Jakarta- Muhammadiyah harus menjadi bagian dari kekuatan ekonomi umat Islam dan para pengusaha Muhammadiyah di seluruh Indonesia hendaknya diberi ruang untuk mengembangkan peluang bisnis dengan melibatkan semua pihak dari majelis ekonomi, mulai dari ranting hingga pusat, demikian diungkapkan HM.Yunus Kadir, Wakil Ketua Muhammadiyah Sulawesi Selatan dalam pertemuan pengusaha Muhammadiyah se Indonesia yang diprakarsai Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bertempat di Gedung Dakwah Muammadiyah, Jl.Menteng Raya no. 62 Jakarta, Rabu ( 06/06/2012)
Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bambang Sudibyo, Anwar Abbas, H.Syafiq Mughni dan Drs.Syafruddin Anhar Ketua Majelis Ekonomi PP.Muhammadiyah tersebut Yunus Kadir mengungkapkan bahwa, dalam pengembangan bisnis di Muhammadiyah hendaknya menganut sistem pengembangan ekonomi kerakyatan, sehingga peluang masyarakat khususnya warga dan simpatisan Muhammadiyah di akar rumput dapat terayomi dengan baik, terutama dalam pengembangan ekonomi yang berbasis pemberdayaan Masyarakat. "Bisnis dibidang pangan, yang saat ini di Sulsel dapat menjadi contoh, sudah dikembangkan dengan melalui pemberdayaan ekonomi pada bidang pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan yang dikemas dalam Showroom sapi, dan menjalin kerjasama dengan perusahaan dan Pemda Tarakan serta Nunukan di Kalimantan Timur," jelasnya.
lebih lanjut menurut Yunus Kadir, Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat ini hendaknya sudah harus berfikir serius mengenai ideologi gerakan ekonomi, yang pada akhirnya dapat membuat Muhammadiyah mandiri. "Muhammadiyah telah memilki amal usaha yang cukup besar, dan luas tanah wakaf yang luar biasa luasnya, tapi selama ini kurang dimaksimalkan dan dimanfaatkan, untuk itu dengan melalui pertemuan ini, Insya Allah pengusaha Muhammadiyah siap untuk lebih mengembangkan perekonomian Muhammadiyah," jelasnya.
Sementara itu bendahara PP Muhammadiyahh Anwar Abbas menambahkan, Muhammadiyah membutuhkan pengusaha pengusaha handal seperti Yunus Kadir dan Sutrisno Bahir, yang betul -betul secara serius dalam mengembangkan perekonomian Muhammadiyah di daerah masing-masing. "Kalau kedua pengusaha tersebut dapat di kembangkan pemikirannya di dalam Muhammadiyah, maka Muhammadiyah akan menjadi kekuatan raksasa di Indonsia," tegasnya.