Friday, 20 September 2024
Home/ News/ Siaran Pers : Muhammadiyah, Rumah Sakit Tan Tock Seng dan Yayasan Temasek Singapura Bekerjasama untuk Meningkatkan Perawatan Darurat di Jawa Timur, Indonesia.

Siaran Pers : Muhammadiyah, Rumah Sakit Tan Tock Seng dan Yayasan Temasek Singapura Bekerjasama untuk Meningkatkan Perawatan Darurat di Jawa Timur, Indonesia.

Lamongan (23/7/2015) -Muhammadiyah, Tan Tock Seng Hospital (TTSH) dan Temasek Foundation, Singapura, mengadakan kerja sama untuk peningkatan kemampuan perawatan kegawatdaruratan di Jawa Timur, Indonesia. Kerjasama inimengembangkan program pelatihan resusitasi bantuan hidup dasar dan lanjutan yang didedikasikan untuk membangun kemampuan sekitar 480 tenaga kesehatandari berbagai Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah di Jawa Timur selama tiga tahun. TTSH juga memberikan bantuan dalam mendirikan Pusdiklat “Life Support Training Centre”di Rumah Sakit MuhammadiyahLamongan (RSML). Dipilihnya RSML, karena RS ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Jawa Timur milik Persyarikatan Muhammadiyah, dimana Muhammadiyah sendiri adalah salah satu organsiasi non profit terbesar di Indonesia yang berfokus pada pendidikan dan kesehatan.


Dipilihnya propinsi Jawa Timur, karena merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terkena banyak bencana alam dan para tenaga kesehatan rumah sakit di wilayah ini sering dipanggil sebagai relawan penanggulangan bencana. Muhammadiyah telah mengidentifikasi bidang layanan gawat darurat dan resusitasi bantuan hidup sebagai bidang utama untuk kebutuhan pelatihan Dengan hibah sekitar $700.000atau sekitar Rp 6,8 miliar,Temasek Foundation mendukung bukan hanya program pelatihan itu sendiri, tetapi juga pembelian beberapa peralatan pelatihan yang penting untuk kelengkapan pusdiklat


Melalui program ini, tim profesional medis dan keperawatan dari TTSH akan melatih sekitar 150dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dari RS Muhammadiyah/Aisyiyah di Jawa Timur untuk menjadi pelatih utama dalam bidang dasar dan lanjutan bantuan hidup dasar. Setelah menyelesaikan program ini, pelatih utama(master trainer)akan melakukan tugas menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dengan sesama tenaga kesehatan di Jawa Timur untuk memperbanyak dan berbagi pengetahuan dengan 450 rekan-rekan mereka lainnya, supaya mereka dapat melayani masyarakat pada masa kontinjensi dan saat dibutuhkan dengan lebih baik. Program ini juga akan melihat para peserta pelatihan meningkatkan kemampuan mereka dengan mempelajari penggunaan rutin dari defibrillator eksternal otomatis (AED), perangkat penting untuk penanganan kasus-kasus kardiorespirasi.

 

Dr Tay Seow Yian, Kepala dan Konsultan Senior, Departemen Darurat, TTSH, mengatakan: "Cardiac Life Support adalah kemampuan penting yang dapat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup untuk pasien yang menderita gangguan kardiorespirasi.  Bersama dengan pertolongan awal, Basic Cardiac Life Support adalah baris pertama perawatan untuk kasus tersebut. Akses awal untuk layanan ambulans dan setelah itu melanjutkan rantai resusitasi di rumah sakit juga faktor penting dalam kelangsungan hidup. "


Pada tanggal 11 November 2014, TTSH menandatangani Nota Kesepahaman dengan Organisasi Muhammadiyah, dalam kemitraan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Palang Merah Indonesia, untuk membuka jalan bagi pelaksanaan program.

Gelombang pertama dari 50 delegasi telah menjalani tugas pelatihan di TTSH  pada tanggal 28-30 Januari 2015. Saya secara pribadi menyaksikan motivasi dan semangat dari rekan-rekan Indonesia dan saya bergairah untuk melanjutkan kerjasama, kali ini dengan mengadakan pelatihan tahap kedua yang akan di motori oleh lulusan pelatihan tahap pertama. Saya yakin bahwa peserta pelatihan akan menemukan pengalaman berharga sebagaimana juga dengan para instruktur


Prof Thohir Luth, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, mengatakan ”Amal Usaha Kesehatan seperti Rumah Sakit, awalnya didirikan sebagai Penolong Kesehatan Umat/Umum, atau dikenal dengan PKU, maka dengan kerjasama ini, tentunya akan lebih meningkatkan semangat ke-PKU-an dengan kemampuan yang lebih mumpuni dan profesional.”

 

dr Corona Rintawan, MD, Divisi Tanggap Darurat, Lembaga Penanggulanhan Bencana PP Muhammadiyah, adalah peserta pelatihan periode pertama di Singapura. Ia mengatakan, "Melalui program ini, saya berharap bahwa Muhammadiyah akan mampu membangun pusat pelatihan yang baikdantersebar di seluruh di Indonesia.Muhammadiyah akan dapat memainkan peran utama dalam memberikan dukungan hidup. Harapan saya adalah bahwa suatu hari nanti, Indonesia akan memiliki dewan nasional untuk pelatihan bantuan hidup, sehingga akan ada standar yang konsisten dari modul pelatihan dukungan hidup di antara penyedia layanan kesehatan yang berbeda. "


Prof Chin Jing Jih, Bertindak Ketua Dewan Medis, TTSH, mengatakan "TTSH selalu menghargai kepentingan bersama dalam memperluas kesadaran dan menyebarkan pengetahuan untuk meningkatkan perawatan dan kualitas hidup bagi pasien. Kami merasa terhormat dan senang dapat mengembangkan hubungan dengan salah satu organisasi nirlaba yang terbesar di Indonesia, seperti Muhammadiyah. "


Benedict Cheong, Chief Executive Officer, Temasek Foundationmengatakan"Meningkatkan kemampuan dalam perawatan kesehatan merupakan prioritas utama bagi Temasek Foundation. Tenaga kesehatan akan mendapatkan keuntungan dari pelatihan yang berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masing-masing. Pelatihan ini akan membekali para dokter, perawat dan paramedic dengan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan praktik kterampilan saat ini dan proses sehingga mereka akan dapat memberikan perawatan yang lebih baik bagi masyarakat mereka dalam situasi kontingensi dan di daerah lain yang membutuhkan, "

 

Dr Hj Umi Aliyah, Direktur RS Muhammadiyah Lamongan, mengatakan “Keberadaan Pusdiklat ini merupakan salah satu wujud implementasi ”Muhammadiyah Untuk Bangsa” sebagai salah satu tema besar dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang akan dilaksanakan di Makasar pada tanggal 3-7 Agustus 2015.”

 

Tentang Tan Tock Seng Hospital (TTSH)

TTSH merupakan salah satu rumah sakit multi displin terbesar di Singapurayang berdiri sejak 170 tahun lalu.Rumah Sakit ini memiliki 40 klinik, memiliki 16 pusat spesialis. TTSH juga memiliki tiga institusi yang menjadi ujung tombak pelayanan, penelitian dan inovasi di bidang kedokteran geriatri, penyakit menular dan oftalmologi. Didukung oleh lebih dari 7.000 tenaga kesehatan. TTSH menangani sekitar 2.000 pasien di klinik spesialis dan sekitar 460 pasien di IGD dalam setiap harinya. TTSH merupakan bagian dari National Healthcare Group.


Dalam pengakuan dari komitmennya untuk perawatan pasien, TTSH telah dianugerahi ISO 14001 dan OHSAS 18001 serta akreditasi oleh Joint Commission International (JCI).

 

Tentang Temasek Yayasan


Temasek Foundation adalah sebuah organisasi filantropi non-profit bertempat di Singapura yang berupaya berkontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan, masa depan yang cerah dan kesempatan yang baik bagi orang-orang di Asia. Yayasan ini bekerja dengan para mitra untuk mendukung program-program yang mengembangkan SDM melalui pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian, program yang menghubungkan interaksi antara masyarakat, program yang membangun lembaga-lembaga yang mempunyai keunggulan melalui tata kelola dan etika, dan program yang membangun kembali kehidupan dan mata pencaharian yang terkena dampak bencana alam (humas RSML)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *