Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Temui Buya Syafii Ma'arif, Menhan Bicara Soal Bela Negara

Homepage

Temui Buya Syafii Ma'arif, Menhan Bicara Soal Bela Negara

Senin, 06-03-2017
Dibaca: 255

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu silaturahim ke kediaman Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2000-2005, Buya Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto, Gamping, Sleman, Ahad (5/3/2017).

Menhan tiba di rumah Buya Syafii Maarif sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangan Menhan Ryamizard Ryacudu disambut langsung oleh Buya Syafii Maarif di teras rumahnya.

Setelah bersalaman, keduanya lantas berbincang-bincang di ruang tamu. Usai melakukan pembicaraan, Ryamizard Ryacudu kepada wartawan mengatakan bahwa pertemuan dengan Buya Syafii Maarif membahas mengenai bela negara.

"Masalah bela negara saja. Tadi malam saya ke Ambon juga soal bela negara, dengan Muhammadiyah juga sudah MoU," ucap Ryamizard.

Ryamizard menyampaikan bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara. Bela negara tidak cukup hanya diwacanakan, namun harus dilaksanakan.

"Semua rakyat (mempunyai kewajiban bela negara). Jangan hanya jadi omongan, harus dilaksanakan," tegasnya.

Bela negara, lanjut dia, nantinya juga untuk menyadarkan ormas-ormas garis keras dan radikal. Formatnya nantinya akan berbagai macam.

"Ormas kita latih, kita didik, mencintai dan bangga dengan bangsa dan negara. Tidak secara ujuk-ujuk bangga dan cinta, tetapi harus tahu dulu tentang sejarah perjuangan bangsa," tandasnya.

Disampaikannya, selama menjadi Menhan, ia sering ke daerah -daerah untuk memberikan kesadaran dan pemahaman tentang bela negara. Sudah banyak pula yang mengikuti bela negara.

"Saya ke sini (Yogya) tiga kali, Aceh tiga kali, Makasar tiga kali, belum daerah lain. Total 77 juta (yang ikut bela negara). Pramuka itu juga bela negara, jadi tidak dari nol," urainya.

Sementara itu, Buya Syafii Maarif menyampaikan bahwa negara tak boleh kalah dengan pihak-pihak yang membuat gaduh. Menurutnya hukum harus ditegakkan secara adil. Pemerintah harus berkomintmen untuk menegakkan keadilan dan kedaulatan hukum.

Buya Syafii mengapresiasi kiprah Menhan selama ini dalam menjaga kedaulatan bangsa dari berbagai ancaman, internal dan eksternal. “Dia (Menhan) adalah prajurit sejati. Dia tidak terkontaminasi dengan tarikan politik. Lurus. (Saran saya) Semua, bangsa dan negara, yang radikal harus disadarkan, kalau tidak mau sadar, dihukum saja,” kata Buya Syafii.(dzar)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website