Ketua Umum: Gerakan Tradisi Literasi Harus Kembali Dibangkitkan
Dibaca: 504
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA - Gerakan literasi saat ini menjadi sangat penting, ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang pada saat ini menurun perhatiannya terhadap tradisi membaca, dan juga tradisi menulis.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat membuka Diskusi dan Peluncuran 12 Buku Karya Baru Muhammadiyah oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (4/11).
Menurut Haedar, gerakan literasi menjadi tantangan baru, karena saat ini masyarakat cenderung menjadi masyarakat yang instan dalam bermedsos (media sosial).
“Orang bisa gampang berkomunikasi di medsos nulis banyak-banyak, panjang-panjang seperti luapan rasa dan pikiran, tetapi ketika menulis buku, menulis tulisan di media, dan sebagainya menjadi minim,” ucap Haedar di Aula Ahmad Dahlan, Kantor PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat.
Haedar menambahkan, yang tidak kalah pentingnya di tengah masyarakat saat ini dimana lebih mengedepankan oral dan aksi budaya, sehingga literasi menulis dan membaca menjadi terasingkan.
“Disinilah pentingnya MPI PP Muhammadiyah untuk dapat lebih menggerakan kembali tradisi literasi, baik tradisi literasi menulis, maupun membaca,” tutup Haedar.
Diskusi buku ini menghadirkan tiga orang pembahas 12 buku karya baru Muhammadiyah, Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, Prof Azyumardi Azra dan Antropolog Budaya dari Chiba University, Jepang, Profesor Emeritus Mitsuo Nakamura. (adam)
Reporter : Raipan
Tags: muhammadiyah, gerakan, literasi, menulis, membaca
Arsip Berita