MPI Muhammadiyah Kudus Ingin Siapkan Kader Jurnalistik Muda
Dibaca: 346
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUDUS – Majelis Pustaka dan Informatika (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus menggelar pelatihan jurnalistik di STIKES Muhammadiyah Kudus. Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari yaitu Sabtu-Ahad (11-12/3) ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)dan kader Muhammadiyah Kudus. Ada pula peserta yang berasal dari SMA/SMK Muhammadiyah se-kab Kudus.
Dalam acara pelatihan hari Minggu ada empat narasumber yang dihadirkan. Pertama, Ahmad Kholil, pimpinan redaksi Jawa Pos Radar Kudus yang sekaligus sebagai Ketua MPI Kudus. Kedua, Muhammad UlinNuha, koordinator foto Jawa Pos Radar Kudus. Ketiga, Saiful Annas, wartawan Suara Merdeka serta Nuron Wahid Khairil Ismail, coordinator TI Stikes Muhammadiyah Kudus. Keempatnya memberikan suntikan materi yang sangat inspiratif dan menyenangkan setiap sesinya.
“Pelatihan jurnalistik ini dalam rangka melatih perwakilan AUM dan pelajar untuk membuat berita dan memahami betapa pentingnya pencitraan di media social,” kata Ahmad Kholil, yang biasa disapa Alan, Sabtu (11/3).
Lanjut Alan, dalam menulis berita tidak melulu harus mengejar 5W+1H, itu sudah biasa, apalagi saat ini sudah ada internet, di mana berita sudah bisa langsung ditulis dan diupload sehingga masyarakat dapat dengan mudah membacanya. “Sebagai jurnalis, kita harus mempunyai nilai yang lebih dan beda dibandingkan yang lain, kita harus menemukan N atau next. Jadi berita yang dibuat mengandung unsur lanjutan setelah peristiwa itu,” ujarnya.
Peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan dari Alan, tetapi juga langsung praktek untuk menulis sebuah berita. Jadi peserta benar-benar dituntut untuk mampu mempraktekkan apa yang sudah diterangkan Alan. Ini bertujuan untuk melatih kemampuan menulis peserta. “Jika ilmu itu tidak kita aplikasikan sama saja kita bohong, karena ilmu itu tidak akan terealisasi,” tegasnya.
Pemateri kedua adalah Ulin Nuhayang menjelaskan tentang fotografi jurnalistik.“Dalam sebuah foto terdapat informasi yang ingin disampaikan fotografer, jadi tidak boleh asal jepret. Setiap foto juga harus bisa dipertanggung jawabkan,” kata Ulin.
Saiful Annas berpendapat bahwa menulis itu berbagi kebaikan, sedangkan kebaikan itu sifatnya menular. Jika kita berbuat baik pada orang maka orang tersebut akan berbuat baik pada orang lain, begitu seterusnya sampai kembali pada diri kita lagi. Inilah yang menjadi prinsip Annas dalam menulis.
Terakhir, peserta dijelaskan tentang bagaimana cara mengupload berita di web. Materi yang disampaikan oleh Nuron ini adalah materi terakhir yang harus dikuasai oleh para peserta. Rencananya, para peserta setelah mengikuti pelatihan jurnalistik ini akan diberi tugas untuk mengirimkan berita ke website Muhammadiyah Kudus dari masing-masing sekolah jika ada kegiatan di sekolahnya.
Panitiakegiatan ini berharap agar nantinya semua peserta bisa mempraktekkan ilmu yang di dapatnya di lingkungan masing-masing. Seperti dengan membuat bulletin, artikel, majalah, ataupun mading di sekolahnya. (Syifa)
Kontributor : Amalia Silmi
Tags:
Arsip Berita