BIMA, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Menghadirkan Spirit PKU (Penolong Kesengsaraan Umum) harus ada dalam setiap gerak langkah dalam penggulangan bencana yang dilakukan MDMC dan RS Muhammadiyah di Bima. Dengan spirit itu harus menjadi contoh bagi masyarakat dan umat, bahwa Muhammadiyah sigap dan tanggap bencana.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Tabligh Akbar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, dalam rangka serah terima asrama pondok pesantren Al Ikhlas Muhammadiyah Tolobali dan peresmian bangunan ruang rawat inap dan ruang Instalasi gawat darurat (IGD) RS PKU Muhammadiyah Bima, Ahad (30/4).
PP Muhammadiyah memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada MDMC bersama seluruh keluarga besar Persyarikatan khususnya di Bima telah bergerak sejak awal atas upaya dan perannya selama ini dalam menanggulangi bencana pada November tahun lalu.
Haedar dalam tausiyahnya pun mengatakan dalam kehidupan ini hendaklah yang dilakukan harus bernilai ibadah, berdasar Al Quran dan Sunnah, baik dalam kehidupan ber-Muhammadiyah, ber-masyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Sejengkal apapun langkah yang kita lakukan, sekecil apapun perbuatan kita harus memiliki nilai, karena kita merupakan abdi Allah Swt dan hamba-Nya,” kata Haedar.
Ia menambahkan, ketika nilai ibadah ada dalam kehidupan kita, maka segala yang telah kita kerjakan akan menghadirkan rasa gembira, senang dan optimis. Sebaliknya apabila nilai itu hilang, sedikit ada masalah maka cepat kita berputus asa.
Serah terima pembangunan asrama pondok pesantren Al Ikhlas Muhamadiyah Tolobali ini diserahterimakan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur, MDMC Jawa Tengah dan MDMC DIY kepada MDMC PDM Bima, dilanjutkan peletakan batu pertama ruang rawat inap dan peresmian IGD RS PKU Muhammadiyah Bima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Pada kesempatan yang sama, Bendahara PP Muhammadiyah, Marpuji Ali juga memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf dan karyawan RS PKU Muhammadiyah Bima.(dzar)