Jum'at, 17 Mei 2024

Dampak Media Informasi terhadap Dakwah Muhammadiyah

Dampak Media Informasi terhadap Dakwah Muhammadiyah

Oleh :  Joko Triyanto (Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali)

Pada zaman sekarang media informasi berkembang sangat pesat. Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat, disamping itu dipengaruhi juga oleh kesadaran masyarakat akan pentingnnya media informasi. Media informasi adalah suatu instrumen dalam perantara informasi. Saat ini masyarakat berperan pro aktif dalam menanggapi perkembangan media informasi. Masyarakat memanfaatkan media informasi dalam berbagai hal, seperti mencari informasi lowongan kerja, informasi kebutuhan pribadi, organisasi, informasi pengajian dan lain sebagainya, masyarakat juga sangat pro aktif dalam menyebarkan informasi baik itu informasi berupa fakta sampai informasi hoax, semua lewat media informasi. Media informasi bisa di kategorikan sebagai suatu instrumen yang sangat berpengaruh dan memiliki dampak besar kepada semua hajat hidup masyarakat. Pembangunan kekuatan baik itu kekuatan ekonomi suatu wilayah atau negara, kekuatan militer, kekuatan politik bahkan kekuatan agama semua bisa di lakukan dengan media informasi sebagai salah satu instrumen yang amat penting.

Diseluruh belahan dunia ini, hampir setiap tempat terdapat aktifitas masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi . Hal tersebut terbukti dengan hadirnya televisi hampir disetiap rumah, warnet disetiap kota, handphone (HP)  hampir setiap orang punya bahkan setiap orang mempunyai lebih dari satu HP yang didalamnya terdapat media informasi berupa aplikasi seperti facebook, mail, BBM, line, whatapps, mesenger, instagram dan lain sebagainya.

Masyarakat sangat akrab dengan media informasi ini, disetiap waktu menit bahkan detik masyarakat seluruh dunia mengaksesnya. Dan yang cukup mencengangkan lagi menurut e-Marketer yang dirilis website resmi kementerian komunikasi dan informasi republik indonesia kominfo.go.id, pada tahun 2017 diperkirakan netter atau pengguna internet di Indonesia akan mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang diperingkat ke-5 se-dunia, yang jumlah penggunanya lebih lambat di banding dengan Indonesia.

Pengaruh media informasi saat ini telah ikut membentuk perilaku, karakter, gaya hidup seseorang, organisasi bahkan dunia internasional. Media informasi saat ini merupakan instrumen yang benar-benar sangat berpengaruh dan mampu mencuci otak seseorang bahkan negara. Kita bisa melihat beberapa contoh pemanfaatan media informasi seperti vidio sinta dan jojo yang sebenarnya biasa saja, namun karna  media informasi youtube  dan lain lain, dalam waktu yang cukup singkat menjadi viral telah dilihat, didengar, diperagakan bahkan menjadi gaya dan trend masyarakat waktu itu. Pernikahan sejenis di desa Cluntang, Musuk, Boyolali yang juga sempat mendapat kecaman dari berbabagai pihak dan menjadi berita viral di akhir tahun 2015. Media informasi juga di manfaatkan masyarakat untuk memeriahkan dan menyukseskan pemilu 2014.

Selain itu media informasi juga dimanfaatkan untuk memberitakan agenda besar dua ormas islam terbesar di Indonesia yang bersamaan pada akhir tahun 2015 yang di rilis jawapos dengan judul  “NU Gaduh, Muhammadiyah Teduh”. Selain itu berita kasus penistaan Agama oleh tersangka Ahok, telah menjadi viral media sosial, dan dalam waktu yang sangat singkat memancing reaksi lebih dari tujuh juta umat Islam, berkumpul dengan aksi damai 411 di Jakarta. Dan masih banyak contoh lainnya, dampak media informasi.

Sedikit paparan diatas tentu menjadi muhasabah tersendiri bagi Muhammadiyah. Tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Islam yang rahmatan lil’alamin adalah agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah pada muktamar 2015 di Makasar menyerukan gerakan Islam yang berkemajuan, sehingga Muhammadiyah terkenal sebagai gerakan islam yang berkemajuan. Maksud berkemajuan disini salah satunya adalah lebih maju dalam menghadapi, memahami, menanggapi dan memberi solusi atas keadaan masyarakat saat ini yang sedang demam dunia media sosial/informasi. Melalui Majelis Pustaka dan Informasi bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Bulan maret 2017 menyiapkan dan merumuskan fikih informasi sebagai solusi atas kemajuan media informasi.

Muhammadiyah dalam berdakwah haruslah di iringi dengan penguasaan media informasi untuk mencerdaskan umat dan bangsa. Karena keterbatasan atas pengusaan media informasi menyebabkan dakwah Muhammadiyah stagnan atau kurang berkemajuan dan hanya sedikit yang mendengar, melihat, dan menerima. Berbeda dengan dakwah yang di tunjang oleh pengusasaan media informasi, pasti dakwah Muhammadiyah akan dilihat dan didengar oleh berjuta kali lipat masyarakat. Muhammadiyah harus lebih gencar dalam memberi pelatihan dai/mubaligh yang di iringi pelatihan media sosial.

Muhammadiyah memiliki jutaan sumber daya manusia yang mumpuni dalam dunia informasi baik warga muhammadiyah dari jamaah, ranting hingga pusat dan dari ortom. Sudah terbayangkan seandainya seluruh komponen Muhammadiyah bekerjasama dalam mendakwahkan Agama Islam dengan diiringi pengusaan media informasi, Muhammadiyah mampu menandingi dan meredupkan gerakan-gerakan tidak bertanggungjawab yang telah menyudutkan Islam. Muhammadiyah pasti  mampu ikut serta dalam membentuk karakter budaya masyarakat indonesia khususnya dan internasional pada umumnya.

Melek media informasi dalam berdakwah tersebut bisa kita mulai dari hal yang kecil, contoh setiap ada pengajian Muhammadiyah kita rekam dan uploud serta bagikan ke media sosial (Youtube, facebook, Whatsapp dll). Dengan begitu akan lebih banyak masyarakat yang melihat, mendengar dan mengaplikasikan dakwah Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terbentuk karakter dan trend atau gaya hidup masyarakat tersebut yaitu menjadi masyarakat islam yang sebenar benarnya dengan mengamalkan Al Qur’an dan Al Hadits.

Hadirnya media informasi yang berkembang begitu cepat diharapkan masyarakat khususnya warga Muhammadiyah mampu memanfaatkan momentum ini. Sehingga umat islam tidak tertinggal dan terwujudlah Islam yang berkemajuan. Masyarakat mampu menyaring dan membedakan antara informasi yang bermanfaat dan fakta dengan informasi yang tidak bermanfaat dan masih dipertanyakan kebenarannya/hoax. Sehingga tidak terjadi perpecahan dan salah paham dimanapun berada. Media informasi diharapkan bermanfaat, mampu menunjang eksistensi dakwah Islam dan mampu merekatkan kehidupan ber-Agama, berbangsa dan bernegara.

Wallahualam

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *