- Kufur Irtiyab
Yaitu kekafiran dikarena keragu-raguan terhadap kebenaran aqidah Islam, dan kebenaran akan seluruh ajaran Islam, seperti digambarkan dalam ayat berikut:
وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا (#)وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا (#) الكهف: 35-36
Dan Dia memasuki kebunnya sedang Dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika Sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”.(Al-Kahfi: 35-36)
- Kufur I’radh
Kufur I’radh adalah kekafiran dikarenakan berpaling dari kebenaran, seperti ditegaskan dalam ayat berikut ini:
مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ – الأحقاف: ٣
Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.(Al-Ahqaf: 3)
- Kufur Nifaq
Adapun kufur nifaq adalah kekafiran yang berintikan sikap kemunafikan, yakni orang yang menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keimanan. Yakni hakekatnya dia kafir tetapi dibungkus dengan penampilan dan pernyataan seolah-olah sebagai orang yang beriman. Kufur nifaq ini sebenarnya justru lebih berbahaya daripada kufur yang lainnya. Allah menggambarkan kufur nifaq dalam ayat berikut:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ – البقرة: ٨
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,” pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (AL-Baqarah: 8)
Hal-hal Yang termasuk Kufur Kecil
Adapun hal-hal yang termasuk kufur kecil antara lain kufur nikmat, yakni mengingkari nikmat Allah atau menisbatkan nikmat kepada selain Allah sang pemberi kenikmatan kepadanya. Allah berfirman:
يَعْرِفُونَ نِعْمَةَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ – النحل: 83
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (Al-Nahl: 83)
Termasuk kufur kecil, yakni meninggalkan shalat karena malas, mendatangi peramal (kahin, dukun dan sejenisnya), dan bersumpah kepada selain Allah.
Baik kufur besar maupun kufur kecil sama-sama merupakan pangkal utama kerucakan tauhid yang merupakan fitrah Allah bagi manusia. Kalau kufur besar kerusakannya bersifat total sehingga Iman dan Islam seorang muslim menjadi batal, sedangkan kufur kecil kerusakan yang ditimbulkan bersifat sektoral, namun juga sangat berbahaya, sehingga memerlukan penjagaan yang kokoh atas aqidah tauhid yang telah dianugerahkan Allah kepada setiap hamba.
Oleh karena itu gerakan dakwah Islam mengemban missi utama membangun akidah umat, yakni: 1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni-sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh seluruh Rasul Allah, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW; 2. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an, Kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia, dan Sunnah Rasul; 3. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan peribadi, keluarga dan masyarakat. Wallahu a’lam
Penulis : Syasul Hidayat Shabran
Sumber : http://tuntunanislam.id/
Halaman Sebelumnya: Kufur Merusak Tauhid (1).....