Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Nasyiatul Aisyiyah Selenggarakan Program Keluarga Tangguh Bencana

Homepage

Nasyiatul Aisyiyah Selenggarakan Program Keluarga Tangguh Bencana

Minggu, 05-02-2017
Dibaca: 276

MUHAMMADIYAH.OR.ID, ACEH - Kesadaran terhadap risiko bencana penting dikemukakan untuk memberikan pemahaman dalam hal penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan menghadapi bencana sebagai bagian dari kepedulian Nasyiatul Aisyiyah (NA) terhadap risiko bencana yang informasinya bisa dimulai dari pra-bencana yang berpusat pada keluarga.
 
Berangkat dari situasi itu, melalui program Family Learning Center (FLC), Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) menyelenggarakan workshop yang dikemas dalam Training of Trainer (ToT) dengan tema : “Sahabat Keluarga Tangguh Bancana” di Tanah Rencong. 
 
Acara pelatihan tersebut dihadiri Aslinar mewakili Pimpinan Wilayah Aisyiyah Aceh, Sekretaris Lazismu PWM Aceh Muhammad Yamin, Rifatul Mahmudah dan Nazhori Author mewakili Lazismu Pusat  A. Malik Musa mewakili Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh sekaligus membuka ToT yang diselenggarakan di Akademi Muhammadiyah Banda Aceh, Punge Blangcut, Banda Aceh Sabtu (4/2). 
 
Ketua PWM Aceh, Malik Musa, mengatakan pelatihan ini akan bermakna dan tidak berhenti pada program jangka pendek. Untuk itu, Malik mengatakan dalam melakukan pendampingan dan pemberian bantuan pasca bencana edukasi dan pemberdayaan penting diberikan bagi perempuan dan anak-anak. 
 
Sementara itu, Ketua PWNA Aceh, Syarifah Aini mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai risiko bencana. Apalagi Aceh di beberapa daerahnya pernah mengalami bencana gempa dan banjir. 
 
“Pengalaman pernah mengalami bencana ini sebetulnya bisa menjadi pelajaran berharga, bahwa kader-kader NA di Aceh yang menjadi peserta ToT dapat memberikan pemahaman lewat cara lain kepada masyarakat di tempat tinggalnya,” kata Syarifah. Diharapkan setelah mengikuti ToT, keluarga dapat menjadi ujung tombak dalam melakukan edukasi kepada keluarga yang lain.
 
Sementara itu, Dede Dwi Kuriasih, Ketua Departemen Sosial PP NA, mengatakan, dalam penanggulangan bencana perempuan dan anak adalah korban yang paling rentan. Termasuk pasca bencana karena menyangkut kesehatan dan hak-haknya yang perlu perhatian khusus. 
 
Karena itu, Dede menuturkan, keluarga adalah sasaran yang tepat untuk memulainya dalam menyikapi risiko bencana. Jika sudah terpenuhi dan siap. “Keluarga tangguh bencana perlu dukungan semua pihak,” paparnya.
 
Terciptanya keluarga yang tangguh bencana pada akhirnya dapat tanggap bila bencana terjadi. “Misalnya mampu menyelamatkan dokumen-dokumen penting yang tidak terpikirkan sebelumnya,” ungkap Dede.
 
Dalam pelatihan ini 25 peserta yang berasal dari Banda Aceh dan sekitarnya saling berbagi pengalaman dengan bercerita ketika bencana alam terjadi dan mengancam keluarga mereka.  (mona)

Tags: muhammadiyah, nasyiatul, aisyiyah, program, keluarga
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website