MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan hadir dalam acara Jambore Relawan Nasional Muhammadiyah yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada tanggal 30 November sampai dengan 3 Desember 2017.
Dalam silaturahimnya Zulkifli Hasan mengatakan Muhammadiyah sudah sejak dari dahulu mengamalkan sila keadilan sosial. Baik dalam bidang pendidikan, maupun kesehatan.
“Muhammadiyah sudah sejak lama mengamalkan sila keadilan sosial, melalui sekolah, rumah sakit dan lain-lain, itu dipersembahkan untuk khalayak. Maka, Muhammadiyah itu gemar gotong royong, senasib sepenanggungan,” ungkap Zulkifli, Jumat (1/12) di Hall Dome UMM.
Selain itu, lanjut Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan tentang sila persatuan pun, Muhammadiyah sudah melaksanakannya dengan baik. Muhammadiyah mampu hidup rukun dengan warga lain baik muslim maupun non muslim.
“Maka jika negara ini ingin maju, tirulah Muhammadiyah, yang telah menjalankan isi sila dalam Pancasila tanpa retorika,” ucap Zulhas.
Dalam kesempatan itu Zulhas juga menyampaikan beragam masalah yang kini dihadapi bangsa, diantaranya yang pertama kemiskinan. “Kemiskinan di Indonesia ini mulai ekstrim, kemiskinan yang kemudian mengundang permasalahan baru seperti banyaknya penyakit dan sedikitnya kesejahteraan,” ungkap Zulhas.
Kedua, kesenjangan. Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Kesenjangan antara pusat dan daerah, antara Jawa dan non Jawamasih cukup besar terjadi di Indonesia. Ketiga, korupsi. Zulhas menilai masalah korupsi ini adalah masalah Indonesia yang kritis.
Dan yang ketiga masyarakat yang gemar saling melapor dan provokator,hal ini dapat terlihat di sosial media, pihak satu berperilaku demikian kemudian pihak lainnya melapor dan sebaliknya.
“Oleh karena itu, jika seperti ini terus kita bisa pecah, NKRI bisa pecah. Kita menginginkan negeri ini kokoh, lihat bagaimana jasa para pahlawan dengan kokohnya mendirikan bangsa ini. Jangan sampai Pancasila untuk membuat kita terbagi menjadi kotak-kotak, karena sesungguhnya Pancasila lah yang mempersatukan, bukan untuk memecahkan apalagi mengkotak-kotakan. Pancasila adalah alat pemersatu,” tegas Zulhas. (afandi/nisa)