Kamis, 09 Mei 2024

Implementasi Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas Bagi Mahasiswa Semester IV Prodi Kebidanan Jenjang Diploma III T.A 2014/2015

IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS  

BAGI MAHASISWA SEMESTER IV PRODI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III T. A 2014/2015

Oleh: Ismarwati, SKM., SST., MPH

(Dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta)

 

A. Latar Belakang

Tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetrik yang bermutu dan menyeluruh. Di Indonesia AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk menunjukkan tujuan pembangunan kesehatan masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.

Menurut data World Health Organisation (WHO), sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang (WHO, 2007). WHO memperkirakan jumlah kematian ibu mencapai 500 orang pada tahun 2008 dan tahun 2009 sejumlah 440 orang ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan nifas. Survey Demogratif  Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009, angka kematian maternal di Indonesia mencapai 307/100.000 kelahiran hidup, berarti 100,000 kelahiran hidup masih ada sekitar 307 ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan.

Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 30,5%, infeksi 22,5%, gestosis 17,5%, dan anastesia 2,0%. Penyebab kematian obstetrik langsung yaitu Perdarahan 24%, Retensio Plasenta 22%, Sepsis 20,8%, Eklampsia 16%. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60%, infeksi 24-34%, prematuritas/BBLR 15-20%, trauma persalinan 2-7%, dan cacat bawaan 1-3% (Manuaba, 2008).

Berdasarkan kondisi ini pemerintah berupaya menurunkan AKI & AKB bekerja sama dengan departemen kesehatan dan lembaga-lembaga lainnya. Sesuai dengan konsep Four Pillars Of Safe Motherhood dari WHO terdiri atas keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman serta pelayanan obstetrik esensial. Pelayanan kesehatan primer diperkirakan dapat menurunkan angka kematian ibu sampai 20% namun dengan sistem rujukan yang efektif, angka kematian dapat ditekan sampai 80%. Selain itu pemerintah juga berupaya dengan mengadakan Maternal and Child Health Safe Motherhood, gerakan sayang ibu, Making Pregnancy Safer dan pemerintah juga mengadakan penyediaan biaya operasional, posyandu, pemberian makanan tambahan, imunisasi, dan penyelenggaraan pendidikan tentang gizi dan kesehatan kaum perempuan (Manuaba,2008).

Untuk mempercepat pencapaian sasaran-sasaran pembangunan kesehatan di indonesia, Kementrian Kesehatan telah melakukan trobosan melalui berbagai upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan satu diantaranya adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). BOK diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya melalui upaya promotif dan preventif, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan fokus pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 (Menkes RI, 2011).

Untuk mempercepat pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 khususnya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tahun 2014 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan BPJS Kesehatan.Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara utuh.

Upaya bidan adalah meningkatkan kualitas keselamatan ibu dan bayi terutama dengan melaksanakan pelayanan antenatal care yang baik yaitu asuhan yang diberikan pada ibu hamil yang bertujuan untuk memonitor, mendeteksi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan sesuai dengan Manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney. Dalam hal ini diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan yang sudah diperoleh dari perkuliahan dalam memberikan pendampingan  asuhan kepada klien sejak dari kehamilan trimester III, persalinan, nifas  dan BBL atau bisa memberikan KIE terkait kontrasepsi.

                  B. Tujuan

1.      Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan pendampingan asuhan kebidanan pada ibu secara komprehensif.

 

2.      Tujuan Khusus

a.       Mahasiswa mampu melakukan pemantauan kesehatan ibu pada masa kehamilan

b.      Mahasiswa mampu melakukan pemantauan kesehatan ibu pada masa persalinan

c.       Mahasiswa mampu melakukan pemantauan kesehatan ibu pada masa nifas

d.      Mahasiswa mampu melakukan pemantauan kesehatan pada masa BBL

e.       Mahasiswa mampu mendeteksi dini komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas, BBL untuk dimotivasi rujukan ke pelayanan kesehatan.

f.       Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan BBL secara komprehensif.

            C. Sasaran

1.      Pelaksana Pendampingan Ibu Hamil

Mahasiswa semester IV (empat) Reguler Prodi Kebidanan Jenjang D III sejumlah 172mahasiswa.

2.      Klien

Ibu hamil diutamakan Trimester III (umur kehamilan 28-32 minggu) yang dilakukan pemantauan hingga persalinan, nifas, BBL dan pemilihan alat kontrasepsi.

D. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai sejak mahasiswa berada di semester IV sampai sebelum dimulainya semester V ditahun akademik tersebut sesuai  Maping Dinas Kesehatan tanggal 1 April – 31 Mei2015. Kegiatan ini dimulai dari koordinasi dengan kaderdi masing-masing wilayah pelaksanaan kegiatan pendampingan.

E. Tempat Kegiatan

Kegiatan mandiri ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Mantrijeron(kelas C),Puskesmas Ngampilan(kelas B)dan Puskesmas Wirobrajan(Kelas A).

F. Pengampu  dan Pembimbing

Pengampu dan Pembimbing adalah include pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitassemester.

G. Tugas Pembimbing

1.      Memberikan arahan kepada mahasiswa sebelum kegiatan dan secara berkala terhadap pemantauan asuhan kebidanan.

2.      Melakukan responsi setelah kegiatan selesai dilaksanakan

3.      Mengesahkan laporan pendokumentasian pemantauan asuhan kebidanan yang dilakukan mahasiswa.

H. Tugas Mahasiswa

1.      Mengumpulkan form dan informed consent kepada Tim.

2.      Melakukan kegiatan pemantauan asuhan kebidanan secara komprehensif.

3.      Membuat laporan pendokumentasian manajemen kebidanan dari asuhan yang telah dilakukan dan melaporkan ke puskesmas 2 minggu sekali.

I. Metode Kegiatan

1.      Mahasiswa menentukan klien yang akan dilakukan pendampingan dengan maksimal pendampingan 1 klien hanya 2-3 mahasiswa.

2.      Mahasiswa menentukan lokasi pendampingan dan klien yang akan dilakukan asuhan dengan mengisi form dan melampirkan informed consent dari klien.

3.      Mahasiswa menemui pembimbing (Pre Conference) sebelum kegiatan dimulai.

4.      Mahasiswa secara berkala (minimal 6 kali dalam 6 minggu) melakukan pendampingan asuhan kebidanan secara komprehensif sejak kehamilan, persalinan, nifas dan BBL tanpa memberikan intervensi apapun terhadap klien. Adapun batasan dari proses pendampingan tersebut antara lain:

a.       Mahasiswa melakukan pemeriksaan ANC meliputi pengkajian data subyektif dan data obyektif  tanpa memberikan intervensi apapun, melakukan analisa dan memberikan pendidikan kesehatan (KIE) sesuai kebutuhandan mengoptimalkan penggunaan Buku KIA.

b.      Mahasiswa mengikuti proses persalinan klien dengan persetujuan klien di Bidan/RS tanpa melakukan pertolongan persalinan secara mandiri.

c.       Mahasiswa melakukan asuhan masa nifas meliputi pengkajian data subyektif dan data obyektif  tanpa memberikan intervensi apapun, melakukan analisa dan memberikan pendidikan kesehatan (KIE) sesuai kebutuhan dan membimbing senam nifas.

d.      Mahasiswa memberikan asuhan pada BBL khususnya perawatan bayi sehari-hari tanpa intervensi atau memberikan terapi medikasi apapun hanya sebatas pengkajian dan KIE.

e.       Mahasiswa memberikan motivasi dan KIE terkait berbagai jenis kontrasepsi yang akan digunakan klien tetapi keputusan tetap berada di klien dan klien mendapatkan pelayanan kontrasepsi di fasilitas kesehatan.

f.       Mahasiswa memberikan motivasi rujukan ke pelayanan kesehatan yang memadai apabila ditemukan komplikasi pada klien disetiap fase pendampingan.

5.      Mahasiswa memberikan pendokumentasian laporan akhir berupa manajemen kebidanan hasil dari pemantauan klien dengan pengesahan dari Pembimbing Pendidikan dan Koordinator Praktik Klinik Kebidanan.

 

J. Hasil Kegiatan

1.      Mahasiswa mempu memberikan upaya promotif dan preventif kepada ibu hamil sejak Trimester III (umur kehamilan 28-32 minggu) melakukan pemantauan hingga persalinan, masa nifas, Bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi/ Keluarga Berencana

2.      Ibu Hamil dapat menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman, jika ada tanda-tanad komplikasi dapat dideteksi sejak dini dan masa nifas dapat dijalani dengan lancar dan dapat memilih kontrasepsi yang tepat

3.      Mahasiswa dapat mengaplikasikan mata kuliah Asuhan kebidanan Komunitas dengan kompeten ditunjukkan dengan meningkatnya nilai mata kuliah Asuhan kebidanan komunitas minimal dengan katagori Baik (B)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *