Dapat Hibah Tanah 100 Hektare, UMRI Diminta Bina Mualaf Tionghoa di Kepulauan Meranti
Dibaca: 453
MUHAMMADIYAH.OR.ID, PEKANBARU – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) diminta untuk melakukan pembinaan Mualaf Tionghoa di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Hal tersebut disampaikan dalam kunjungan Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kepulauan Meranti Lukman Liem bersama Ketua Koperasi Hangtuah Misri Hasanto, dengan Rektor UMRI Mubarak, pada Rabu (18/01) lalu di Kampus UMRI Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 88 Pekanbaru.
Dalam pertemuan yang penuh keakraban itu ketua Koperasi Hangtuah mengutarakan maksud kedatangannya bersama pengurus Organisasi PITI bahwa pihaknya meminta kepada UMRI untuk memberikan pembinaan terhadap Mualaf Tionghoa yang berada kabupaten Kepulauan Meranti.
“Dengan segala kerendahan hati, kami meminta kepada pak Rektor, agar UMRI dapat membina keberadaan kelompok masyarakat Muslim Tionghoa di Kepulauan Meranti yang bernaung di bawah organsasi PITI supaya dapat menjalankan aktifitas agama Islam dengan baik yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Hadist”, ujar Misri, berdasarkan siaran pers yang diterima redaksi Muhammadiyah.or.id, Jumat (20/1).
Dalam kesempatan itu Misri juga mengatakan bahwa untuk berjalannya roda organisasi dan pembinaan ekonomi dan kegamaan untuk anggota organisasi PITI, Koperasi Hangtuah telah menghibahkan tanah seluas 200 HA di Desa Lalang Kecamatan Tebing Tinggi dengan rincian 100 HA untuk PITI, 50 HA untuk PD Muhammadiyah Kepulauan Meranti dan 50 HA untuk PW Muhammadiyah Riau.
"Alhamdulillah Koperasi kami dapat mewakafkan tanah yang peruntukannya dakwah Islam, mudah-mudahan ini menjadi amal bagi kami dan dapat dikelola dengan baik oleh sesuai kebutuhan," tambah Misri.
Saat menjelaskan alasannya memilih organisasi Muhammadiyah dan UMRI sebagai mitra untuk membina Mualaf Tionghoa di Kepulauan Meranti Misri mengutarakan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang tidak hanya fokus untuk pengembangan keagamaan saja, tetapi juga intens untuk pengembangan pendidikan, perekonomian dan kesehatan. Atas dasar itulah Koperasi Hangtuah mengambil keputusan itu beberapa waktu lalu.
“Saya berharap Muhammadiyah dan UMRI dapat memberikan pembinaan bukan saja pada masalah-masalah agama saja, tetapi juga pada persoalan perekenomian dan lain-lain. Mudah-mudahan tanah yang kami wakafkan dapat dipergunakan dengan baik sehingga Mualaf Tionghoa di Meranti dapat berkembang,” pungkas Misri.
Hal senada disampaikan ketua PITI kepulaun Meranti Lukman Liem, ia merasa sangat senang dan berterimakasih dapat bersilaturrahmi dengan Pimpinan UMRI karena dapat menyampaikan maksud dan tujuannya itu. Ia mengatakan, “Kami berharap, keberadaan masyarakat Muslim Tionghoa dapat dibina oleh UMRI untuk masalah keagamaan, pendidikan dan perekonomian,” ujarnya.
Liem menegaskan, umumnya perekonomian masyarakat Muslim Tionghoa Kepulauan Meranti masuk dalam kelompok menengah kebawah, sehingga membutuhkan perhatian lebih. Liem juga mengatakan bahwa banyak hal yang ingin dilakukan PITI Kepualaun Meranti.
"Kami berencana bercocok tanam di atas tanah yang diwaqafkan itu. “Selain itu, kami juga berkeinginan membangun Masjid Laksamana Cheng Ho sebagai pusat pembinaan para Mualaf Tionghoa di Kepulauan Meranti,” terangnya.
Sementara itu Rektor UMRI, Mubarak menyambut baik apa yang dilakukan oleh Koperasi Hangtuah yang memiliki niat serta amal mulia dalam membantu pengembangan dakwah Agama Islam. "Lahan tersebut tentu akan menjadi amal jariah bagi anggota Koperasi Hangtuah, dan kami juga siap bekerja sama dengan PITI Meranti dalam pembinaan serta dakwah untuk saudara kita yang Mualaf di sana," ujar Mubarak.
“Untuk mewujudkan kesiapan pembinaan itu kami akan selalu berkoordinasi dengan PW Muhammadiyah Riau juga melibatkan Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan, segenap Dosen dan Mahasiswa yang ada,” tutupnya. (adam)
Sumber : Jayus
Tags: muhammadiyah, mualaf, thionghoa, bina
Arsip Berita