MUHAMMADIYAH.OR.ID, SIDOARJO – Sa’ad Ibrahim, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam Meeting and Training Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) mengatakan bahwa Muhammadiyah Jawa Timur sebagai salah satu yang terbesar menyumbangkan aset bagi persyarikatan yang diperkirakan mencapai angka sekitar Rp150 triliun. Hal itu disampaikanSa’addi Aula Masjid Al-Manar Sepanjang, Sidoarjo pada Sabtu (28/10).
Sa’ad mengatakan, pembentukan LPCR merupakan perwujudan dari amanah muktamar yang harus memetakan potensi cabang dan ranting. “Harus dikembangkan, ini adalah tugas LPCR, dipetakan potensinya, lakukan inovasi. Dari sekitar 8000 desa, kita hanya punya sekitar 2800-an ranting, se-Jawa Timur, ini kan masih sangat jauh, ditambah lagi kondisi dari cabang-ranting kita juga belum semuanya ideal,” tambahnya.
Mengutip dari sebuah hadits, Sa’ad menjelaskan bahwa sejatinya sesama mukmin harus saling menguatkan dan mengkontekstualisasikannya dalam bermuhammadiyah. “Ada cabang-ranting yang sudah mapan, ada yang masih lemah, nah itu harus dikuatkan, cabang-ranting yang maju harus terus mendukung dan menguatkan yang masih lemah,” jelasnya.
Diakhir Sa'ad menegaskan perlunya pembangunan ego untuk menumbuhkan iklim kompetitif , ego-sektoral dan ego-komunal. “Ego-komunal itu adalah Muhammadiyah, dan di atasnya adalah berupa Islam, jadi selain berusaha menjadi yang terbaik, juga harus memikirkan saudaranya, saling membantu dan menguatkan sesamanya,” tutupnya. (tuti)
Kontributor : Ubay Nizar