Minggu, 05 Mei 2024

Pidato Iftitah: STRATEGI TABLIGH 2010-2015

 

PIDATO IFTITAH KETUA MAJELIS TABLIGH PP MUHAMMADIYAH [1]

 “STRATEGI TABLIGH 2010–2015”

Assalamu’alaikum wr wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya yang mengalir terus sepanjang masa. Mudah-mudahan kita termasuk yang pandai bersyukur sehingga Allah menambah terus nikmat-Nya buat kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW penutup sekalian nabi dan rasul, dan juga kepada keluarga, sahabat, serta pengikut-pengikut setia beliau hingga akhir jaman.

Rakernas Majlis Tabligh Muhammadiyah yang kita selenggarakan saat ini adalah untuk memantapkan gerakan tabligh dalam melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah 1 abad 2010 di Jogjakarta yang meliputi 10 Program Pengembangan. Muktamar menetapkan Visi Pengembangan Tabligh adalah:

“Berkembangnya Gerakan Tabligh Muhammadiyah dalam pembinaan keagamaan yang bersifat meneguhkan dan mencerahkan pada berbagai kelompok sosial yang luas sehingga Islam dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi rahmatan lil-alamin di tengah dinamika masyarakat Indonesia yang kompleks”.

Melalui serangkaian rapat kerja internal MT-PPM dan Rapat Koordinasi PP Muhammadiyah di Ciloto pada bulan Desember 2010, kesepuluh program pengembangan amanat muktamar tersebut di break down dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Pertama; Sistem Gerakan:

Terdiri atas 3 Program Pengembangan , yakni:

  1. Menyusun pedoman-pedoman/ tuntunan-tuntunan dan materi tabligh yang bersifat praktis dan menjadi acuan bagi para mubaligh serta semakin tumbuh-kembangnya kehidupan keagamaan/ keislaman dalam masyarakat seperti tuntunan/ pedoman tabligh, kurikulum/ materi tabligh, materi khutbah, dan pedoman/ tuntunan kehidupan beragama sehari-hari.(PP-01). Program ini di breakdown dalam 13 kegiatan sebagai berikut:
  2. Menyusun Panduan Muballigh Muhammadiyah (termasuk Da’i Khusus)
  3. Menyusun Panduan dan Materi  Pengajian Umum, Pengajian Anggota, Pengajian Muballigh, dan Pengajian Pimpinan
  4. Menentukan Metode Pembelajaran Al Qur’an dalam Pengajian Umum
  5. Membuat Model Pengajian dan Konseling di AUMKes
  6. Menyusun Tuntunan dan Materi Khutbah, Kultum dan Ceramah
  7. Menyusun Sistem Pembinaan Simpatisan dan Anggota Muhammadiyah
  8. Menyusun Panduan Pengelolaan Masjid dan Mushalla
  9. Menyusun Panduan Pelatihan Ta’mir Masjid dan Mushalla Muhammadiyah
  10. Menyusun Panduan Hidup  Berjama’ah  (Pelaksanaan GJDJ)
  11. Penyempurnaan Sistem Pelatihan Muballigh Muhammadiyah
  12. Menyusun Panduan Pelatihan Kristologi,  Penanggulangan Pemurtadan, dan Pemikiran Menyimpang
  13. Menyusun Panduan Bimbingan Manasik Haji dan Umrah
  14. Menyusun Panduan Pelatihan Shalat
  15. Menghidupkan dan mengembangkan berbagai jenis pengajian di lingkungan Persyarikatan dan umat Islam disertai pengembangan materi, pendekatan, metode yang menarik dan tepat sasaran, serta meningkatkan keyakinan, pemahaman, dan pengamalan Islam yang lebih mendalam/substantif yang menghadirkan Islam berwajah rahmatan lil-‘alamin (PP-02). Program ini dibreakdown dalam 4 kegiatan sebagai berikut:
  16. Mengembangkan Pengajian Malam Selasa (PMS) PP Muhammadiyah menjadi Pengajian Tafsir Al Qur’an  dan Bunga Rampai Perjuangan Muhammadiyah
  17. Menyelenggarakan Pengajian Tuntunan A2IM (Aqidah, Akhlak, Ibadah, Mu’amalat) PP Muhammadiyah
  18. Menggerakkan Pengajian Akbar di setiap PWM/PDM
  19. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, dan mengembangkan pengajian di radio dan TV
  20. Mengembangkan tabligh yang memberikan pemahaman Islam yang luas tentang kemulian dan keadilan relasi antara laki-laki dan perempuan, perdamaian dan antikekerasan, dan hubungan antargolongan yang berwawasan rahmatan lil-‘alamin(PP-08).

Program ini dibreakdown dalam 2 kegiatan sebagai berikut:

  1. Merumuskan konsep “Keadilan Gender dalam Islam”
  2. Merumuskan konsep “Teologi Perdamaian dan Anti Kekerasan”

Kedua; Organisasi dan Kepemimpinan:

Terdapat 1 Program Pengembangan, yakni:

Mengusahakan peningkatan sarana dan sumber dana untuk mempermudah pengembangan fungsi tabligh dan peran mubaligh dalam kehidupan masyarakat.(PP-06).

 Program ini di breakdown dalam 4 kegiatan sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan Workshop Pimpinan Majlis Tabligh Wilayah/Daerah/Cabang
  2. Pengadaan sarana multimedia untuk keperluan kantor dan pelatihan
  3. Menggali dan menghimpun sumber-sumber dana tabligh
  4. Membangun kerjasama dengan lembaga terkait, Majelis/lembaga untuk mewujudkan Pusat Pelatihan Muballigh
  5. Menjalin kerjasama dengan Ormas Islam/Lembaga Dakwah lain

Ketiga; Jaringan:

Terdapat  1 Program Pengembangan, yakni:

Mengoptimalkan pengelolaan masjid dan musholla sebagai sarana pembinaan keislaman dan aktivitas keumatan yang sensitif terhadap masalah serta dinamika kehidupan masyarakat setempat (PP-03).

Program ini dibreakdown dalam 5 kegiatan sebagai berikut:

  1. Memimpinkan Pelaksanaan  Panduan Pengelolaan Masjid dan Mushalla Muhammadiyah
  2. Menyelenggarakan TOT Pelatihan Ta’mir Masjid dan Mushalla Muhammadiyah
  3. Membangun Jaringan Masjid & Mushalla yang sejalan dengan Muhammadiyah
  4. Membentuk dan Membina Jama’ah di setiap Masjid/Mushalla Muhammadiyah (GJDJ)
  5. Memimpinkan Pelaksanaan Sistem Pembinaan Anggota dan Simpatisan Muhammadiyah

Keempat; Sumberdaya:

Terdapat 3 Program Pengembangan; yakni:

  1. Mengoptimalkan pengadaan dan pengiriman mubaligh untuk masyarakat suku terasing dan daerah tertinggal disertai usaha-usaha pembinaan dan pengorganisasiannya yang lebih tersistem(PP-05).

Program ini dibreakdown dalam 5 kegiatan sebagai berikut:

  1. Evaluasi Da’i Khusus dan Pembaharuan Kontrak
  2. Rekrutmen Da’i Khusus
  3. Pelatihan Da’i Khusus
  4. Pembinaan dan Monitoring Pelaksanaan Tugas Da’i Khusus
  5. Menggali dan menghimpun sumber-sumber pembiayaan da’i khusus
  6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas muballigh yang dapat menjangkau multistrata, multietnis, dan multimedia di berbagai lingkungan kehidupan masyarakat termasuk di televisi melalui berbagai kursus, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kapasitas mubaligh di tengah tuntutan kehidupan yang semakin memerlukan acuan Islam (PP-04).

Program ini dibreakdown dalam 8 kegiatan sebagai berikut:

  1. Rekrutmen Mubaligh Purna Waktu dan Paruh Waktu
  2. Pelatihan Mubaligh Purna Waktu
  3. Penempatan Muballigh Purnawaktu di cabang-cabang yang telah siap
  4. Pelatihan Muballigh Dasar, Madya dan Utama
  5. Pelatihan Mubaligh Muda Muhammadiyah (PM3)
  6. Pendidikan Tinggi Muballig Muhammadiyah melalui FAI PTM
  7. Menghimpun Muballigh Muhammadiyah dalam Korps Muballigh Muhammadiyah
  8. Pendataan Potensi Muballigh Muhammadiyah se-Indonesia
  9. Pelatihan Kristologi bagi Muballigh dalam satu paket pelatihan muballigh lainnya disertai pemahaman peta dakwah secara menyeluruh(PP-09).

Program ini dibreakdown dalam 2 kegiatan sebagai berikut:

  1. Melaksanakan TOT Pelatihan  Kristologi, Penanggulangan Pemurtadan  dan Pemikiran Menyimpang
  2. Menyusun Peta Gerakan Pemurtadan

Kelima, Aksi dan Pelayanan,

Terdapat 2 Program Pengembangan, yakni:

  1. Melakukan pembinaan berkelanjutan dalam aspek-aspek keagamaan secara terprogram bagi jema’ah haji binaan Muhammadiyah/’Aiisyiyah (PP-10).

Program ini dibreakdown dalam 7 kegiatan sebagai berikut:

  1. Mendorong terwujudnya“Holding Company”Pelayanan Perjalanan Haji dan Umrah
  2. Menyelenggarakan Bimbingan Haji dan Umrah
  3. Menyelenggarakan TOT Pelatihan Shalat
  4. Menghimpun Jama’ah Haji Anggota dan Simpatisan Muhammadiyah  untuk kepentingan Gerakan
  5. Menyediakan pelayanan dan konsultasi Agama.
  6. Menyelenggarakan dan Mengembangkan Bimbingan Zakat dan Qurban
  7. Bekerjasama dengan Bank Syari’ah untuk penyelenggaraan Tabungan Ibadah (tabungan haji, umrah, qurban, aqiqah, dll)
  8. Peningkatan fungsi media tabligh seperti buletin, leaflet, website, tabligh seluler, dan media lainnya yang menyajikan materi/pesan tabligh yang bersifat membimbing, meneguhkan, menggembirakan, dan mencerahkan yang mencerminkan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid sehingga ajaran Islam semakin diterima oleh dan menjadi pedoman sehari-hari dalam kehidupan masyarakat luas(PP-07).

Program ini dibreakdown dalam 7 kegiatan sebagai berikut:

  1. Memproduksi Tuntunan Islam  dalam bentuk audio/visual bagi Anggota/Simpatisan Muh, dan bahan tabligh di radio/TV
  2. Mengelola Media Online  berupa website, facebook dan blog, untuk mempublikasikan tafsir Al Qur’an, Tuntunan Islam, Khutbah Jum’at, Bulletin Jum’at, fatwa Muhammadiyah, dll
  3. Mengembangkan jaringan  radio dan TV untuk menyiarkan dakwah Muhammadiyah,
  4. Menerbitkan buletin Jum’at
  5. Menerbitkan Tuntunan Islam
  6. Dakwah seluler
  7. Revitalisasi Majalah Tabligh sebagai Majalah Panduan Muballigh

 

Sepuluh Program Pengembangan yang dibreakdown dalam 58 kegiatan tersebut di atas, dilaksanakan dengan 3 strategi.

Strategi pertama:

Menformulasikan pesan-pesan dakwah dalam bahasa yang mudah dipahami, membina pengajian dan mengembangkan media dakwah yang efektif.

Hasil dari pelaksanaan strategi ini adalah:

  • Berkala Tuntunan Islamberdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah Al Makbulah yang diusahakan terbit setiap bulan. Isinya meliputi (1) Tafsir Al Qur’an; (2) Tuntunan Aqidah; (3) Tuntunan Akhlak; (4) Tuntunan Ibadah; (5) Tuntunan Mu’amalat Duniawiyat; (3) Suplemen yang berisi dinamika gerakan dan sosok inspiratif/teladan. Tujuannya untuk memberikan tuntunan kepada ummat dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya.

Untuk kepentingan penyiapan naskah dibentuk Dewan Ahli dari Majlis Tarjih, Majlis Tabligh, kader-kader Muhammadiyah lainnya yang memiliki kompetensi pada bidangnya. Naskah yang akan diterbitkan, dipresentasikan dalam Pengajian Malam Selasa yang diselenggarakan secara rutin oleh Divisi  Pengajian dan Pembinaan Pengajian setiap malam selasa pk 20.00 – 22.00. Dalam pengajian ini, naskah mendapatkan pengayaan dari peserta pengajian, untuk selanjutnya dilakukan proses editing oleh redaksi. Naskah Dummy yang siap diterbitkan, dilakukan proof reading oleh Dewan Ahli yang membidangi.

Berkala ini diharapkan menjadi bagian penting dalam mengemban misi Muhammadiyah: (1) Menegakkan Tauhid yang murni berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah; (2) Menyebarluaskan dan memajukan Ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah yang shahihah/maqbulah; (3) Mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Secara khusus, berkala ini merupakan upaya meneguhkan dan mencerahkan pada berbagai kelompok sosial yang luas sehingga Islam dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi rahmatan lil-alamin di tengah dinamika masyarakat Indonesia yang kompleks, sebagaimana tercantum dalam visi tabligh.

Sasaran utamanya adalah ummat Islam, utamanya anggota dan simpatisan Muhammadiyah. Marilah kita kerahkan segenap potensi yang kita miliki untuk menyebarkan ajaran Islam yang berdasar kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah Al Maqbulah dengan mengajak ummat membacanya. Para Muballigh menjadikannya sebagai panduan materi pengajian dan mengajak jama’ahnya berlangganan. Pimpinan AUM mengajak seluruh pegawainya membaca. Pimpinan Rumahsakit menghadiahkan kepada setiap pasiennya sebagai bagian dakwah rumahsakit. Pimpinan sekolah berusaha agar murid-murid dan orang tuanya membaca. Anggota Muhammadiyah menghadiahkan untuk sanak kerabatnya. Kita jadikan Tuntunan Islam sebagai alat ungkit dakwah agar semua orang yang mau berdakwah dapat berdakwah. Yang tidak bisa ceramah, cukup dengan menyebarkan kepada orang-orang di sekitarnya.

Kita laksanakan gerakan infak tuntunan. Setiap anggota dan simpatisan kita ajak membeli tuntunan Islam untuk dihadiahkan kepada sasaran dakwah kita. Yang hanya mampu menginfakkan 1 exp, tidak apa-apa. Yang bisa lebih banyak lebih baik. Kita mengajak ummat berlomba-lomba berdakwah dengan media ini. Marilah kita berusaha, pada akhir pertengahan tahun 2015 telah lebih dari 500 ribu orang menjadi pembaca setianya!

  • Berkembangnya Pengajian dan Kursus Kegamaan  Muhammadiyah menjadi pilihan utama masyarakat dalam belajar Islam; antara lain:
  • Di Ranting: pengajian umum; pengajian anggota; kursus baca Al Qur’an, Kursus Shalat
  • Di Cabang: Pengajian Pimpinan,  Pengajian Muballigh/Muballighat, Kursus Tafhimul Qur’an.
  • Di Daerah: Pengajian Pimpinan, Pengajian Muballigh/Muballighat, Pengajian Akbar bulanan, Kursus Tafhimul Qur’an
  • Di Wilayah: Pengajian Pimpinan, Pengajian Muballigh/ghat, Pengajian Akbar bulanan
  • Di Pusat: Pengajian Malam Selasa di Jogja, dan Pengajian Sabtu di Jakarta

Disamping menyiapkan berkala tuntunan Islam sebagai bahan pengajian, kami juga mempersiapkan metode tafhimul Qur’an untuk membimbing umat faham Al Qur’an. Kami menawarkan “Manhaji” yang terbukti efektifitasnya menjadi metode resmi persyarikatan dalam membina ummat paham Al-Qur’an.

  • Divisi penyiaran juga mempersiapkan dakwah seluler, website, dan rumah produksi audio visual

Strategi Kedua;

Mendidik, Membina, dan Mengkoordinasikan Muballigh sebagai Subyek Dakwah

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategi ini adalah tersedianya muballigh-muballigh Muhammadiyah yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan misi dakwah Muhammadiyah. Untuk mencapainya ditempuh upaya pendidikan dan pembinaan muballigh dengan 2 model:

Model pertama melalui Pendidikan Profesi Muballigh, berbasis S1 untuk memantapkan kompetensinya sebagai Muballigh, dengan masa pendidikan 2 semester. Melalui model ini diharapkan terdidik muballigh-muballigh profesional yang berkarir di bidang dakwah secara purna waktu (fulltimer). Ke depan, mereka diharapkan menjadi pejuang-pejuang utama dakwah Islam yang memimpin masjid sebagai  basis utama gerakan dakwah Muhammadiyah.

Model Kedua melalui pelatihan-pelatihan Muballigh terdiri atas: (1) Pelatihan Muballigh Dasar, diselenggarakan oleh MT-PDM; (2) Pelatihan Muballigh Madya, diselenggarakan oleh MT-PWM; dan (3) Pelatihan Muballigh Utama, diselenggarakan oleh MT-PPM. Pembinaan Muballigh dilakukan secara berkelanjutan melalui pengajian-pengajian Muballigh, refreshing, penugasan, seminar, dll.

Dengan model-model pembinaan tersebut, para muballigh diharapkan dapat lebih fokus dalam melaksakan tugas-tugas pokoknya, yakni:

  • Membimbing kehidupan beragama jama’ah;

Setiap Muballigh Muhammadiyah memiliki jama’ah yang dibimbingnya secara berkelanjutan menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya. Basis utama jama’ah adalah masjid.  Kami mencanangkan, ke depan masjid-masjid Muhammadiyah dipimpin oleh Muballigh Muhammadiyah purna waktu (full timer) yang bertugas menjadikan masjid sebagai basis gerakan Islam. Ia tinggal di lingkungan masjid, menjadi imam tetap, memimpin dan membina jama’ahnya.

  • Menjadi narasumber pengajian

Pengajian adalah ruhnya gerakan Muhammadiyah. Para Muballigh Muhammadiyah hendaknya menfokuskan diri mengembangkan pengajian-pengajian resmi Muhammadiyah antara lain: pengajian umum, pengajian anggota, pengajian pimpinan, pengajian muballigh/ghat.

Di samping tugas-tugas tersebut, ada tugas khusus Muballigh yang dikoordinasikan oleh Divisi Dakwah Khusus, yakni “Membangun basis-basis baru gerakan Islam dan pertahanan terhadap pemurtadan dan aliran yang menyimpang”. Untuk keperluan tersebut, akan dilakukan rekruitmen ,  pelatihan, dan penempatan  Muballigh Muhammadiyah yang siap ditugaskan ke daerah-daerah yang belum memiliki basis gerakan Islam dan daerah-daerah bencana.  Tugas para Muballigh adalah membentuk jama’ah sebagai sarana pembimbingan menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya, menyelenggarakan pengajian, dan membentuk ranting sebagai basis gerakan selanjutnya.

Strategi ketiga: Membina sasaran dakwah dalam jama’ah

Prinsip dari strategi ini adalah mengelompokkan sasaran dakwah menjadi jama’ah-jama’ah yang dipimpin oleh kader/muballigh Muhammadiyah sehingga dapat dilakukan pembinaan yang berkelanjutan menuju terbentuknya pribadi-pribadi muslim yang sebenar-benarnya, keluarga sakinah, dan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Rasulullah memerintahkan kita berjama’ah, tetapi kita masih banyak yang sendiri-sendiri.  Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah mengharuskan kita berjama’ah, oleh karena itu marilah kita wujudkan kehidupan berjama’ah. Setiap kader dan Muballigh Muhammadiyah seharusnya berada dalam jama’ah dan berjuang merekrut simpatisan-simpatisan Muhammadiyah  bergabung dalam jama’ahnya, dibina melalui pengajian-pengajian dan kegiatan-kegiatan nyata lainnya agar memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Basis pembinaan jama’ah adalah di masjid, pembinaannya melalui pengajian, bimbingan ibadah, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Muara dari ketiga strategi tersebut di atas adalah terwujudnya sebanyak-banyaknya pribadi muslim yang sebenar-benarnya yang beperan sebagai pejuang-pejuang utama pengemban misi Muhammadiyahdan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

****

Peserta rakernas dan hadirin yang berbahagia!

Dalam Rakernas Majlis Tabligh kali ini, kita akan menajamkan strategi kita dengan memperkaya konsep-konsep yang telah disiapkan oleh masing-masing divisi; antara lain

  • Metode Tafhimul Qur’an “Manhaji” sebagai materi utama pengajian umum, disiapkan oleh divisi pengajian
  • Berkala “Tuntunan Islam” sebagai bacaan utama anggota dan simpatisan Muhammadiyah yang disiapkan oleh divisi penyiaran dan pengajian
  • Pendidikan Profesi Muballigh, yang disiapkan oleh divisi Pembinaan dan Koordinasi Muballigh
  • Pedoman Muballigh Khusus, yang disiapkan oleh Divisi Dakwah Khusus
  • Panduan Pelatihan  Kristologi, Penanggulangan Pemurtadan  dan Pemikiran Menyimpang, disiapkan oleh Divisi Dakwah Khusus
  • Pedoman Pelatihan Shalat, yang disiapkan oelh Divisi Pembinaan Ibadah
  • Pedoman Penyelenggaraan Masjid, yang disiapkan oleh Divisi Pengelolaan dan Pengembangan Masjid dan Mushalla.
  • Pedoman Pembentukan Jama’ah Haji dan Umrah, yang disiapkan oleh Divisi Pembinaan Kehidupan Berjama’ah

Kami sadar, konsep-konsep tersebut masih belum sempurna. Kami mohon kiranya para peserta rakernas dapat menyempurnakan pada sidang-sidang komisi dan pleno.

 

Disamping materi-materi tersebut, kami juga mengundang pembicara-pembicara penting dari luar majlis Tabligh, yakni: Ketua Umum PP Muhammadiyah, Menteri Kehutahan, Ketua KPK, Ketua PPM yang membidangi tabligh, Ketua Majlis Pendidikan Tinggi PPM, Ketua Majlis Dikdasmen PPM, Ketua PP ‘Aisyiyah, bapak M. Amin Rais, ust. M.Anas Adnan. Kita harapkan kehadiran beliau-beliau dapat mencerahkan dan menambah energi kita dalam berdakwah. 

Peserta rakernas dan hadirin yang berbahagia!

Tantangan dakwah semakin hari bukannya semakin ringan. Banyak orang yang tidak suka ajaran Islam dilaksanakan dalamsemua aspek kehidupan. Ada yang menunjukkan ketidaksukaannya secara terang-terangan, ada pula yang terselubung. Tetapi kesemuanya itu Insya Allah dapat kita atasi kalau kita istiqamah dalam berislam, saling mensuport,  saling menutupi aib. Selagi kita saling mencemo’oh, saling tidak percaya, senang melihat kekurangan teman,  tidak banyak yang bisa kita lakukan. Marilah kita satukan hati agar kita dapat berjuang dengan gembira dalam meraih ridha Allah.

“Bersatu Hati, Berjuang dengan Gembira, Meraih Ridha Allah” kita jadikan menjadi motto kita.

Tantangan utama dakwah kita tidak berasal dari luar, tetapi berasal dari dalam. Marilah kita mulai dengan memperbaiki diri kita terlebih dahulu. Saya mengajak diri saya, kader, muballigh, dan anggota Muhammadiyah untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang dapat melejitkan potensi kita dalam membangun masa depan yang gemilang; yakni:

  1. Kebiasaan Shalat:. Shalat wajib kita laksanakan dengan berjama’ah pada waktunya, shalat rawatib kita laksanakan mengikuti shalat-shalat wajib kita, shalat dhuha kita laksanakan setiap pagi, dan shalat tahajud kita laksanakan setiap sepertiga malam terakhir.
  2. Kebiasaan berpuasa. Di samping puasa Ramadhan, kita laksanakan puasa-puasa sunnah. Mari kita pilih, puasa hari putih, senin-kamis, atau seperti puasanya Nabi Daud.
  3. Kebiasaan ber ZIS (Zakat Infak Shadaqah). Setiap mendapatkan penghasilan, kita sisihkan terlebih dahulu sekurang-kurangnya 2,5% untuk ZIS
  4. Kebiasaan Melaksanakan Adab Islam. Kita Laksanakan setiap aktifitas kita dengan adab Islami
  5. Kebiasaan Membaca Al Qur’an. Sebulan kita khatamkan 30 juz, dan rata-rata 1 juz perhari
  6. Kebiasaan Membaca.Sehari kita alokasikan lebih dari 1 jam untuk membaca
  7. Kebiasaan Menghadiri Pengajian. Kita mengikuti pengajian-pengajian Muhammadiyah secara rutin.
  8. Kebiasaan Tertib Berorganisasi. Berorganisasi untuk jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa, sehingga kita kita laksanakan dengan sungguh-sungguh.
  9. Kebiasaan Berpikiran Positif dan murah senyum.

Insya Allah, apabila 9 kebiasaan emas (The Nine Golden Habits) tersebut di atas telah menjadi bagian hidup kita, kita sedang menuju masa depan gemilang, sukses dunia akhirat. Selanjutnya tugas kita menduplikasikan kebiasaan-kebiasaan tersebut kepada anggota-anggota jama’ah binaan kita.

Mengakhiri pidato iftitah ini, perkenankanlah saya membacakan kalimat bijak anonym yang saya peroleh dari bukunya Ibrahim El Fiky, motivator muslim tingkat dunia “Terapi NLP”:

****

  • Ketika saya masih muda, dan bebas berimajinasi, saya bermimpi mengubah dunia. Seiring bertambahnya usia dan kebijaksanaan, saya mendapati dunia yang tidak berubah, sayapun menyederhanakan keinginan saya dan memutuskan hanya ingin merubah negeri saya.
  • Akan tetapi, tampaknya tak ada yang berubah dengan negeri saya. Usiapun kian senja, usaha terakhir saya adalah mengubah keluarga, orang-orang terdekat. Akan tetapi, lagi-lagi, mereka tetap sama, tak ada yang berubah.
  • Dan sekarang, saat saya terbaring sekarat di ranjang kematian, tiba-tiba saya menyadari bahwa yang seharusnya pertama kali saya lakukan adalah mengubah diri sendiri. Kemudian dengan memberikan keteladanan, saya mengubah keluarga saya. Dorongan dan inspirasi mereka memungkinkan saya memperbaiki negeri dan siapa tahu, saya mungkin bisa mengubah dunia

*****

Janganlah menunggu sekarat! Kita rubah diri kita menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya! Dengan keteladanan, Insya Allah kita bisa merubah keluarga, masyarakat, dan siapa tahu dunia!

Nashrun Minallah wa fathun Qariib.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Yogyakarta, 15 Juli 2011

Agus Sukaca



[1]Disampaikan dalam Pembukaan Rakernas Majlis Tabligh Muhammadiyah tanggal 15 Juli 2011 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *