MBS Yogyakarta, Cetak Generasi Assabiqunal Awwalun
Dibaca: 3720
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan milik Muhammadiyah yang telah didirikan sejak tahun 2008. Sejarah berdirinya MBS Yogyakarta seperti disampaikan Nashirul Ahsan, Direktur MBS Yogyakarta,bermula dari keprihatinan tentang beberapa sekolah Muhammadiyah yang mulai ditinggalkan oleh warga Muhammadiyah itu sendiri, dan juga karena keprihatinan atas kurangnya kaum intelek yang paham agama, dan kurangnya sosok tafaqquh fiddin.
“Maka dibuatlah langkah baru dengan dibangunnya MBS Yogyakarta, yang berkonsep modern namun tetap melibatkan aspek-aspek keagamaan dan keseimbangan kurikulum, yaitu kurikulum tafaqquh fiddin dan kurikulum dari Kementerian Pendidikan,” ujar Nashirul, Kamis (5/1) ketika ditemui redaksi Muhammadiyah.or.id di Kampus MBS Yogyakarta, Jalan Piyungan KM. 2, Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman.
Selain itu, lanjut Nashirul, kualitas pengajar yang ditawarkan oleh MBS Yogyakarta merupakan pengajar yang memiliki kompetitif dan menguasai ilmu yang dibidangi. “Pengajar disini merupakan orang-orang yang memiliki niat tulusuntuk memperjuangkan lapangan pendidikan ini, tidak hanya sebatas mencari nafkah,” ujarnya.
Perkembangan jumlah santri di MBS Yogyakarta cukup meningkat drastis, pada awal mula berdiri MBS Yogyakarta memiliki 63 santri, dan pada tahun 2016 MBS Yogyakarta telah menampung sebanyak 1.700 santri. “Di tahun 2017 ini kami menargetkan 2.100 santri, dengan rincian pada jenjang SMA sebanyak 10 kelas, SMP 12 kelas, dan kelas khusus sebanyak 2 kelas,” papar Nashirul.
Nashirul mengatakan, MBS Yogyakarta kedepan akan terus mengembangkan sistem pendidikan yang ada, agar mampu bersaing dan menjadikan MBS Yogyakarta sebagai pusat peradaban baru dalam hal pendidikan, dan juga bentuk dari tajdid Muhammadiyah dalam hal dinamisasi pendidikan.
“Kami akan terus mencetak santri-santri yang assabiqunal awwalun, generasi yang hafidz, paham agama dan unggul juga dalam akademik, sehingga diharapkan akan lahir pimpinan Muhammadiyah dan pemimpin bangsa yang unggul akhlaknya, unggul agamanya dan berkualitas intelektualnya,” ujar Nashirul.
Diakhir Nashirul juga berharap MBS Yogyakarta dapat menjadi pelopor tafaqquh fiddin dan juga menjadi pemicu sekolah lain untuk melakukan sistem pendidikan yang lebih baik lagi. (adam)
Redaktur : Dzar Al-Banna
Tags: muhammadiyah, mbs, pendidikan, intelektual
Arsip Berita