Friday, 20 September 2024
Home/ News/ Muhammadiyah Berdayakan Panti Asuhan

Muhammadiyah Berdayakan Panti Asuhan

Muhammadiyah melalui Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) beserta Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PP Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang upaya pemberdayaan ekonomi panti asuhan yang dikelola oleh Muhammadiyah.

 

Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Program LAZISMU Hari Eko Purwanto dan Koordinator Program MPS PP Muhammadiyah Herni Ramdlaningrum. Ikut menyaksikan dalam penandatangan itu Ketua MPS, Ir. Sularno, M.Si, Badan Pengurus LAZISMU Syafruddin Anhar, SE., MM dan Wakil Direktur LAZISMU Khoirul Mutaqin, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis, (16/02/ 2012).


Melalui MoU tersebut, LAZISMU dan MPS PP Muhammadiyah sepakat untuk meningkatkan pemberdayaan amal usaha Muhammadiyah khususnya pengembangan ekonomi panti asuhan sesuai dengan rencana kerja dalam satu tahun ke depan.

“MPS PP Muhammadiyah berkomitmen merevitalisasi manajemen panti asuhan yang menghormati hak-kak dasar anak dan membutuhkan dukungan LAZISMU agar tercipta pengasuhan secara tepat,” kata Herni Ramdlaningrum. Panti asuhan menurut Herni, ibarat pulau oleh sebab itu bagaimana mengoptimalkan standar minimum layanan yang dapat menyentuh aspek sosial masyarakat sekitar, pungkasnya.    


Herni menambahkan tentang perlunya sinergi membangun pemberdayaan akonomi panti asuhan dampak positifnya akan meningkatkan kapasitas ekonomi dan pemenuhan hak-hak anak. Jika ini berjalan cita-cita perubahan ke arah yang lebih baik dalam layanan terhadap anak maupun layanan panti asuhan dapat terukur sesuai monitoring dan standar yang telah ditetapkan. Bukankah ini dulu pernah diperjuangkan KH. Ahmad Dahlan, tuturnya.

 

Bertalian dengan layanan terhadap anak, revitalisasi manajemen panti adalah menjadikan panti asuhan sebagai pilihan terakhir untuk anak. Sehingga anak lebih diprioritas kepada layanan berbasis keluarga dan komunitas dengan demikian anak tidak perlu langsung dimasukan ke panti asuhan jikalau layanan berbasis keluarga dan komunitas bisa dilakukan. “Salah satu aktivitas dalam program revitalisasi itu adalah mengembalikan anak kepada orangtua,” terangnya.

 

Hal ini diamini juga oleh Direktur Program LAZISMU Hari Eko Purwanto. Ia mengatakan jalinan kerjasama antara LAZISMU dan MPS ke depan akan lebih banyak mengupayakan program-program kreatif berdasarkan kesamaan misi dan visi untuk pemberdayaan masyarakat. (Nazhori Author)     

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *