Friday, 20 September 2024
Home/ News/ Muhammadiyah Dalam Dunia Digital

Muhammadiyah Dalam Dunia Digital

Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa serta berbagai jasa lainnya. Peran dan tujuan dari perpustakaan adalah sebagai wahana untuk mencerdaskan bangsa supaya tercapai masyarakat yang terdidik. Keberadaan perpustakaan dapat diartikan juga sebagai pemenuhan kebutuhan yang diakui masyarakat dan kebutuhan ini menentukan bentuk, tujuan, fungsi, program, dan jasa perpustakaan. Dalam mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat.

 

Sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan informasi bagi masyarakat berubah-ubah baik dari segi keragaman isi maupun aksesnya. Efisiensi dan efektifitas menjadi pertimbangan utama pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka. Oleh karena itu, perpustakaan harus bertransformasi atau menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Perpustakaan harus mampu memberikan nilai tambah pada informasi melalui streamlining, ekspansi, dan inovasi.

 

Selain mempermudah dan memperluas akses, perpustakaan hendaknya mampu melakukan manajemen pengetahuan secara maksimal dan diharapkan lebih memfokuskan diri sebagai community information intermediary, yaitu institusi yang dapat memahami dan berempati terhadap komunitas pengguna, memiliki pemahaman yang mendalam terhadap dunia informasi dan organisasinya serta dengan aktif selalu mengembangkan dan meningkatkan mekanisme yang menghubungkan keduanya. Pemberdayaan perpustakaan dan pustakawan dalam paradigma baru harus disesuaikan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan tuntutan pengguna, yaitu akses informasi secara lebih luas, cepat, dan tepat.

 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology) telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan. Pemakai perpustakaan sekarang sudah menuntut jenis-jenis layanan lain, seperti layanan informasi terbaru (current awareness services), layanan informasi terseleksi (selective dissemination of information), layanan penelusuran secara online, layanan penelusuran dengan CD-ROM, dan lain-lain. Selain tuntutan terhadap jumlah layanan yang makin banyak, mutu layanan pun dituntut lebih baik. Dalam rangka peningkatan mutu dan jumlah layanan inilah, peran teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan. Dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat melakukan layanan yang cepat dengan jangkauan layanan yang lebih luas serta mutu yang lebih baik. Penerapan layanan sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library), menjadi suatu keharusan. Layanan yang ditawarkan tidak dibatasi oleh ruang, jarak, dan waktu.

 

Bagi lembaga pendidikan, perpustakaan merupakan sarana untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sisitematis, secara langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar-mengajar di sekolah atau perguruan tinggi tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan. Inilah yang menjadikan keberadaan perpustakaan bagi lembaga pendidikan menjadi sangat penting bukan hanya untuk menunjang proses belajar-mengajar namun juga menjadi salah satu indikator performa sebuah lembaga pendidikan.

 

Usia Muhammadiyah telah memasuki satu abad. Secara realitas tidak diragukan lagi peran dan kiprahnya dalam ikut mensukseskan pembangunan bangsa ini, terutama dalam bidang pendidikan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dalam rentang perjalanan Muhammadiyah yang sangat panjang ini, tentu telah banyak tersebar dokumen, data, dan informasi yang dimiliki oleh Muhammadiyah yang memerlukan untuk segera dibenahi. Jika tidak persoalan baru akan muncul, yakni Muhammadiyah hanya tinggal nama. Hal ini menjadikan keprihatinan kita semua, untuk segera melestarikan aset budaya bangsa ini, melalui Muhammadiyah Digital Library Network (MDLN). Melalui MDLN, perjalanan kebesaran, perkembangan, dan kemajuan Muhammadiyah akan lebih dapat dilihat dan dirasakan secara lebih luas dan cepat dibelahan dunia yang terasa semakin sempit tanpa jarak.

 

Sebagai implementasi dari semua itu Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan pertemuan nasional perpustakaan PTM. Agenda besar ini akan dibicarakan dalam Workshop dan Musyawarah Nasional (Munas), dengan mengusung tema ”Peran Muhammadiyah dalam Pelestarian Aset Budaya Bangsa melalui Digital Library Network” pada tanggal 27 – 29 April 2012 di Universitas Prof. Dr. HAMKA Jakarta. Forum ini akan menghadirkan beberapa pembicara yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan perpustakaan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah antara lain Wakil Menteri Bidang Pendidikan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S., Kepala Pusat Jasa dan Informasi Perpustakaan Nasional RI, Woro Titi Aryanti, M.A., Kepala Arsip Nasional RI, M. Asichin, S.H., Kepala Perpustakaan UI, Drs. Luki Wijayanti, S.I.P., M.Si., Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Dyah Roesitawati, M.S., Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Chairil Anwar, Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si., dan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Drs. H. Muchlas, M.T.

 

Reporter: Wiwied

red. : Roni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *