Sabtu, 18 Mei 2024

HIKMAH KESEHATAN PADA PUASA

dr. H. Agus Taufiqurrohman, M.Kes, Sp.S

Alhamdulillaah kita bias ketemu dengan bulan ramadhan kembali, berarti kita kembalai menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa akan banyak memberikan manfaat kesehatan bagi kita yang mengamalkannya. Beberapa studi telah dilakukan tentang hubungan puasa dengan kesehatan. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa puasa sebagaimana yang disyari’atkan Islam memberikan dampak yang baik terhadap kesehatan. Diantara hikmah kesehatan ibadah puasa adalah :

1. Memberikan kesempatan organ lambung beristirahat.

Puasa yang dilakukan kurang lebih empat belas jam perhari akan memberikan kesempatan organ lambung beristirahat, sekaligus memberikan kesempatan sel-sel untuk memperbaiki diri setelah dipakai kurang lebih sebelas bulan. Sebagaimana difahami, semua organ tubuh membutuhkan kesempatan istirahat agar tidak mudah mengalami kemunduran fungsi. Dengan duduk kaki beristirahat. Dengan tidur mata, punggung, tangan dan kaki beristirahat. Bagaimana dengan organ lambung?

Hanya dengan tidur saja organ lambung belum tentu beristirahat, terlebih jika sebelum tidur diisi makanan terlebih dahulu. Organ pencernaan ini dapat beristirahat jika berpuasa. Dalam waktu sekitar sepuluh jam sesudah makan, makanan meninggalkan lambung. Dengan demikian jika puasa empat belas jam maka akan memberikan kesempatan beristirahat pada lambung kita sekitar empat jam.

2. Terhindar dari sakit maag

Sakit maag (gastritisfunsional ) adalah gangguan lambung atau kondisi patologis lambung yang disebabkan karena kondisi lambung yang terlalu asam. Asam lambung sendiri selain berfungsi untuk proses pencernaan makanan, juga berfungsi untuk membunuh kuman yang merugikan. Kadar asam dalam lambung harus dalam keadaan yang seimbang. Pada keadaan tertentu, dapat terjadi keadaan asam lambung berlebihan. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya sakit maag atau gastritis fungsional. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi asam lambung yang tidak seimbang dan sering disebut sebagai faktor risiko gastritis/maag, dua yang dominan  adalah kecemasan dan pola makan yang tidak teratur.

Orang yang berpuasa akan terhindar dari dua faktor risiko sakit maag di atas, yaitu;

                 a.       Terhindar dari pola makan yang tidak teratur.

Orang yang berpuasa dengan benar akan memiliki jadwal – pola makan yang sangat teratur. Sebagaimana Rosul mengajarkan orang berpuasa dituntunkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.

Dari  Sahl bin Sa’ad, Rosululloh bersabda : “ Orang akan dalam keadaan baik (sehat) selama menyegerakan berbuka”. ( HR Bukhori dan Muslim).

Dalam hadits lain dijelaskan:

Dari Anas bin Malik, Rosululloh bersabda :” Makan sahurlah kamu sekalian, karena dalam makan sahur itu terdapat barokah”.( HR Jamaah Ahli Hadits ).

Berdasarkan hadits di atas tuntunan puasa dalam Islam adalah menyegerakan berbuka dan senantiasa makan sahur. Dengan begitu orang berpuasa akan memiliki pola makan yang teratur, sehingga terhindar dari salah satu faktor risiko sakit maag.

b.    Terhindar dari kecemasan/stres.

Dalam keadaan emosi yang tidak stabil, kecemasan/stres, tubuh dapat mengeluarkan asam lambung yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kondisi lambung yang terlalu asam dan mengakibatkan terjadinya sakit maag. Dengan berpuasa orang akan menjadi tenang, terhindar dari kecemasan karena semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Bukhori.

]Barang siapa berpuasa di bulan Romadlon karena iman dan mengharap pahala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu. (HR Bukhori).

Dalam Hadits lain :

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut Arroyan, orang yang berpuasa masuk pintu itu pada hari kiamat, tak satupun masuk lewat pintu itu kecuali orang yang berpuasa. (HR. Bukhori).

Dalam hadits lain juga diterangkan bahwa bagi orang yang berpuasa juga akan mendapatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan di kala berbuka dan kegembiraan di kala menghadap Alloh nanti untuk menerima pahala atas amalan puasanya.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa bahwa faktor risiko terjadinya sakit maag tidak dijumpai pada orang yang berpuasa. Hikmah lain dari berpuasa adalah memberikan kesempatan istirahat bagi organ pencernaan dan membangun sel-sel baru yang berguna bagi penyembuhan luka di saluran pencernaan. Sehingga salah satu terapi pada penderita maag kronis, atau tukak peptik adalah dengan berpuasa.

3. Terhindar dari kegemukan.

Makanan dalam perut akan mengalami proses pencernaan selama 8-10 jam, sedang puasa Romadlon rata-rata di Indonesia adalah 14 jam. Maka selama 4 jam terakhir tubuh akan berusaha mencari sumber tenaga, yaitu dengan merombak cadangan energi yang ada, misalnya lemak.

Lemak dalam tubuh, dalam jumlah tertentu diperlukan sebagai sumber zat nutrisi, dan sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ tertentu. Bila lemak terdapat dalam jumlah yang berlebih maka akan menimbulkan dampak penyakit. Misalnya penimbunan lemak di bawah kulit akan menimbulkan kegemukan. Beberapa penyakit juga dihubungkan dengan kegemukan, misalnya tekanan darah tinggi, hiperkolesterolemia, penyakit diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah dan lain-lain, yang dapat menimbulkan komplikasi stroke, penyakit jantung koroner.

Dengan berpuasa, cadangan lemak yang tidak fungsional dirombak sehingga menurunkan risiko penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kegemukan di atas.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh

Sebagaimana dijelaskan di atas, orang berpuasa akan menjadi tenang karena kedekatannya pada Alloh, terhindar dari stress. Orang yang hidupnya tenang akan meningkatkan kekebalan tubuh. Setiap manusia memiliki komponen kekebalan tubuh alami, salah satunya adalah natural killer cells, sel pembunuh alami terhadap berbagai penyebab penyakit. Natural killer cell ini akan lebih aktif pada orang orang yang tenang emosinya.

 Selain itu, selama Romadlon ummat islam diperintahkan untuk qiyamul lail, sebagaimana tertera dalam hadits :

Dari Abu Huroiroh RA. Rosululloh bersabda : “ Barang siapa menunaikan qiyam Romadlon dengan penuh keimanan dan mengharap ridlo dan pahala dari Alloh, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.( HR Bukhori dan Muslim ).

Penelitian di Surabaya terhadap orang yang rajin sholat lail menunjukkan kadar kortisol darah pelaku sholat lail dengan baik menunjukkan angka lebih rendah dibanding yang sholat lailnya tidak baik atau yang tidak sholat lail. Kadar kortisol darah yang rendah menunjukkan kekebalan tubuh yang tinggi.

5. Hipertensi Lebih Terkontrol

 Penelitian yang dilakukan oleh Probosuseno dkk (2000), menunjukkan dari sampel  44 orang, puasa dapat menurunkan tekanan darah dan berat badan. Penurunan tekanan darah cukup besar pada sampel penderita hipertensi. Penurunan tekanan darah dan berat  badan tampak nyata pada  hari ke 7 dan  ke 14 sedang hari ke 21, 28 tekanan darah relatif stabil. Penurunan tekanan darah kemungkinan pola makan yang lebih teratur serta kondisi emosi yang lebih stabil.

TIPS AGAR TETAP SEHAT DAN BUGAR SELAMA PUASA

Makan sahur. Laksanakan anjuran nabi Muhammad SAW untuk mengakhirkan makan sahur. Menu sahur sebaiknya dapat diatur yaitu dengan memenuhi menu seimbang yang mengandung unsur nutrisi lengkap ; karbohidrat, protein, lemak vitamin, serat dan mineral.Pilihlahkarbohidrat komplek atau jenis makanan dengan indek glikemirendah sehingga dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama. Protein perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup pada saat sahur, mengingat protein diubah menjadi energi dalam waktu yang relatif lama. Ini bisa kita dapatkan dari lauk pauk. Konsumsilah air dalam jumlah yang cukup.

Buka puasa. Nabi memberi contoh berbuka dengan yang manis, yakni dengan kurma. Ini sesuai dengan prinsip kesehatan, makanan manis akan cepat diubah menjadi energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh setelah puasa 14 jam. Konsumsilah air dengan cukup ketika berbuka. Sebaiknya tidak makan terlalu cepat dan tidak berlebihan dalam berbuka, karena lambung yang semula kosong dapat mendadak meregang sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. Mulailah berbuka dengan kurma, makanan ringan dan air secukupnya, kemudian sholat maghrib terlebih dahulu. Baru kemudian makan dalam jumlah yang cukup. Tetaplah dengan menu seimbang, yakni memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin serat dan mineral.

Olahraga. Olah raga boleh dan sebaiknya tetap dilakukan pada waktu berpuasa. Perlu diatur intensitas dan waktu. Olah raga yang banyak menimbulkan keringat, sebaiknya dilakukan pada sore hari atau malam  untuk menghindari terjainya dehidrasi (kekurangan cairan).

IKHTITAM

Ajaran puasa yang dibawa oleh nabi muhammad SAW mengandung hikmah yang besar dalam bidang kesehatan, sebagaimana dijabarkan di atas. Namun demikian, tujuan puasa bukanlah agar manusia menjadi sehat saja, namun tujuan berpuasa adalah agar manusia mendapatkan ridlo Alloh menjadi orang bertaqwa, sebagaimana firman Alloh dalam surat Al Baqoroh 183.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ( QS. Al Baqoroh ; 183)

 

KEPUSTAKAAN :

1.         Dahlan, Z. (penerjemah). Al Qur’an dan Terjemahan Artinya, UII Pres, 2006

2.         Falah, M, Tuntunan Ibadah di Bulan Romadlon, Majlis Tabligh PWM DIY, 2006

3.         Sholeh, M, Agama Sebagai Terapi, Pustaka Pelajar, 2005

4.         Su’dan, Al Quran dan Panduan Kesehatan Masyarakat, PT Dana Bakti Primayasa, 1997.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *