MUHAMMADIYAH.OR.ID,BLITAR – Para santri Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan kegiatan Muballigh Hijrah (MH) di Blitar. Dengan mengangkat tema "Dengan Semangat Tinggi Dalam Berdakwah,Bersama Kita Melangkah, Wujudkan Kader Kritis Islamiyyah", para santri yang baru menduduki kelas 2 Tsanawiyyah (SMP) ini, dituntut untuk bisa melaksanakan kegiatan kegiatan masjid secara mandiri.

Para santri dibagi ke enam daerah, diantaranya; Bendowulung, Cangkring, Kebon Duren, Ngleggok, Suruh Wadang, Sumberingin. Dari enam daerah tersebut, terpilihlah Bendowulung sebagai pusatnya, tepatnya di kediaman Pak Tofani dan Masjid Ar-Rahman.

"Ingat, kalian berdakwah, bukan rihlah, apalagi rekreasi," ujar Tofani, Koordinator Muballigh Hijrah di PCM Sanankulon, sejaligus menjadi tuan rumah MH.

Selain mengisi kegiatan - kegiatan masjid, para santri juga mengadakan beberapa event. Salah satu event utamanya adalah Tabligh Akbar, mengundang seluruh masyarakat islam se-kabupaten Blitar. Tabligh Akbar ini diisi oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto. Tidak hanya Tabligh Akbar, para santri kader  ini juga mengadakan Dakwah Street, turba(Turun ke Bawah), Lomba - lomba, Talkshow Karya Pelajar, yang diisi oleh Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur dan Ketua Pimpinan Daerah (PD) IPM Surabaya. Semua itu dibungkus di satu event besar, Ramadhan Event And Festival ( RAMEST )

"Di sini kalian jangan cuma berdakwah. Tapi juga sosialisasi dengan masyarakat, sulaturahmi dengan masyarakat. Kalian yang belajar ke masyarakat, bukan masyarakat yang belajar ke kalian," kata Syahrul Ramadhan, pebimbing MH Blitar, sekaligus Ketua Umum PW IPM Jawa Timur.

Kegiatan ini berlangsung sekitar 20 hari, terhitung sejak tanggal 26 Mei hingga 16 Juni 2017. “Harapannya,para santri bisa belajar berdakwah, dan mengabdi kepada masyarakat,” harap Syahrul. (Syifa)

Sumber : zhed