Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Akusisi Perguruan Tinggi di Malaysia, Muhammadiyah Segera Dirikan UCMM

Homepage

Akusisi Perguruan Tinggi di Malaysia, Muhammadiyah Segera Dirikan UCMM

Rabu, 08-03-2017
Dibaca: 415

SURABAYA, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui 12 perguruan tinggi Muhammadiyah-nya (PTM) membeli saham mayoritas salah satu perguruan tinggi milik Malaysia, yakni "Asia E University" di Kuala Lumpur, Malaysia.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sukadiono, mengatakan pembelian mayoritas saham "Asia E University" Malaysia itu berdasar surat tugas No.04/TGS/I.A/2017 dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tertanggal 2 Februari 2017.

"Ke-12 PT Muhammadiyah itu antara lain UM Yogyakarta, UM Surakarta, UM Surabaya, UM Malang, UM Jakarta, UM Semarang, UM Sumatera Utara, UM Palembang, UM Purwokerto, UM Makassar, Universitas Ahmad Dahlan, dan UM Prof Dr Hamka. Selain itu 12 PTM ini ditunjuk PP Muhammadiyah menjadi pemegang saham," katanya, Selasa (7/3/2017).

Dia menjelaskan, di Malaysia terdapat dua jenis PT. Pertama adalah "public university", kedua private university. Jenis kedua sahamnya dimiliki oleh beberapa orang atau konsorsium. Nah, 12 PTM mengakusisi jenis private university, yakni Asia E University.

"Sementara nilai investasinya sekitar Rp150 miliar yang dibagi ke 12 PTM," ujarnya.

Dengan diambilalihnya saham Asia E University, maka namanya diubah menjadi University Consorsium Muhammadiyah Malaysia (UCMM).

Dirinya menyatakan, sebagai pemegang saham mayoritas, pimpinan perguruan tinggi nanti dipilih dari kalangan Muhammadiyah yang ada di Malaysia yang akan ditunjuk oleh PP Muhammadiyah.

Suko kemudian menjelaskan alasan memilih akusisi PT di Malaysia. Pertama, karena mudahnya proses pendirian PT dibanding negara-negara lain. Alasan lain, banyak PT di Negeri Jiran itu yang sudah masuk kategori "world class university".

"Kebanyakan laboratorium PT di Malaysia sudah siap untuk pengembangan S3," kata dia.

Dia mengungkapkan, proses akusisi ini sudah berjalan hampir dua tahun sejak pencanangan progran internasionalisasi dari PP Muhammadiyah.

"Akusisi bukan semata-mata demi bisnis, melainkan juga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Muhammadiyah menarget dalam tiga tahun ke depan ada 1000 dosen dengan gelar doktor di PT Muhammadiyah," kata dia.

Dengan adanya PT di Malaysia, lanjut dia, akan memudahkan Muhammadiyah memenuhi target tersebut. Bila terpenuhi, dapat menunjang peningkatan akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT).

"Muhammadiyah menarget, PTM dengan AIPT B dapat menjadi A pada 2020 mendatang. Salah satu penilaian AIPT adalah ada dua doktor di satu prodi," ujarnya.

Meski diakuisi Muhammadiyah, UCMM tetap mengikuti kurikulum di Malaysia. Proses penerimaan mahasiswa baru juga mengikuti jadwal di Malaysia. "Kami juga sudah cek soal ijazah di sana kepada Kemenristekdikti. Ijazahnya diakui dan tidak ada masalah," katanya. (dzar)

 

Keterangan Foto:

Dari foto kiri

1. Prof.Dr.Hairudin Harun (Deputy Presiden AsiaeUniversity)

2. Prof.Dato.Moh.Nuh Dalimin (Konsultan UCMM),

3. Prof.Dato.Dr.Ansary Ahmad (Presiden AsiaeUniversity),

4. Dr.dr. Sukadiono,MM (Rektor UM Surabaya)

5. Drs.Dahlan Rais MSi (Ketua PP Muhammadiyah)

6. Prof.Dr.Edi Suandi Hamid MSc (Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website