Sabtu, 04 Mei 2024

LSBO PP Muhammadiyah Berdakwah dan Tanamkan Pendidikan Karakter Melalui Film

Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak seluruh warga masyarakat khususnya warga Muhammadiyah untuk berdakwah bersama lewat film dakwah dan pendidikan karakter produksi LSBO PP Muhammadiyah

Tentang  Film LSBO

1. Film LSBO adalah film pendidikan karakter, yang perlu ditonton oleh sebanyak mungkin warga masyarakat (mad’u).  Artinya makin banyak penontonnya  (mad’u) makin baik bagi perkembangan masyarakat / bangsa. Karena makin banyak penonton akan makin banyak (mad’u) yang terinspirasi pada karakter yang baik. Tujuannya adalah agar warga masyarakat banyak yang memiliki karakter yang baik. Film pertama produksi LSBO PP Muhammadiyah Miniti 20 Hari. Film ini mengisahkan perjalanan Pak AR Fakhruddin Muda (usia sekitar 20 tahunan) dan kawan-kawan naik sepeda ontel dari Ulak Paceh (Palembang) ke Medan (1300 km) selama kurang lebih 20 hari, tahun 1939 untuk menghadiri Kongres 28 (sebagai penggembira) di Medan Sumatra Timur. Film kedua Sembilan Putri Sejati, mengisahkan kebangkitan perempuan antara 1914 – 1935 (Aisyiyah 1917 dan NA 1931) yang didorong oleh KHADahlan agar kaum perempuan bisa maju sederajat dengan kaum lelaki. Film ketiga adalah film Tiga Pendekar Muda, mengisahkan Sudirman Muda, ketika nyantri dan belajar silat Pesantren Kyai Busro, di Binorong Purbalingga. Insya Allah syuting untuk kedua film ini akhir bulan Nopember sampai awal Desember 2018. Insya Allah tayang di bulan Maret 2018.   

2. Agar film itu bisa ditonton oleh sebanyak mungkin warga masyarakat, maka film itu harus diputar di sekitar pemukiman masyarakat, tidak boleh terlalu jauh dari tempat tinggal (komunitas) warga masyarakat. Diusahakan jaraknya paling jauh dalam radius 3 km.

3. Agar banyak warga masyarakat yang menonton, maka sebaiknya film diputar di setiap kecamatan (mendekati penonton), minimal ada satu titik tempat pemutaran (satu gedung tempat pemutaran film), sehingga masyarakat sekitar tidak terlalu jauh mencapai titik (gedung tempat pemutaran) tersebut dan tidak direpotkan menyewa bus dan atau kendaraan lain untuk menonton ke kota-kota besar

4. Sebagai film pendidikan karakter, film ini diputar dengan sistem gotong royong, tidak gratisan. Karena cara gratisan tidak mendidik dan menyebabkan orang menjadi malas berusaha dan bekerja. Perkecualian, bagi mereka yang betul-betul miskin, tidak mampu bisa digratiskan.

5. Karena film ini perlu ditonton oleh sebanyak mungkin warga masyarakat, maka harga tiket film harus terjangkau tidak boleh mahal. Harga tiket paling mahal Rp 20.000,- untuk umum dan Rp. 15.000,- untuk pelajar.

6. Diusahakan di setiap lokasi setiap tiga bulan sekali diputar satu film pendidikan karakter produk LSBO PP Muhammadiyah atau film lain yang direkomendasikan oleh LSBO PP Muhammadiyah.

Sasaran Penonton Film

1. Semua warga masyarakat, khususnya pelajar dan generasi muda pada umumnya.

2. Warga Muhammadiyah, khususnya pelajar dan generasi muda Muhammadiyah.

Target Pemutaran

1. Target ideal 10 % warga masyarakat di radius 3 km bisa menonton, agar penonton lebih mengenal Muhammadiyah dan pengaruh pendidikan karakter bisa tersebar luas.

2. Target minimal 2,5 % warga bisa menonton.

3. Semakin banyak penonton semakin baik pengertian an pemahaman karena akan semakin banyak yang mengenal Muhammadiyah dan semakin banyak yang mendapat tentang pendidikan karakter.

Tahapan Pencapaian Target

1. Sampai akhir 2017 bisa dicapai 100.000 penonton, diperlukan sekitar 10 unit proyektor,

2. Tahun 2018 bisa mencapai 1 % penduduk Indonesia atau kira-kira 2,5 juta orang bisa nonton film-film LSBO. Untuk itu diperlukan 150 unit proyektor / player

3.Tahun 2019 bisa mencapai 2,5 % penduduk Indonesia atau kira-kira 6.25 juta orang menonton film LSBO diperlukan sekitar 500 unit proyektor.

4. Untuk mengimbangi film-film yang bertema amar munkar nahi makruf LSBO memerlukan 1200 proyektor / player, untuk memutar di seluruh wilayah Indonesia.

Sarana Pemutaran

Untuk mewujudkan target-target itu maka harus memenuhi syarat ;

1. Sampai akhir tahun 2017 LSBO harus memiliki  10 unit alat antara lain, 5 unit alat putar dan 5 unit mobil untuk kelilingan serta 10 tim pemutar.

2. Di tahun 2018 diperlukan 150 unit alat putar ‘ proyektor / player, 150 unit mobil untuk kelilingan dan 150 tim pemutar.

3. Di tahun 2019 diperlukan 500unit alat putar, 500unit mobil kelilingan dan 500tim pemutar.

4. Untuk mengimbangi gerakan amar munkar dan nahi makruf diperlukan paling sedikit 1200 unit alat putar / proyektor / player.

Teknis Pemutaran Film

1. Film diputar di dekat pemukiman warga / penduduk,  diusahakan jangan melampaui radius tiga km. Seperti di desa - desa (di Balai desa), di kecamatan-kecamatan.

2. Diusahakan di gedung-gedung  yang mampu menampung penonton sekitar 300 penonton, tidak harus pakai kursi, bisa lesehan. Gedung-gedung itu antara lain, Balai Desa, Gedung Serba Guna, Aula Sekolah. Lapangan Futsal atau pasang tenda dsb.

3. Untuk efisiensi pemutaran di gedung tersebut sebaiknya tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Misalnya ;

a. Jam 08.00 – 09.30 untuk anak-anak SD – SMP

b. Jam 10.00 -  11.30 untuk pelajar SMA dan umum

c. Jam 12.30 -  14.00 untuk umum

d. Jam 14.30 -  16.00 untuk umum

e.  Jam 19.30 -  21.00 untuk umum

4. Agar pemutaran film bisa sukses, maka ada tiga hal yang perlu dilakukan

a. Ada tim pemutaran yang memahami teknis pemutaran film (pemasangan layar, penggunaan sound sistem, daya listrik, AC / pendingin dll.) dan pengaturan penonton di saat pemutaran.

b. Ada tim yang mempersiapkan tempat, distribusi dan penjualan tiket.

c. Tim promosi (termasuk pasukan cyber). Yang mempromosikan film (memviralkan lewat media sosial) ke sekitar tempat pemutaran film, dalam radius maksimal 3 km. LSBO PPM pusat menyediakan pamflet untuk ditempel, leaflet.

5. Kunci-kunci untuk suksesnya promosi ;

a. Kepala (Pejabat) Dinas Pendidikan, Kepala Desa, Ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, kyai, mubaligh, kepala sekolah,  untuk ikut mempromosikan film LSBO PP Muhammadiyah.

b. Ketua organisasi Pemuda, Ketua Karang Taruna, ketua perkumpulan / paguyuban

6. Pemanfaatan alat-alat promosi

a. Poster, leaflet (tentang apa dan bagaimana film)

b. Baliho (dipasang di tempat-tempat strategis)

c. Pengumuman lewat radio, media sosial (fashbook, grup-grup WA, SMS). Perlu dibentuk tim promosi film media sosial (pasukan cyber) yang selalu memviralkan / mempromosikan film lewatmedia social lewat web site, face book, instagram, SMS dan lain-lain.

d. Iklan surat kabar di surat kabar, radio, tv dsb yang ada di daerah itu (sasaran).

Model Kerja Sama

Dalam pemutaran film ini diharapkan ada masukan / ikutan (uang masuk), maka ada pembagian hasil sebagai berikut ;

1. Pelaksana (penyelenggara) pemutaran (bisa Pemuda Muhmmadiyah, bisa NA, bisa HW, bisa PRM, bisa PCM, LSBO - PDM, LSBO - PWM, sekolah - sekolah, madrasah, pondok pesantren, perguruan tinggi, atau lembaga lain) mendapat bagian 30 % dari hasil bersih, (setelah dipotong biaya operasional). Jika di suatu titik putaran, mialnya diputar 5 kali dan bisa mencapai jumlah penonton 2.000 penonton maka penyelenggara akan memperoleh sekitar Rp 8.juta. Jika di satu Kecamatan, penonton misanya bisa mencapai 10,000 an (10 % penduduk)  maka penyelenggara akan bisa memperoleh dana Rp 80 an juta an..

2. Pemilik hak paten yaitu LSBO memperoleh 70 %. Dana ini untuk ;

a. Membayar sutradara, penulis skenario, sewa kamera, sewa alat pemutar (proyektor), editor film, sewa tempat syuting, sewa property, pengisi / penata musik, para pemain (bintang film), biaya transportasi, akomodasi dll,

b. Untuk kontribusi pada PWM setempat dan PP Muhammadiyah

c. Jika masih ada kelebihan ditabung untuk biaya pembuatan film berikutnya dsb.

3. Jika diperlukan dan mudah, adakan kerja sama dengan perusahaan -perusahaan  (bank, BUMD, BUMN, swasta dsb.) bisa menjadi sponsor dan melakukan branding perusahaannya. Juga dengan BUMM. AUM dan perusahaan – perusahaan khususnya dari saudagar-saudagar Muhammadiyah

4. Setiap kerja sama,  harus dibuat perjanjian kerja sama yang disepakati kedua belah pihak  (antaradhin). lalu dibuat teks kerjasama, yang bisa dipegang dua belah pihak.

5. Bagi lembaga yang berminat melakukan pemutaran film dakwah dan pendidikan karakter ini supaya berhubungan Era Sugiarso, nomor HP 0856 2879 490 dan Gunawan nono HP 0815 3280 656

Cp.

Kantor LSBO 0274-375025

Era. 08562879490

Kamal Firdaus. 085643383294

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *