Nasyiatul Aisyiyah Ingin Pemerintah Bersikap Tegas Tangani Permasalahan Rokok
Dibaca: 352
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Prevalensi rokok yang terus meningkat, membuat berbagai pihak merasa resah dan berusaha untuk menemukan ide solutif dalam penanganannya. Hal tersebut harus dilakukan untuk membendung arus meningkatnya jumlah perokok dan iklan-iklan rokok yang terus ditampilkan.
Berangkat dari permasalahan rokok yang makin krusial, maka Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) memberikan tanggapan dan saran kepada pemerintah agar lebih bisa menindak tegas larangan merokok yang saat ini sudah meluas di kalangan bawah usia.
Menurut Elyusra Muallimin, Bendahara Umum PP NA, mengatakan bahwa NA memiliki sebuah program yang bernama Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah). “Program tersebut tidak hanya mengkaji layanan kesehatan semata, tetapi kegiatan-kegiatan remaja seperti menonton film edukatif, bermain musik, berenang dan lain sebagainya,” kata Elyusra saat memberikan tanggapan dalam kegiatan konferensi pers “Membendung Perokok Baru dengan Pelarangan Iklan Promosi dan Sponsor Rokok” di Auditorium KH. Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta pada Rabu (25/1).
Lebih lanjut Elyusra mengatakan bahwa dampak negatif dari rokok yang saat ini sedang terjadi adalah tidak ada lagi ruang aman untuk anak dan remaja yang bebas dari rokok sehingga harus dilakukan pembendungan terhadap iklan rokok yang masih pesat beredar sebagai upaya preventif terhadap peningkatan perokok baru.
“Mengenai hal tersebut, AMM dan quality nasional masyarakat sipil mendukung dan mendesak adanya larangan yang keras terhadap iklan rokok dan zat adiktif, serta mendesak negara untuk membendung gelombang perokok baru,” tambah Ira, sapaan akrabnya.
Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah memberikan beberapa poin untuk mendesak pemerintah terkait permasalahan rokok yang semakin memburuk yakni: 1) Mendesak adanya regulasi khusus untuk konumsen rokok di bawah usia agar ada edukasi baik terhadap pihak yang bersangkutan ataupun orangtuanya. 2) Adanya jaminan kesehatan terhadap pekerja industri rokok. 3) Mendesak batasan terhadap pekerja perempuan usia produktif untuk menjaga dan mempertimbangkan kesehatannya. 4) Mendesak pemerintah untuk meminimalisir iklan rokok di lingkungan publik. (mona)
Reporter : Nisa Pujiana
Berita Nasional
Tags: muhammadiyah, nasyiatul aisyiyah, kebijakan, publik, perempuan, masalah, rokok,
Arsip Berita