Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Perkuat Pelatihan Jitupasna, MDMC Jawa Tengah Gandeng Pujiono Center

Homepage

Perkuat Pelatihan Jitupasna, MDMC Jawa Tengah Gandeng Pujiono Center

Sabtu, 11-02-2017
Dibaca: 428

MUHAMMADIYAH.OR.ID, TEGAL - MDMC Jawa Tengah menggelar pelatihan fasilitator JITUPASNA (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana), Sabtu (11/2). Pelatihan yang digelar di Guci, Tegal, ini berlangsung sejak tanggal 10 – 12 Februari 2017 diikuti 25 orang peserta yang berasal dari MDMC daerah eks Karesidenan Pekalongan dan Banyumas.

Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (post disaster need assessment) merupakan salah satu tahapan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang terdiri dari penilaian kerusakan  dan kerugian bencana dari aspek fisik maupun kebutuhan manusia sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala BNPB No.15 tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana.

Yocki Asmoro, Koordinator bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC Jawa Tengah menyampaikan, “Untuk pertama kalinya MDMC Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan fasilitator pengkajian kebutuhan pasca bencana. Selain di Tegal, pelatihan serupa juga akan kami adakan di Kudus dan Magelang pada bulan Maret mendatang,” imbuh Yocki.

Untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut pihaknya bekerjasama dengan The Pujiono Center yang dinilai sukses mengembangkan pengetahuan terkait pengkajian kebutuhan pasca bencana. Pujiono Center (Pucen) merupakan salah satu lembaga yang konsen pada studi bencana dan perubahani klim dan telah melakukan pengembangan pengetahuan pasca bencana melalui diseminasi informasi dan pelatihan yang.

Rinto Andriono selaku Direktur Pujiono Center menegaskan, bahwa selama ini Pucen mengembangkan pusat pengetahuan dan sumber daya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Indonesia dengan melakukan inisiasi instrument pengkajian kebutuhan pasca bencana. “Dalam beberapa tahun terakhir ini Pucen telah mengambil peran sebagai katalis dalam proses pembangunan kapasitas rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkapnya.

Terungkap bahwa selama ini inisiatif di tahap pemulihan pasca bencana belum semaju inisiatif di tahapan pra-bencana dan kedaruratan. Akibatnya hingga saat ini belum terbangun sebuah program rehabilitasi dan rekonstruksi yang berkualitas dan berbasis pada pengurangan risiko bencana. Atas dasar itulah, MDMC Jateng menggandeng Pucen.

Sementara itu Naibul Umam, Ketua MDMC Jawa Tengah, menyampaikan pelatihan fasilitator Jitupasna dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman mengenai konsep pengkajian kebutuhan pasca bencana yang sangat penting bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi. “Bagi pengembangan pengetahuan, pelatihan seperti ini akan memperkaya khasanah kita terkait penanggulangan bencana terutama setelah kejadian bencana,” pungkas Umam.

Melalui jitupasna akan terungkap kebutuhan penyediaan bantuan atau dukungan bagi warga terdampak bencana terutama memastikan pemenuhan kebutuhan dasar. Selain itu akan terungkap kebutuhan penunjang untuk memulai kembali proses kemasyarakatan yang selama ini terganggu akibat bencana dan jauh lebih penting lagi adalah terpenuhinya kebutuhan pengurangan risiko bencana di masa mendatang. (raipan)
 

Kontributor: Naibul Umam

Berita Daerah


Tags: muhammadiyah, mdmc, tegal, jitupasna, pengurangan, resiko,
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website