SAR Mapala Muhammadiyah Tangani Bencana Banjir Brebes
Dibaca: 283
MUHAMMADIYAH.OR.ID, BREBES -- Terjadinya banjir di Brebes disebabkan oleh jebolnya empat titik tanggul penahan air sungai Pemali. Tanggul jebol lantaran tidak kuat menahan limpahan air hujan deras yang turun merata di wilayah Brebes (16/2). Akibatnya, 12 desa di tiga kecamatan yakni Brebes, Jatibarang, dan Wanasari terendam air setinggi setengah hingga satu setengah meter.
Nurdin Leasy, Kordinator Lapangan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia menjelaskan bahwa saat ini banjir di Kabupaten Brebes sudah surut. Sekitar 5 000 warga yang semula mengungsi ke sejumlah tempat aman, telah kembali ke rumah masing-masing.
“Karena situasi mulai kondusif, hari ini kami menyudahi Operasi SAR di Brebes”, jelas Nurdin saat ditemui di halaman Posko Penanggulangan Banjir Gedung DPRD Kabupaten Brebes (21/2)
SAR Mapala Muhammadiyah, kata Nurdin, disamping menyisir desa-desa terdampak banjir, Tim SAR Mapala Muhammadiyah yang kali ini menurunkan personil dari Mapala Stacia UMJ. Camp STIEM Jakarta, dan Mapala Kanpas STIEM Pekalongan juga mendata kesehatan, dan kebutuhan warga selama berada di pengungisan.
“Selama di lokasi, kami juga mencermati kondisi tanggul sungai pemali, dan sistem penanganan bencana banjir di Brebes,” tambah Nurdin.
Lebih lanjut Nurdin menerangkan bahwa selama masih musim hujan, tanggul yang jebol hendaknya segera diperbaiki secara permanen agar lebih kokoh dari sebelumnya. Ini merupakan bagian dari upaya preventif.
“Untuk ke depan, managemen kebencanaan di Brebes tampaknya harus dirapikan lagi. Sehingga semua pihak yang terkait penanganan bencana, terkoordinir dan bersinergis,” tutup Nurdin. (nisa)
Kontributor: Ahyar Stone
Nurdin Leasy, Kordinator Lapangan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia menjelaskan bahwa saat ini banjir di Kabupaten Brebes sudah surut. Sekitar 5 000 warga yang semula mengungsi ke sejumlah tempat aman, telah kembali ke rumah masing-masing.
“Karena situasi mulai kondusif, hari ini kami menyudahi Operasi SAR di Brebes”, jelas Nurdin saat ditemui di halaman Posko Penanggulangan Banjir Gedung DPRD Kabupaten Brebes (21/2)
SAR Mapala Muhammadiyah, kata Nurdin, disamping menyisir desa-desa terdampak banjir, Tim SAR Mapala Muhammadiyah yang kali ini menurunkan personil dari Mapala Stacia UMJ. Camp STIEM Jakarta, dan Mapala Kanpas STIEM Pekalongan juga mendata kesehatan, dan kebutuhan warga selama berada di pengungisan.
“Selama di lokasi, kami juga mencermati kondisi tanggul sungai pemali, dan sistem penanganan bencana banjir di Brebes,” tambah Nurdin.
Lebih lanjut Nurdin menerangkan bahwa selama masih musim hujan, tanggul yang jebol hendaknya segera diperbaiki secara permanen agar lebih kokoh dari sebelumnya. Ini merupakan bagian dari upaya preventif.
“Untuk ke depan, managemen kebencanaan di Brebes tampaknya harus dirapikan lagi. Sehingga semua pihak yang terkait penanganan bencana, terkoordinir dan bersinergis,” tutup Nurdin. (nisa)
Kontributor: Ahyar Stone
Tags: SAR Muhammadiyah,Mapala,Muhammadiyah
Kategori: Berita daerah
Arsip Berita
