Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Faizin, Dosen Muhammadiyah yang Menjadi Pengajar Bahasa dan Budaya Indonesia di Bulgaria

Faizin, Dosen Muhammadiyah yang Menjadi Pengajar Bahasa dan Budaya Indonesia di Bulgaria

 

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG – Sebuah kebanggaan tersendiri bagi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kepada Faizin, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang diundang secara khusus Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sofia, Bulgaria untuk mengajar bahasa dan budaya Indonesia bagi mahasiswa asing yang berada di Bulgaria.

Faizin diminta untuk mengajar di kelas bahasa dan budaya Indonesia di Sofia University dan KBRI Sofia untuk periode semester genap tahun ajaran 2016/2017. “Di Sofia University Bulgaria, selain mengajar bahasa saya juga mengajarkan pencak silat untuk mereka sebagai pengetahuan dan wawasan budaya Indonesia. Selain itu, di KBRI saya juga mengajar kelas Bahasa Indonesia,” kata Faizin, Senin (20/3).

Menariknya, minat pelajar Bulgaria khususnya mahasiswa Sofia University “St. Kliment Ohridski” untuk mempelajari Bahasa dan Budaya Indonesia kini makin meningkat. Salah satu buktinya, kelas bahasa dan budaya Indonesia di Sofia University berstatus “elective study”. Kelas tersebut berbobot 4 SKS atau 60 jam pelajaran dan berada di bawah Fakultas Classical and Modern Philology jurusan South, East and Shouthest Asian Studies. Hingga saat ini, tercatat kelas pemula berjumlah 30 mahasiswa dan kelas menengah berjumlah 16 siswa.

Lawatan Faizin ke Bulgaria merupakan program Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) lewat program Scheme for Academic Mobility and Exchange Bahasa Indonesia dan Penutur Asing (BIPA). Selama satu semester, terhitung sejak 15 Februari hingga 9 Juni 2017.  

“Sebenarnya saya harus sudah sampai di Bulgaria sebelum 15 Februari. Tapi karena masih banyak pekerjaan di kampus, akhirnya baru bisa berangkat 11 Maret,” tutur Faizin yang juga merupakan alumni program studi Bahasa dan Sastra Indonesia UMM ini.

Kesempatan langka itu tidak diraih sembarang orang. Hanya mereka pengajar BIPA dari delapan universitas di Indonesia yang dapat memperoleh kesempatan berharga itu.

“Selama proses mengajar orang Bulgaria, kita harus sering praktik bersama mereka di luar kelas. Soalnya jika hanya mengandalkan jam mengajar di dalam kelas, mereka akan lambat mengembangkan keterampilan bahasa Indonesianya. Karena di luar jam bahasa Indonesia mereka banyak menggunakan bahasa Bulgaria dan Inggris, sehingga kita sebagai pengajar harus kreatif memanfaatkan keadaan untuk mengajak mereka mengobrol dengan bahasa Indonesia agar mereka cepat terampil berbahasa Indonesia,” ungkapnya.

Sumber: Humas UMM

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *