Malang- Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah menggelar Up-Grading Nasional pengurus dan relawan pemberdayaan masyarakat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jumat-Minggu (20-22/4). Mantan Ketua MPR, Amien Rais, termasuk salah seorang pemateri yang memberi keynote speech pada hari pertama kemarin.
Ketua MPM, Said Tuhulele, menyatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rakernas MPM tahun lalu yang juga diselenggarakan di UMM. Pihaknya bertekad, melalui acara ini langkah masifikasi pemberdayaan masyarakat akan terwujud. “Hari ini 150 peserta siap menjadi ujung tombak gerakan pemberdayaan masyarakat secara nasional. Melalui acara ini kami berharap gerakan kita semakin masif dan dirasakan oleh masyarakat lebih luas lagi,” ujarnya.
Dalam paparannya, Amien menilai Muhammadiyah telah berhasil melaksanakan dakwah melalui dua lini, yakni pendidikan dan kesehatan. Bahkan belum ada organisasi non negara di dunia ini yang menandingi jumlah dan kualitas dua jenis amal usaha Muhammadiyah itu. “UMM ini salah satu bukti, sebagai kampus berprestasi, amal usaha Muhammadiyah yang berhasil. Ini hanya salah satu contoh saja,” kata mantan Ketua PP Muhammadiyah ini.
Namun, diakui Amien, gerakan dakwah Muhammadiyah masih harus dilengkapi dengan spirit yang sejak awal didengungkan oleh pendirinya, KH Ahmad Dahlan. Yakni, gerakan membantu kaum mustadhafin.
“Dakwah kita sudah benar amar ma’ruf nahi munkar. Tetapi itu saja tidak cukup. Perlu ada perjuangan akan ketidak adilan yang mengakibatkan pemiskinan struktural. Itulah kelompok masyarakat yang harus dibantu melalui MPM ini,” tutur Amien.
Ditambahkannya, selama masyarakat belum berdaya, MPM tidak boleh beristirahat bekerja. Pekerjaan memberdayakan itu harus terus dilakukan sebab lawan yang melakukan pemiskinan juga tak henti-hentinya melakukan hal yang sama. Struktur ekonomi politik global sering menjadikan posisi masyarakat kita menjadi korban.
Amien mensinyalir ada kekuatan elit global yang terus menyetir negara-negara lemah. Mereka melakukan aksinya melalui kekuatan ekonomi, media massa, bahkan intervensi politik lewat pemilihan umum. “Ini yang harus kita waspadai,” kata Amien mengingatkan.
Selain Amien, pemateri up-grading antara lain Prof. Dr. Hamim Ilyas dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain itu, juga dari Pokja TNP2K Kantor Wapres dan Direktur Utama Bank Bukopin Syariah. Sedangkan panel membangun jaringan kemitraan pemberdayaan masyarakat melibatkan Baznas dan AusAID.
“Di Sulawesi Selatan MPM sudah berjalan baik. Bahkan hari ini peserta terbanyak juga dari Sulsel sebanyak 15 orang. Mereka kita minta menampilkan best practice program pemberdayaan masyarakat untuk dijadikan contoh bagi yang lain,” terang Said. (www.umm.ac.id)