SUKOHARJO, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kini tengah bersiap meresmikan masjid baru dengan tiga lantai yang mampu menampung empat ribu jamaah, besok Ahad (3/12).
Masjid megah yang dibangun sejak Oktober 2016 tersebut akan diberi nama Hj Suldamiyah Rais.
Masjid Hj Sudalmiah Rais akan diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir. Hadir pula dua mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Amien Rais.
"Dengan peresmian masjid baru ini, harapannya dapat memperkuat Al Islam dan Kemuhammadiyahan civitas akademika UMS. Terutama shalat Dhuhur dan Ashar berjamaah yang lebih nyaman,” terang Sekretaris Rektor UMS, Anam Sutopo, Sabtu (2/11).
“Nama tersebut merupakan salah satu perintis dan pendiri kampus UMS. Hj Sudalmiyah Rais adalah ibu dari tokoh nasional Amien Rais dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais,” tambahnya.
Dipilihnya Hj Sudalmiyah Rais sebagai nama masjid baru tersebut, sambung Anam, sebagai bentuk penghargaan terhadap perintis UMS yang sudah memberikan kontribusi besar dalam kemajuan kampus Pabelan. Penyematan nama pejuang perempuan Muhammadiyah, 'Aisyiyah pada gedung baru UMS sudah dilakukan ketiga kali.
“Dua gedung sebelumnya, gedung rektorat yang diberi nama Siti Walidah. Gedung Rumah Sakit Gigi dan Mulut bernama Sulastri. Dan kali ini masjid baru dengan nama Hj Sudalmiyah Rais,” jelas Anam.
Sementara itu, Masjid Fadlurrahman yang berada di kampus 1 UMS tetap difungsikan meskipun akan ada masjid baru di kampus 2 UMS. Namun, Gerakan Cinta Subuh UMS yang selama ini dilakukan di Masjid Fadlurrahman mulai dipindah di Masjid Hj Sudalmiyah Rais pada 2 Desember 2017 mendatang. Sekaligus dilakukan tasmik Al Quran 30 Juz.
Sekaligus memeringati Hari Bermuhammadiyah, UMS juga menggelar pengajian akbar saat peresmian masjid baru. Pengajian akbar ini direncanakan hadir puluhan ribu elemen Muhammadiyah Solo dan sekitarnya termasuk civitas akademika UMS.
“Orasi ilmiah disampaikan oleh Amien Rais. Sedangkan pemimpin doa dan imam shalat Dhuhur berjamaah oleh Din Syamsuddin,” tutup Anam. (dzar)