MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANGKALAN - Indonesia merupakan negara besar dan kaya raya. Namun, di tengah segala kelebihan tersebut, nampak miris bahwa dunia literasi di Indonesia jauh dari kata ideal. Indonesia hanya menempati juara kedua (dari bawah) alias peringkat 60 dari 61 negara.

An-Nur Community hadir untuk mencoba menjawab permasalahan literasi, terkhusus di Kabupaten Bangkalan, Madura, untuk mengkorelasikan literasi antara teoritis dengan praksis.

Rizal Aldi Setyo, Founder An-Nur Community  mengatakan bahwa sebagai pemantik awal untuk menarik minat terhadap dunia literasi, An-Nur telah mengadakan donasi buku, kajian dan diskusi rutin keislaman, serta penerbitan buletin Jum'at, hal tersebut sekaligus sebagai lahan dakwah.

Dalam momentum Bulan November sebagai bulan pahlawan di Indonesia, An-Nur menggandeng Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (RPK PC IMM) Bangkalan untuk mengadakan bedah buku dengan judul "Nalar Kemanusiaan Nalar Perubahan Sosial," yang ditulis oleh Piet Hizbullah Khaidir pada Ahad (26/11) mendatang.

“Hal tersebut dirasa sangat ideal dilakukan untuk menarik minat masyarakat, terkhusus mahasiswa untuk menggeluti dunia literasi,” ujar Rizal.

Dalam bedah buku itu, akan menghadirkan langsung penulis buku tersebut, Piet Hizbullah Khaidir yang juga Sekretaris STIQSI dan mantan Ketua Umum DPP IMM. Selain itu, juga akan menghadirkan Fuad Fahmi Hasan, Founder Urban Care Community dan Ketua Yayasan Seribu Senyum yang sudah berpengalaman dalam bergerak melakukan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat.

Kemudian senada dengannya, Ubay Nizar, Co-Founder An-Nur Community menjelaskan bahwa timnya akan terus istiqamah dalam bergerak. "InshaAllah kami akan istiqamah, perlahan tapi pasti, kami punya forum kajian dan diskusi terbuka, kami saat ini juga sedang menggali informasi di beberapa desa untuk diberdayakan dan didampingi nantinya, di sektor lain yakni dakwah, kami juga inshaAllah akan istiqamah," jelasnya. (nisa)

Kontributor: Ubay Nizar