Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Pertama Kalinya, Aisyiyah Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana

Homepage

Pertama Kalinya, Aisyiyah Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana

Selasa, 31-01-2017
Dibaca: 452

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA - Bertempat di gedung LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) DKI Jakarta, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP Aisyiyah menggelar pelatihan penanggulangan bencana untuk pertama kalinya. Berlangsung sejak tanggal 27 - 29 Januari 2017, acara diikuti oleh 80 peserta perwakilan Aisyiyah seluruh Indonesia.

Pelatihan ini menyajikan materi materi dasar kebencanaan seperti gladi posko dan paradigma pengurangan risiko bencana juga pengantar SPHERE dan fikih kebencanaan. Selain itu peserta juga mendapat materi psikososial dan peran media dalam penanggulangan bencana. Menjadi pemateri dalam pelatihan ini antara lain Rahmawati Husein, Hening Purwati, Melly Puspitasari, Naibul Umam, Khoirul Anas dan M. Hafidullah.

"Pelatihan semacam ini penting diadakan termasuk isu gender mainstreaming dalam pengurangan risiko bencana karena kerap kali kelompok perempuan kurang (tidak) mendapatkan perhatian serius para penyelenggara penanggulangan bencana. Aisyiyah ingin fokus pada hal hal semacam ini," jelas Rahmawati.

Hal senada disampaikan Hening Purwati yang juga pengurus LLHPB PP Aisyiyah. "Ke depan Aisyiyah harus bersinergi dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) untuk mengawal isu terkait anak, perempuan, lansia dan difabel. Dengan demikian Aisyiyah punya peran signifikan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana".

Hening juga meyakini bahwa peran peran perempuan dalam penanggulangan bencana semakin besar dan penting. "Pelatihan seperti inipun juga dilatihkan MDMC dan kali ini kami mereplikasinya. Alhamdulillah ibu ibu yang menjadi peserta dapat melakoninya dengan relatif baik," imbuh perempuan yang sudah puluhan tahun bergelut dengan urusan bencana ini.

Pelatihan dirancang dengan metode fasilitasi yang beragam termasuk role play atau bermain peran. Di akhir sesi peserta berperan sebagai petugas posko yang menangani warga terdampak erupsi gunung Merapi. Skenario gladi disesuaikan dengan kondisi sesunguhnya saat erupsi merapi 2010 yang lalu.

Khoirul Anas yang bertugas memfasilitasi menyebut "Ibu ibu yang menjadi peserta ini sangat antusias terlihat dari kesigapan dan kecakapan mereka dalam memecahkan persoalan persoalan yang disimulasikan dalam gladi posko. Semoga semangat dan dedikasi tinggi pada tugas tercermin pasca pelatihan ini," imbuh Anas yang diamini Naibul Umam sesama fasilitator yang mendampingi. (raipan)

 

Kontributor : Naibul Umam

Berita Nasional


Tags: muhammadiyah, aisyiyah, LLHPB,
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website