Syafii Maarif : Penerapan Sila Ke Lima Saat Ini Masih Menggantung Di Awan
Dibaca: 336
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA - Sejak kemerdekaan Republik Indonesia hingga kini, pemerintah masih menelantarkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2000-2005, Buya Syafii Maarif mengatakan bahwa kondisi Indonesia saat ini khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam penerapan sila ke lima tersebut masih jauh dari harapan.
"Yogyakarta yang memiliki beberapa keistimewaan ini, jangan sampai keistimewaannya hanya sebagai simbol. Jika dilihat tingkat kemiskinan di Yogya masih meningkat dan harus ditangani secara serius,” ujar Buya Syafii saat memberikan keynote speech pada seminar nasional Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia DI Yogyakarta (ICMI DIY), Sabtu (18/2) di Ruang Konvensi AMC UMY.
Dalam penanganannya, menurut Buya Safi’i harus dengan mendekatkan jarak antara yang punya dan tidak punya. “Permasalahan ini harus dijembatani. Dalam penerapan sila ke lima ini kalau kita lihat masih menggantung di awan. Jika dibiarkan akan mengganggu kebhinnekaan,” terang Buya Safi’i.
Dalam menjaga kebhinekaan, diperlukan sinergi antar lembaga agar NKRI tetap terjaga. "Pemerintah DIY perlu secepatnya berkoordinasi dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga keagamaan, agar Jogja istimewa bukan hanya sekedar istimewa secara undang- undang, tapi juga istimewa dalam hal keadilan. Jadi jika diterapkan secara toleransi juga istimewa, secara keadilan juga istimewa," tegas Buya Syafii. (adam)
Sumber : HV/BHP UMY
Tags: muhammadiyah, pancasila, penerapan
Arsip Berita