MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar silaturahim Idul Fitri pada Sabtu, (1/7) di halaman Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Sulsel Makassar.
Dalam sambutannya, Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse menegaskan makna substansial dari Surah Alhujurat Ayat 10 yang berbunyi, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara". “Ayat inilah yang berusaha diimplementasikan pada pelaksanaan Syawalan hari ini. Ayat ini juga harus mampu diimplementasikan dalam hidup bermasyarakat,” ungkap Ambo.
Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menjelaskan, Surah Alhujurat tersebut berpesan, dalam kehidupan tidak boleh ada saling berprasangka buruk, saling curiga, mencari-cari kesalahan, juga menggunjing.
"Jika ini dipahami, dihayati, dan diamalkan, akan tercipta kedamaian, kerukunan. Rukun dengan umat Islam yang lain, juga seluruh warga bangsa, " jelas Ambo.
Ia juga mengemukakan hal- hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kedamaian dan kerukunan. Lima ajaran Islam tersebut, pertama, taaruf, saling mengenal. Kedua, tafahum saling memahami yaitu upaya untuk memahami kekuatan dan kelemahan orang sehingga tercipta kedamaian. Ketiga, taawun, Islam mengajarkan antar manusia saling memberi pertolongan, yang kuat harus menolng yang lemah.
Konsep selanjutnya adalah tasamuh, toleransi. Ambo menjelaskan konsep ini mengajarkan perberbedaan keyakinan itu harus dipahami. Terlebih ada ajaran Quran "Bagiku agamaku, bagimu agamamu."
"Kalau agama lain menyalah-nyalahkan agama kita, biarlah, karena itu ajaran agamanya. Ini supaya kita tidak usah saling bentrok. Inilah maksud lakuum diinukum walyadiin itu," tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Asisten I Pemprov mewakili Gubernur Sulsel, Wakapolda Sulsel, Kasdam mewakili Panglima Kodam XIV Hasanuddin, serta Wakil Walikota Makassar.
Kontributor: Kasri Riswadi