Jum'at, 17 Mei 2024

Nikmat Bani Israil Diselamatkan (3)

Penggunaan kata nadlar (nalar) di dalam al-Qur’an sangat kelihatan positif baik berdasar surat 10: 101 maupun 88: 17-20. Kalau manusia memandang, memperhatikan, mempertimbangkan secara seksama dan hati-hati dan dengan penuh perhatian, maka hal itu memang yang dikehendaki oleh al-Qur’an. Oleh karena itu penggunaan nalar menjadi sangat positif.

 

Makna Ayat Al-Baqarah 49-50

Dimulai dari ayat Al-Baqarah 40 dan 47, kaum Bani Isra’il di Madinah diingatkan oleh al-Qur’an tentang nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada kakek moyang mereka yang mengikuti Nabi Musa ‘alaihis salaam. Hal ini dilakukan supaya Bani Isra’il mau mensyukurinya dan mau mengikuti Nabi Muhammad shalla Allahu ‘alaihi wa sallam mengimaninya dan masuk agama Islam.

Nikmat itu kemudian dirinci dengan nikmat berupa diselamatkannya Bani Isra’il dari siksaan dan penindasan yang dilakukan oleh Fir’aun dan pengikutnya atas mereka dengan siksaan yang sangat dahsyat. Tidak hanya mereka selamat, tetapi Fir’aun dan pengikutnya binasa ditenggelamkan oleh Allah ta’aala ke dalam lautan dan kaum Bani Isra’il bisa lari keluar dari Mesir.

 

Kisah Tenggelamnya Fir’aun dan Sebab-Sebab Pengejaran Nabi Musa AS.

Surat Asy-Syu’araa’ (26) ayat 1-68  menjelaskan secara rinci kisah Nabi Musa ‘alaihis salaam ketika berhadapan dengan Fir’aun dan kemudian lari membawa Bani Isra’il keluar dari negeri Mesir. Berikut terjemahnya:

1. Thaa Siin Miim.

2. Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang menerangkan.

3. Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman.

4. Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.

5. Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.

6. Sungguh mereka telah mendustakan (Al Qur’an), maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokan.

7. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?

8. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.

9. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

10. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): “Datangilah kaum yang lalim itu,

11. (yaitu) kaum Firaun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”

12. Berkata Musa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku.

13. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.

14. Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku”.

15. Allah berfirman: “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan),

16. Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu: “Sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,

17. lepaskanlah Bani Israel (pergi) beserta kami”.

18. Firaun menjawab: “Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.

19. dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna”.

20. Berkata Musa: “Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf.

21. Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul.

22. Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israel”.

23. Firaun bertanya: “Siapa Tuhan semesta alam itu?”

24. Musa menjawab: “Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya”.

25. Berkata Firaun kepada orang-orang sekelilingnya: “Apakah kamu tidak mendengarkan?”

26. Musa berkata (pula): “Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu”.

27. Firaun berkata: “Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila”.

28. Musa berkata: “Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal”.

29. Firaun berkata: “Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan”.

30. Musa berkata: “Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendati pun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?”

31. Firaun berkata: “Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar”.

32. Maka Musa melemparkan tongkatnya, yang tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata.

33. Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya.

34. Firaun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai,

35. ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?”

36. Mereka menjawab: “Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir),

37. niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu’.

38. Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum,

39. dan dikatakan kepada orang banyak: “Berkumpullah kamu sekalian.

40. semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang”

41. Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fir’aun: “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?”

42. Firaun menjawab: “Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)”.

43. Berkatalah Musa kepada mereka: “Lemparkanlah apa yang hendak kamu Lemparkan”.

44. Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: “Demi kekuasaan Firaun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”.

45. Kemudian Musa melemparkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.

46. Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah).

47. mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,

48. (yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.

49. Firaun berkata: “Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya”.

50. Mereka berkata: “Tidak ada kemudaratan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,

51. sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman”.

52. Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israel), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli”.

53. Kemudian Firaun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota.

54. (Firaun berkata): “Sesungguhnya mereka (Bani Israel) benar-benar golongan kecil,

55. dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,

56. dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”.

57. Maka Kami keluarkan Firaun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air,

58. dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia,

59. demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israel.

60. Maka Firaun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.

61. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”.

62. Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.

63. Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.

64. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.

65. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya.

66. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.

67. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.

68. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

 

Penulis             : M. Yusron Asrofie

Sumber            : http://tuntunanislam.id/

 

Halaman Sebelumnya:Nikmat Bani Israil Diselamatkan (2)……

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *