Cegah Stagnasi Pertanian, Muhammadiyah Advokasi Peningkatan Kesejahteraan Petani
Dibaca: 354
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Kondisi pertanian di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan, Wakil Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Syahril Syah mengatakan, terdapat berbagai masalah yang saat ini kerap dihadapi oleh para petani di Indonesia, diantaranya jumlah pupuk dan benih yang terbatas, harga yang tinggi, dan juga drainase yang terbatas.
Melihat permasalahan tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah melakukan pendampingan guna menyelamatkan permasalahan pertanian yang terjadi saat ini. “Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan maka akan terjadi partikularisasi, maka harus ada upaya dan sinergi untuk menyelesaikan masalah ini. Terutama dalam advokasi peningkatan kesejahteraan para petani,” ungkap Syahril, Kamis (19/1) dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan oleh MPM PP Muhammadiyah dengan mengangkat tema “Nasib Petani Bawang, Tak Seharum Aromanya” bertempat di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.
Selain itu, MPM menurut Syahril akan terus berupaya mencegah stagnasi sosial melalui perbaikan sektor pertanian untuk bidang pangan yang lebih baik.
Syahril mengatakan bahwa diskusi yang diselenggarakan oleh MPM tersebut merupakan disksusi publik pertama di Jakarta yang membahas mengenai pertanian, dan juga merupakan bentuk awal aksi dalam bidang pertanian. “Diskusi ini berangkat dari rasa ingin membebaskan para petani bawang dari permasalahan yang ada,” ungkap Syahril.
Selain itu, Syahril juga menambahkan, bahwa MPM dalam menyelesaikan sebuah permasalahan selalu berangkat dari metode KH Dahlan dalam menghadapi problem masyarakat, yakni tidak melakukan aksi demonstrasi tetapi langsung menyusun solusi dengan melibatkan para pihak yang punya ahli dalam bidang tertentu. “Untuk menyelesaikan sebuah persoalan di masyarakat, KH Dahlan tidak pernah banyak bersuara, dengan aksi-aksi demo, melainkan langsung dengan bukti nyata. Hal itulah yang akan diterapkan oleh MPM,” tutup Syahril. (adam/raipan)
Tags: muhammadiyah, pertanian, advokasi, kesejahteraan
Arsip Berita