عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ
“Dari Abu Hurairah berkata, Nabi SAW bersabda: hak muslim atas sesama muslim ada enam. Maka ditanyakan kepada Beliau: Apa itu wahai Rasulullah? Maka Beliau menjawab: Jika kamu bertemu dengannya hendaknya memberi salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah, jika ia meminta nasihat maka nasihatilah, jika ia bersin lalu mengucapkan ‘Alhamdulillah’ maka do’akanlah, jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal maka iringilah jenazahnya”.[1]
Memberi salam termasuk salah satu amalan terbaik. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW: Islam manakah yang paling baik? Nabi SAW menjawab: Kamu memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”.[2]
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda: “Sebarkan salam di antara kalian, niscaya kalian saling mencintai”.[3]
Tata-cara Memberi Salam
Lafal Salam
1. Salam kepada sesama muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الْآنَ
“Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW bersabda: Dahulu Allah mencipta Adam a.s. yang tingginya enam puluh hasta (tangan kalian) kemudian berfirman: Pergilah kamu dan berilah salam kepada mereka para malaikat dan dengarkanlah bagaimana mereka menjawab salam penghormatan kepadamu dan juga salam penghormatan dari anak keturunanmu. Maka Adam menyampaikan salam: “as-Salaamu ‘alaikum” (salam sejahtera untuk kalian). Mereka menjawab: “as-salaamu ‘alaika wa rahmatullah” (salam sejahtera dan rahmat Allah buat kamu). Mereka menambahkan kalimat “wa rahmatullah”. Nanti setiap orang yang masuk surga bentuknya seperti Adam ‘alaihissalam dan manusia terus saja berkurang (tingginya) sampai sekarang”.[4]
Ucapan salam yang lengkap adalah:
ألَسلامُ عليكم ورحمةُ الله وبركاتُهُ
(Semoga keselamatan tetap atas kamu sekalian, demikian pula rahmat Allah dan barakah-Nya).
Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan mengucapkan: “Assalamu’alaikum”, Nabi bersabda: “sepuluh”. Lalu datang laki-laki lain dan mengucapkan: “Assalamu’alaikum Warahmatullah”, Nabi bersabda: “dua puluh”. Dan datanglah laki-laki yang ketiga dan mengucapkan: “Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh”, Nabi bersabda: “tiga puluh”.[5]
2. Salam kepada penghuni kubur
Salam kepada penguni kubur adalah dengan ucapan sebagai berikut:
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ
“Keselamatan atas kalian semua wahai kaum muslimin, dan sungguh insyaallah kami akan menyusul kalian.”
Lafal tersebut seperti yang dicontohkan Rasulullah dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَقْبَرَةِ فَسَلَّمَ عَلَى أَهْلِهَا قَالَ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ
“Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW keluar menuju areal pekuburan, lalu Beliau memberi salam kepada para penghuninya seraya bersabda: Keselamatan atas kalian semua wahai kaum muslimin, dan sungguh insyaallah kami akan menyusul kalian”.[6]
3. Salam kepada ahli kitab
Rasulullah SAW melarang kita mendahului ahli kitab dengan salam. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ فِي طَرِيقٍ فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian mendahului orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit.”[7]
Memberi Salam
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِي وَالْمَاشِي عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ وَزَادَ ابْنُ الْمُثَنَّى فِي حَدِيثِهِ وَيُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ
“Dari al-Hasan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, Beliau bersabda: hendaknya yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk, kelompok yang sedikit memberi salam kepada yang banyak. Ibnu Mutsanna menambahkan dalam haditsnya: hendaknya yang kecil memberi salam kepada yang besar.”[8]
Berdasarkan hadits Nabi SAW riwayat Tirmidzi tersebut, maka orang yang seharusnya memberi salam terlebih dahulu adalah:
1. Orang berkendaraan memberi salam kepada pejalan kaki
Orang yang berkendaraan diutamakan mendahului mengucapkan salam kepada para pejalan kaki. Apabila Anda naik kendaraan, usahakan mendahului mengucapkan salam jika bertemu muslim pejalan kaki lainnya. Hal ini tentu saja dilakukan apabila kendaraan yang digunakan cukup memungkinkan Anda untuk mengucapkan salam. Apabila naik kendaraan yang melaju dengan cepat, seperti misalnya kereta api, bus dan mobil, tentu Anda tidak mudah memberikan salam. Dalam hal ini, tidak mengapa apabila Anda tidak mengucapkan salam. Tetapi jika Anda mengendarai sepeda motor, becak, andong atau alat transportasi lain yang dijalankan dengan tidak terlalu kencang, tentu Anda dapat memberikan salam dengan mudah.
2. Pejalan kaki memberi salam kepada yang duduk
Orang yang sedang berjalan diutamakan mendahului salam kepada mereka yang diam di tempat. Bagi pejalan kaki tentu tidak menemui hambatan dalam mengucapkan salam kepada orang yang dijumpainya, baik dalam keadaan sedang duduk atau berdiri. Hal ini tentu berbeda apabila dibandingkan dengan orang yang sedang berkendaraan dengan kecepatan tinggi. Oleh sebab itu, maka orang yang berjalan kaki hendaknya mendahului mengucapkan salam kepada mereka yang dijumpainya, baik sedang duduk atau berdiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, kondisi seperti ini sering kita alami di berbagai tempat, baik sekolah/kampus, kantor atau tempat-tempat lainnya. Bagi pegawai yang tiba di tempat kerja dan dalam keadaan berjalan menemui rekan-rekan yang telah datang lebih dahulu serta sudah berada di ruang kerja masing-masing, maka kewajiban Anda adalah mendahului memberi salam. Bagi pelajar/mahasiswa yang baru memasuki ruang belajar dan mendapati teman-temannya sudah berada di tempat, maka kewajiban Anda adalah memberi salam kepada mereka. Apabila sedang mendapatkan layanan, seperti misalnya pemeriksaan oleh dokter, berbelanja, mengurus ijin usaha, membeli tiket, check-in atau check-out hotel, dan lain sejenisnya, maka kewajiban Anda adalah memberi salam kepada orang-orang yang melayani Anda. Demikian halnya ketika sedang bertamu, maka kewajiban Anda adalah memberi salam kepada shahibul bait atau tuan rumah.
3. Kelompok sedikit memberi salam kepada kelompok yang lebih besar
Apabila ada dua kelompok orang saling bertemu, maka hendaknya mereka yang paling sedikit jumlah anggotanya mendahului memberi salam. Orang yang sendirian termasuk dalam kelompok yang sedikit. Dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika berjalan sendirian atau bersama istri/suami dan bertemu sahabat yang sedang berjalan-jalan sekeluarga, atau tatkala berangkat bersama rombongan menuju tempat pengajian dan di jalan bertemu rombongan dengan jumlah yang lebih banyak, maka kewajiban Anda adalah mendahului memberi salam. Dalam kelompok tersebut cukup seorang saja yang mengucapkan salam.[9]
4. Anak muda memberi salam kepada orang yang lebih tua
Rasulullah SAW mengajarkan agar anak muda menghormati orang yang lebih tua. Sebaliknya, orang yang lebih tua menyayangi mereka yang lebih muda. Demikian halnya dengan memberi salam, anak muda hendaknya mendahului mengucapkannya sebagai wujud penghormatan kepada orang yang lebih tua. Ketika bertemu kakek, nenek, orangtua, paman, bibi, guru, kakak dan orang-orang yang usianya lebih tua dari Anda, dahuluilah mereka dengan salam.
Penulis: Agus Sukaca
Sumber: tuntunanislam.id