Pendekatan Religius Mampu Tangani Penderita Autis
Dibaca: 348
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Autisme pada dasarnya bukanlah sebuah penyakit yang dapat diobati dengan secara cepat. Dikarenakan autisme yang diderita sejak kecil mengalami kendala pada proses tumbuh kembang anak yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Selain itu, menurut Tri Kirana Muslidatun, selaku keynote speaker dalam acara Workshop Parenting Anak Autis yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, perbedaan lainnya anak autis dengan anak normal pada umumnya yaitu pada jarigan otak, dan syaraf, sehingga berakibat pada gangguan interaksi dan komunikasi pada anak autis terhadap people societynya.
“Anak autis pada dasarnya dapat berkomunikasi, namun hanya berbeda pola dalam mengkomunikasikannya,” ujar Tri, Sabtu (14/1) di Aula Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta.
Anak autis dapat menajdi anak yang bermanfaat bagi keluarga, agama, dan bangsa, asalkan dalam tumbuh kembangnya dilakukan treatmen yang benar. “Inshaallah ketika dewasa mereka (penderita autis) akan menjadi anak yang mandiri dan menjadi anak yang memiliki manfaat,” ungkap Tri.
Istri Walikota Yogyakarta tersebut juga mengatakan, autis bukan lah sebuah penyakit menular. “Anak autis memang membutuhkan perlakuan khusus, tapi bukan berarti mereka harus dikucilkan, karena mereka juga memiliki hak yang sama sebagai anak bangsa,” kata Tri.
Sehingga dibutuhkan pendalaman dan pemahaman keimanan bagi anak autis oleh orang tua, guru, dan juga lingkungannya. “Anak autis perlu diajak untuk belajar agama agar ketakwaannya tinggi, agar mereka percaya diri, dan dapat membantu mereka dalam menjalani ibadah,” papar Tri. (adam)
Tags: muhammadiyah, workshop, parenting, anak, autis
Arsip Berita