Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Temui Wapres, Haedar Sampaikan Problematika Umat dan Bangsa

Homepage

Temui Wapres, Haedar Sampaikan Problematika Umat dan Bangsa

Selasa, 08-02-2017
Dibaca: 310

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (7/2). Dalam pertemuan itu Haedar hadir bersama Jajaran PP Muhammadiyah lainnya.

Kehadiran Haedar di Istana wakil Presiden dalam rangka mengundang wapres pada gelaran Tanwir Muhammadiyah yang akan dilaksanakan pada 24 – 26 Februari mendatang di Ambon Maluku yang sebelumnya juga mengundang presiden dalam pembukaan acara tersebut.

Selain itu pihaknya bersama wapres Jusuf Kalla juga membahas problematika yang tengah terjadi saat ini. “Kedaulatan ekonomi, sosial dan politik menjadi harga mati untuk Indonesia baik dalam konteks hubungan dengan luar negeri maupun membangun kekuatan di dalam” paparnya

Untuk mengimplementasikan hal tersebut menurutnya harus melalui kebijakan imperative yang diterapkan oleh pemerintah. Tidak hanya itu ia berpendapat bahwa kekuatan masyarakat sipil juga sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan bangsa.

Melihat kondisi timur tengah yang masih dalam suasana konflik berkepanjangan Haedar berusaha menjaga Indonesia agar tetap utuh. “Kita mencegah agar Indonesia tidak menjadi negara yang berantakan karena ada campur tangan banyak pihak yang bisa melemahkan kita yang mungkin embrionya ada di tubuh bangsa kita sendiri”, kata Haedar.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu juga dibahas mengenai kesenjangan sosial yang semakin hari semakin terasa di masyrakat. Bagi Haedar solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan ditegakkannya keadilan sosial.

“Konsep keadilan sosial yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa itu dimana negara, pemerintah hadir untuk membela mereka yang mayoritas tak teruntungkan di dalam hidup dalam berbagai aspek lewat kebijakan-kebiajakan yang membela masyarakat yang mengalami ketidakadilan itu menjadi kewajiban konstitusional,” pungkasnya.

Sementara itu wapres Jusuf Kalla mendapat tanggapan baik atas isu yang disampaikan tersebut. “Alhamdulillah pak wapres juga mengapresiasi, beliau menyampaikan bahwa kita harus bisa menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa kita antar komponen masyarakat maupun anatara masyarakat dengan pemerintah, agar ini tidak menjadi celah untuk pelemahan bangsa kita”, tambah Haedar.

Selain itu Wapres juga mengatakan – seperti disampaikan Haedar Nasir – bahwa Indonesia akan terus mengkonsolidasi diri agar menjadi negara yang kuat berdaulat dan tidak terbawa arus politik global.

Terakhir Haedar menyampaikan Muhammadiyah sebagai kekuatan masyarakat keagamaan bersama kekuatan yang lain menjadi pilar strategis dalam melakukan pemberdayaan ekonomi sebagai penguatan integrasi nasional juga menjadi pilar bersama pemerintah membangun bangsa dan negara. (dzar)

 

Rep: Raipan/ Red: Dzar Al Banna


Tags: muhammadiyah, wapres
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website