Mahasiswa Muhammadiyah Tidak Boleh Diam Kala Negara Goyah
Dibaca: 487
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA- Mahasiswa pada dasarnya merupakan mitra kritis dalam sebuah pemerintahan. Mahasiswa dituntut untuk kritisterhadap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, namun tetap solutif terhadap kinerja pemerintah.
Seperti disampaikan Zaqi, Ketua Bidang Hikmah Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Surabaya, Kamis (20/10), dalam menyikapi 2 tahun masa pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Zaqi menilai masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan negara.
Menurut Zaqi, permasalahan mengenai hukum dan hak asasi manusia(HAM), kebhinekaan, Ekologi, Agraria, Ekonomi, serta Kedaulatanhingga saat ini masih menjadi PR Pemerintah. “Isu-isu tersebut merupakan representasi dari nilai-nilai Nawa Cita, sembilan agenda prioritas yang telah dirancang Jokowi-JK, namun Nawa Cita yang dirancang tersebut masih memiliki banyak kekurangan dalam pengimplementasiannya,” ujar Zaqi.
“Dan tentunya, kita sebagai mahasiswa Muhammadiyah harus mendukung dan memuji ketika pemerintah melakukan sebuah kebijakan positif, namun ketika pemerintah salah langkah, sebagai mahasiswa sudah menjadi tugas kita untuk memberikan solusi,” ucap Zaqi.
Kembali ditambahkan Zaqi, Kader Muhammadiyah harus melanjutkan tongkat estafet pendahulunya yang telah memperjuangkan bangsa. “Presiden Soekarno, salah satu kader Muhammadiyah yang sangat kokoh perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia dari penjajah patut dicontoh oleh kader Muhammadiyah,” ucap Zaqi.
JMP yang terdiri dari IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), LDF (Left Democracy Front), dan LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi) mengawal mahasiswa-mahasiswa di Surabaya untuk aksi turun ke jalan dalam rangka evaluasi dua tahun pemerintahan Jokowi-JK. Aksi berlangsung dengan titik kumpul di sekretariat PMKRI Surabaya dan titik aksi di Grahadi Surabaya. (adam)
Kontributor: Dwi Putri
Tags: muhammadiyah, imm, mahasiswa, kebijakan, kritis, pemerintah
Arsip Berita