MUHAMMADIYAH.OR.ID, GROBOGAN - Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Grobogan selenggarakan seminar pelajar dengan tema “Peran Pelajar dalam Mewujudkan Indonesia yang Berkemajuan”. Dilaksanakan pada Sabtu, (25/11) bertempat di ruangan multimedia SMA Muhammadiyah Purwodadi, Grobogan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda dalam Musyawarah Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Grobogan ke-IV, kegiatan ini dilaksanakan usai agenda pembukaan. Tema seminar ini kita terjemahkan dari tema Musyawarah Daerah PD IPM Grobogan ke-IV yaitu “Menggerakkan Kemandirian Pelajar Mewujudkan Pelajar Grobogan Berdikari”.
Turut hadir dua pembicara yakni kepala kesatuan bangsa dan politik kabupaten Grobogan dengan di panelkan pembicara yang kedua yaitu Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah, Ahmad Basyirudin dan dimoderatori oleh Supriyadik, Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Grobogan.
Supriyadik sangat menyayangkan pelajar sekarang terkhususnya di kabupaten grobogan sedang dilanda krisis moral (degradasi moral), terbukti beberapa minggu yang lalu satuan polisi pamong praja ( satpol PP ) merazia kamar kost di daerah Grobogan dan mendapati berpasang-pasang pelajar yang masih menggunakan pakaian sekolah berdua-duaan di dalam kamar kost di jam sekolah. “Walaupun beberapa pasangan ada yang mengelak dengan membuat alasan sedang melakukan kerja kelompok namun mereka tetap di gelandang ke kantor satpol PP untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ungkapnya.
Kejadian seperti ini lanjutnya, sudah terjadi berkali-kali. “Pelajar sekarang sedang krisis moral sehingga perlu di tanamkan nilai-nilai agama yang luhur,” imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pelajar sekarang perlu yang namanya life skill atau keahlian khusus untuk menunjang kemandirian pelajar dalam bidangnya sehingga pelajar memiliki nilai lebih yang mampu memberikan kemanfaatan bagi orang lain sehingga mampu mewujudkan Indonesia yang berkemajuan.
Sementara itu, Ahmad Basyirudin, ketua Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pelajar sekarang harus melek media. “Perang di zaman now sekarang bukan lah menggunakan senjata atau angkat senjata,tapi bagaimana pelajar harus melek media dan mampu menggunakan media secara baik sehingga media tersebut mampu digunakan dan di konsumsi pelajar dengan sehat,” terangnya.
Angka minat membaca pelajar indonesia sangat lah kecil di bandingkan dengan pelajar di negara lain sehingga pelajar mudah di makan berita berita hoax di media. “Sehingga membudayakan membaca lewat agenda-agenda aksi semisal membuka lapak baca di keramaian kota dan mendirikan perpustakaan mini adalah solusi kongrit bagi pelajar terhusus pelajar muhammadiyah sehingga mampu meningkatkan minat baca pelajar dan mengurangi data pelajar yang membaca buku naik terkhusus di Kabuaten Grobogan,” jelasnya.
Dengan begitu, Ia berharap kepahaman intelektual yang tinggi yang berdasarkan norma agama yang kuat dan di barengi keahlian dan kemampuan masing-masing pelajar insyaAllah pelajar-pelajar yang akan datang mampu membawa perubahan bangsa dan mampu mewujudkan Indonesia yang Berkemajuan seperti yang di cita-citakan Muhammadiyah. (Syifa)
Kontributor : Riza Awal