MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDAL– Setelah melaksanakan Apel Siaga Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo melangsungkan simulasi pemadaman kebakaran yang diperankan oleh beberapa siswa (26/4).
Kepala SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo, Agus Budi Utomo dalam apel tersebut menyampaikan Ikrar Kesiapsiagaan Bencana Warga Sekolah SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo.
“Adapun ikrar kami adalah meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap bencana yang terjadi, rela untuk turut serta meringankan beban orang yang terkena dampak bencana, turut serta dalam upaya menurunkan tingkat risiko bencana, selalu siap siaga terhadap bencana, giat berlatih dalam kesiapsiagaan dan tindakan darurat bencana untuk keselamatan, dan mengupayakan lingkungan sekolah/madrasah aman bencana dan jamaah tangguh,” ujarnya.
Setelah apel kesiapsiagaan tersebut usai, maka dilakukan simulasi pemadaman kebakaran. Beberapa siswa tanggap bencana berlari menuju ke semua kelas, mereka memberikan informasi bahwa telah terjadi kebakaran dan semua siswa diperintahkan untuk meninggalkan ruangan serta berkumpul di titik kumpul yang sudah disediakan. Tidak begitu lama suara sirine mobil pemadam kebakaran semakin keras terdengar, dalam waktu beberapa menit satu unit mobil pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi, dengan sigapnya mereka langsung menurunkan dan mempersiapkan peralatannya untuk memadamkan api sebelum api menjalar ke tempat lain, hanya dalam beberapa menit api berhasil dipadamkan. Semua siswa merasa senang dan suasa menjadi tenang kembali.
“Dalam memperingati HKBN ini, kami ingin mengenalkan tata cara pemadaman kebakaran terhadap para siswa, sehingga kami menyiapkan simulasi dengan sangat matang,” ujar Agus.
Setelah simulasi kebakaran tersebut, para siswa dikumpulkan di ruang workshop SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo untuk mengikuti sosialisasi kesiapsiagaan dan kebencanaan yang disampaikan oleh Team Pemadam Kebakaran Kendal, BPBD Kendal, MDMC Jawa Tengah.
“Diharapkan acara ini dapat melatih para siswa dalam kesiapsiagaan menghadapi sebuah bencana, dan mengurangi resiko bencana yang ada. Selain itu para siswa diharapkan mempunyai kepedulian terhadap orang lain yang terkena dampak bencana,” pungkasnya. (nisa)
Kontributor: Nur Khoerul Setiawan