Rabu, 29 Januari 2025

Keutamaan Manusia Karena Ilmu (1)

Tafsir Surat al-Baqarah 31-33

وَعَلَّمَ آَدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ -البقرة/31

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” [Q.s. al-Baqarah (2): 31].

 

(وَعَلَّمَ) Wa allama: dan Dia (Allah) mengajarkan, (آَدَمَ) Adam: Nabi Allah a.s., Bapak seluruh umat manusia. Apabila ada orang bertanya: mengapa satu keturunan bisa warna kulitnya dan sifatnya berbeda-beda? Maka salah satu jawabannya ada di dua hadits berikut:

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ أَنَّ يَزِيدَ بْنَ زُرَيْعٍ وَيَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ حَدَّثَاهُمْ قَالَا حَدَّثَنَا عَوْفٌ قَالَ حَدَّثَنَا قَسَامَةُ بْنُ زُهَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ آدَمَ مِنْ قَبْضَةٍ قَبَضَهَا مِنْ جَمِيعِ الْأَرْضِ فَجَاءَ بَنُو آدَمَ عَلَى قَدْرِ الْأَرْضِ جَاءَ مِنْهُمْ الْأَحْمَرُ وَالْأَبْيَضُ وَالْأَسْوَدُ وَبَيْنَ ذَلِكَ وَالسَّهْلُ وَالْحَزْنُ وَالْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ زَادَ فِي حَدِيثِ يَحْيَى وَبَيْنَ ذَلِكَ وَالْإِخْبَارُ فِي حَدِيثِ يَزِيدَ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Musaddad bahwa Yazid bin Zurai’ dan Yahya bin Sa’id menceritakan kepada mereka, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Auf ia berkata: telah menceritakan kepada kami Qasamah bin Zuhair, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Musa al–Asy’ari, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah dari semua jenis tanah. Kemudian keturunannya datang beragam sesuai dengan unsur tanahnya. Ada di antara mereka yang berkulit merah, putih, hitam, dan antara warna-warna itu ada yang lembut dan ada yang kasar, ada yang buruk dan ada yang baik. Dan ada tambahan dalam hadits Yahya: dan ada pula di antara (sifat) itu, adapun lafadz (redaksi) hadits di atas adalah riwayat Yazid”. [HR. Abu Dawud: 4073]. Al-Albani berkata hadits ini shahih.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَعَبْدُ الْوَهَّابِ قَالُوا حَدَّثَنَا عَوْفُ بْنُ أَبِي جَمِيلَةَ الْأَعْرَابِيُّ عَنْ قَسَامَةَ بْنِ زُهَيْرٍ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ آدَمَ مِنْ قَبْضَةٍ قَبَضَهَا مِنْ جَمِيعِ الْأَرْضِ فَجَاءَ بَنُو آدَمَ عَلَى قَدْرِ الْأَرْضِ فَجَاءَ مِنْهُمْ الْأَحْمَرُ وَالْأَبْيَضُ وَالْأَسْوَدُ وَبَيْنَ ذَلِكَ وَالسَّهْلُ وَالْحَزْنُ وَالْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dan Ibnu Abu Adi dan Muhammad bin Ja’far dan Abdul Wahhab, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami ‘Auf bin Abu Jamilah al–A’rabi dari Qasamah bin Zuhair dari Abu Musa al–Asy’ari ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan Adam dari genggaman yang diambil dari seluruh bumi, lalu anak keturunan Adam datang sesuai dengan kadar bumi (tanah), di antara mereka ada yang (berkulit) merah, putih, hitam. Dan di antaranya pula ada yang ramah, sedih, keji dan baik” Abu Isa berkata: hadits ini hasan shahih. [HR. Tirmidzi: 2879]. Al-Albani berkata hadits ini shahih.

(الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا) Al-asma’a kullaha: nama-nama (jenis benda) seluruhnya, seperti: air, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Ketika disebut kata “nama”, maka yang dimaksud adalah suatu benda yang diberi nama. Bahwa yang dimaksud nama-nama itu, menurut Ibnu Katsir dan Imam Al-Qurthubi di dalam kitab tafsirnya, adalah nama segala sesuatu. Sebab, ada hadits riwayat Imam Bukhari yang menguatkan pendapat ini:

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و قَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَجْتَمِعُ الْمُؤْمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُونَ لَوْ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ أَبُو النَّاسِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّكَ حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا ….

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hisyam, telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas r.a. dari Nabi SAW, demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan Khalifah berkata kepadaku, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura’i, telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Qatadah dari Anas r.a. dari Nabi SAW, Beliau bersabda: Pada hari kiamat orang-orang yang beriman berkumpul lalu mereka berkata; ‘Sebaiknya kita meminta syafa’at kepada Rabb kita ‘azza wajalla sehingga kita dapat pindah dari tempat kita sekarang juga. Lalu mereka mendatangi Adam a.s. seraya mengatakan; Wahai Adam, engkau adalah bapaknya manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya sendiri dan menjadikan malaikat-malaikat-Nya sujud kepadamu, serta diajarkan pula kepadamu nama-nama segala sesuatu, maka mintakanlah syafa’at kepada Rabb kami ‘azza wajalla agar Dia memindahkan kami dari tempat kami ini!….” [HR. Bukhari: 4116].

(ثُمَّ عَرَضَهُمْ) Kemudian atau setelah itu, Allah mengemukakan nama-nama itu kepada para malaikat. Kata هُمْ pada Q.s. al-Baqarah (2) ayat 31 di atas dipakai untuk kata ganti nama-nama benda. Dalam ayat berikut, kata yang sama dipakai untuk kata ganti binatang:

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ -النور/45

Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian mereka (hewan) itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian mereka berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [Q.s. an-Nuur (24): 45].

(عَلَى الْمَلَائِكَةِ) kepada para Malaikat. (أَنْبِئُونِي) anbi’uuni: kabarkanlah (beritahukanlah) kepada-Ku. (هَؤُلَاءِ) haa-ulaa’i: mereka (hal-hal tadi). (إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ) in kuntum shaadiqiin: jika kamu memang orang-orang yang benar. Maksudnya adalah benar dalam perkataan dan dugaan.

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ   -البقرة/32

Artinya: “Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada ilmu yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” [Q.s. al-Baqarah (2): 32].

 

Penulis             : M. Yusron Asrofie

Sumber            : http://tuntunanislam.id/

Halaman Selanjutnya: Keutamaan Manusia Karena Ilmu (2)........

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *