MUHAMMADIYAH.OR.ID, TENGGARONG - Produktifitas padi di Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lumbung beras di Kaltim masih potensial untuk ditingkatkan baik secara kualitas dan kuantitas. Hal tersebut disampaikan Ketua Pendamping Petani Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Syafi'i Latuconsina saat memberikan pelatihan pertanian terpadu di Desa Separe 2 Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (23/5).
Dalam pelatihan yang berlangsung di tengan sawah itu, Syafi'i langsung memberikan contoh cara menanam padi yang baik sehingga bisa memberikan hasil maksimal. Menurut Syafi'i, cara tanam padi petani kurang efisien baik menyangkut bibit, pupuk, dan jarak tanam sehingga berbiaya tinggi dan hasil kurang maksimal.
Dalam kesempatan itu Syafi'i mencontohkan penggunaan bibit yang sampai 7 butir itu terlalu banyak, idealnya cukup 2 sampai 3 butir saja. Begitupun soal jarak yang terlalu lebar menjadikan banyak lahan yang kosong terbuang. Untuk itu Ia memaklumi jika produktifitas padi hanya berkisar 4 ton per hektar.
“Dengan pola tanam yang diajarkan MPM PP Muhammadiyah, saya yakin produktifitas padi petani bisa ditingkatkan karena melihat kondisi lapangan dan lahan yang ada,” ucapnya.
Hal lain yang ditegaskan Syafi’i ialah penggunaan pupuk pestisida yang harus dikurangi dan menggantinya dengan pupuk organik.
“Karena ini akan menghemat biaya produksi tanam secara signifikan,” tegasnya. (adam)