MUHAMMADIYAH.OR.ID, PURWOREJO – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kutoarjo mengadakan kajian rutin Ahad Pagi (9/7) bertempat di Masjid Darussalam Kutoarjo. Kegiatan ini dihadiri keluarga besar Muhammadiyah Kutoarjo terdiri dari Pimpinan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah beserta Angkatan Muda Muhammadiyah Kutoarjo, guru karyawan Amal Usaha Muhammadiyah-Aisyiyah Kutoarjo, simpatisan dan masyarakat kutoarjo serta sekitarnya.
“Mewakili penyelenggara menyampaikan ini merupakan agenda kajian perdana dalam rangka mempererat Habluminannaas sesama jamaah. Sekaligus mengevaluasi pelaksanaan yang telah lalu dan semoga ke depan semakin ditingkatkan pelayanannya,” ujar Shandy Kurniawan, Ketua PCPM Kutoarjo.
Mohammad Fakhrudin, yang merupakan dosen serta pernah menjabat Rektor UM Purworejo periode 2003-2010 yang membedah tema “Puasa dan Silaturahmi untuk Ketaqwaan”. Dimulai dengan mengulas proses pendidikan dalam ibadah puasa ramadhan yang diharapkan terus berlanjut pada bulan lainnya. Yakni hidup teratur, hidup senantiasa taat kepada Allah, baik ketika sendirian maupun berkelompok, hidup dengan suasana kebersamaan, hidup kebal stress, hidup jujur dan pintar, hidup dengan kasih sayang, hidup disiplin, hidup dengan mengendalikan nafsu, dan hidup dengan memperbanyak amal kebajikan.
“Kita harus dapat intropeksi diri sendiri seperti apa hasil ibadah ramadhan kita. Beribadah bukan untuk hanya sekedar bekal mati, tetapi untuk hidup selamanya,” ungkapnya.
Ia menyinggung berkaitan silaturahmi tidak sekadar saling memaafkan, tetapi juga dilanjutkan dengan menyambung , menghimpun, menghapus, dan menutup lembar lama yang penuh kesalahan dengan lembar baru yang bersih.
”Ibadah puasa kita laksanakan dengan dasar iman dan dengan tujuan menjadi insan bertakwa. Insan bertakwa adalah insan yang taat melaksanakan perintah Allah dan taat meninggalkan larangan-Nya. Silaturahim merupakan perintah Allah. Bersilaturahim berarti melaksanakan perintah Allah. Dengan demikian, orang yang mau bersilaturahim dengan niat ibadah berarti orang yang bertakwa,”pungkas beliau. (Syifa)
Kontributor : Akhmad Musdani