MPM PP Muhammadiyah Inisiasi Pembentukan Sahabat Difabel
Dibaca: 423
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA - Selama ini persepsi masyarakat terhadap kaum difabel adalah mereka yang butuh dikasihani, butuh pertolongan. Padahal kaum difabel tidaklah seperti itu, disampaikan Arif Maftuhin kaum difabel tidak butuh dikasihani, tetapi mereka ingin mandiri sesuai dengan kemampuannya.
Ketua Pusat Layanan Difabel (PLD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut mengatakan, sudah saatnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap kaum difabel.
“Perubahan cara pandang ini akan mengubah persepsi masyarakat terhadap kaum difabel,” pungkas Arif, Jumat (9/12) saat menjadi pembicara pada Diskusi Komunitas Difabel di Aula PP Muhammadiyah Jl KH Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Sementara itu, Ahmad Rijal, pengurus Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah menyampaikan tujuan diskusi tersebut yaitu untuk menginisiasi pembentukan komunitas peduli difabel di PTM-PTM.
“Ke depan melalui PTM diharapkan dapat melahirkan kader-kader pemimpin yang peduli terhadap disabilitas serta mendorong terbentuknya masyarakat inklusi,” ujar Rijal.
Selama ini, kata Rijal, penyandang disabilitas masih dianggap sebagai masyarakat kelas bawah yang perlu mendapatkan perhatian. Pemerintah melalui dinas sosial masih menempatkan penyandang disabilitas sebagai penyandang masalah sosial sehingga pendekatan yang dilakukan masih bersifat charity dan kuratif.
Padahal dalam United Nation Convention on the Right of Persons with Disabilities (UNCRPD) dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, memandang sama kedudukannya dengan warga yang normal. Kesamaan cara pandang terhadap kaum difabel sebagai manusia seutuhnya harus terus disosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat agar tercipta masyarakat yang inklusi.
Masyarakat inklusi akan menempatkan kaum difabel bukan secara diskrimatif. Kaum difabel akan dianggap sebagai bagian dari komunitas yang mempunyai potensi berkembang dalam segala aspek kehidupan. Untuk itu perlu kiranya mereka diberikan fasilitas yang mendukung untuk pengembangan diri.
“Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang perlu menginisiasi sebuah komunitas peduli difabel yang kami sebut ‘Sahabat Difabel’. Kami akan mengajak kampus-kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) melalui mahasiswanya untuk meningkatkan kepedulian
terhadap kaum difabel dengan membentuk komunitas ini,” kata Rijal. (adam)
Sumber : MPM PP Muhammadiyah
Tags: muhammadiyah, sahabat, difabel
Arsip Berita