MUHAMMADIYAH.OR.DI, TASIKMALAYA –Sebelum lahirnya kemerdekaan Indonesia, Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat yang mempelopori pendidikan. Hal itu disampaikan Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat saat menghadiri Pembukaan Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat XVIII (Musywil IPM Jabar ke-18), yang digelar pada tanggal 27 hingga 29 Oktober 2017, di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS).
Menurut pria yang kerap disapa Aher ini, sekolah adalah wajah bangsa. Tanpa sekolah, bangsa akan kehilangan wajah. Sekolah menciptakan anak-anak bangsa menjadi generasi yang pintar, yang mampu mengelola kekayaan alam negara, yang mampu menjadi panutan dalam pemerintahan, serta dapat membawa nama baik bangsa.
Aher mengucapkan terimakasih atas hadirnya lembaga pendidikan Muhammadiyah. “Terimakasih kepada seluruh jajaran Muhammadiyah yang telah membantu negara dalam menghadirkan sekolah-sekolah hingga ke pelosok negeri,” ungkapnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal tidak akan didapat tanpa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berkualitas, dan KBM yang berkualitas tidak akan didapat tanpa guru yang handal.
“Hal ini dicontohkan dari sejarah Jepang, ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom atom dan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, hal itu merupakan titik nol bagi Jepang. Ini menunjukkan betapa Kaisar Hirohito sangat sadar bahwa untuk melakukan recovery Jepang ia membutuhkan SDM yang handal,” tuturnya.
Terkait dengan organisasi sekolah, ia menyampaikan, IPM sebagai Organisasi Intra Sekolah Muhammadiyah adalah bagian dari soft skillyang sangat diperlukan oleh generasi muda. “Generasi milenial, generasi Z yang supermodern ini telah dihadapkan dengan IT sejak kecil. Mereka terkena problem modern, yaitu lemah soft skill, karena sering berhadapan dengan mesin sehingga kurang manusiawi ketika berhadapan dengan manusia,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjutnya ketika mengikuti kegiatan organisasi seperti ini maka siswa akan memiliki hard skilldan soft skillyang seimbang.
“Ketika anak muda memiliki hard skilldan soft skillyang seimbang, maka mereka akan menjadi manusia yang hebat dan istimewa. Mereka bisa memimpin dan bisa dipimpin, hidup harmoni bersama-sama, sehingga tercipta peradaban yang berkemajuan. Pengusaha dan orang-orang kaya di negeri ini haruslah muslim yang sholeh, dan semoga itu terlahir dari rahim IPM,” pungkasnya. (tuti)
Sumber : Hidayah NU