Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > STAIM Bandung Dorong Pemerintah Tingkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru Raudhatul Athfal

Homepage

STAIM Bandung Dorong Pemerintah Tingkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru Raudhatul Athfal

Sabtu, 04-03-2017
Dibaca: 341

 

MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG - Pendidikan merupakan hal penting dalam membangun bangsa dan juga sebagai media untuk mencerdaskan masyarakat. Tak kalah pentingnya jika menyoal pendidikan Islam anak usia dini. Karena pendidikan agama ini pun merupakan suatu rangkaian dari sistem pendidikan.

"Pendidikan ini, industri mulia. Bukan hanya transfer ilmu, tapi punya peran yang kompleks sebagai misi spiritualitas, misi kenegaraan dan akhirnya misi peradaban," ujar Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bandung, Hendar Riyadi dalam sambutan Workshop Cipta Lagu Usia Dini Serta Pembinaan Kepala dan Guru Raudhatul Athfal (RA) se-Kota Bandung di Aula Masjid Raya Mujahidin, Bandung, Kamis (2/3).

Misi mulia ini, menurut Hendar, harus pula dilaksanakan oleh orang-orang yang mulia. "Orang-orang yang punya high character, high technology, high knowledge dan high profesionalism," tutur dia di hadapan ratusan guru RA dan pemangku kebijakan Kota Bandung.

Hendar pun mendukung kemajuan untuk Ikatan Guru Raudhatul Atfal (IGRA). Dan ia pun siap untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas para pendidik agama ini. "Berharap guru ini, dapat beasiswa pendidikan," ujar Hendar mendorong agar pemerintah mendukung kualitas dan kesejahteraan guru.

Hal yang sama diungkapkan juga oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto yang hadir untuk memberikan motivasi dan pembinaan bagi guru RA. Yossi mengatakan, pendidikan merupakan suatu kebutuhan, apalagi soal pendidikan Islam anak usia dini demi kecerdasan bangsa. "Posisi IGRA ini garda terdepan," katanya saat memberikan pandangannya.

Menurut Yossi, kecerdasan bangsa merupakan tanggung jawab negara. Karena itu, dalam workshop yang mempertemukan guru-guru Raudhatul Athfal ini, Yossi berharap agar pemerintah dapat meningkatkan taraf kesejahteraan guru raudhatul athfal atau guru honorer di Kota Bandung.

Ia mengatakan, guru-guru honor, khususnya guru RA di lingkungan Kementerian Agama masih ada yang honornya Rp, 300 ribu. “Paling tidak, minimal 500," kata Yossi berharap guru RA penghasilannya sedikit meningkat. Sebab, ia juga mengakui, guru-guru honor tersebut, penghasilannya jauh dari standar Upah Minimun Regional Kota Bandung.

Dorongan terhadap kesejahteraan guru RA ini pun, katanya, tidak terlepas dari agenda yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan Iman dan Taqwa warga Kota Bandung. "Pendidikan dan kesejahteraan jadi prioritas," tuturnya.

Yossi mengatakan, akan memberikan garansi kepada IGRA berupa beasiswa untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. "Pemkot Kota Bandung akan memberikan garansi beasiswa," kata Yossi.

Beasiswa tersebut rencananya akan disalurkan kepada anggota IGRA yang ingin melanjutkan pendidikannya namun terkendala oleh biaya. Dalam kesempatan ini juga,Yossi berharap dapat melakukan kerjasama dengan STAIM Bandung khususnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keagamaan.

Dan memang, kini, STAIM Bandung tengah menyelenggarakan lima program studi yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Ekonomi Syariah, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Hukum Keluarga, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Program studi tersebut menjadi cerminan bahwa STAIM Bandung dapat menjadi pusat studi Islam utama di Jawa Barat utamanya.

Dalam workshop tersebut juga, ratusan guru RA sangat antusias untuk belajar mencipta lagu yang dipandu oleh dosen STAIM Bandung, Agung Tirta Wibowo. Agung, dalam kesempatannya, menginginkan guru-guru memiliki strategi yang baik dalam mengajar anak-anak, khususnya saat bernyanyi.

Karena, tidak dipungkiri, konsep belajar di linkungan pendidikan anak usia dini, masih didominasi oleh kegiatan bernyanyi. Dan ini sangat menuntut kecerdasan dan kreatifitas guru RA dalam menyiapkan lagu-lagu yang membangun karakter anak-anak.

Kontributor : Ridlo Abdillah

 

 

 


Tags: muhammadiyah, staim, bandung, pendidikan, pemerintah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website