Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Persoalan Pangan Kerap Dijadikan Komoditas Politik, MPM Bangkitkan Semangat Petani Mamuju

Persoalan Pangan Kerap Dijadikan Komoditas Politik, MPM Bangkitkan Semangat Petani Mamuju

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAMUJU - Persoalan pangan di Indonesia lebih sering dijadikan komoditas politik dari pada untuk kemakmuran rakyat, yang pada ujungnya petani dan juga peternak selalu dirugikan.

“Untuk itu, upaya pembelaan terhadap petani dan peternak harus multi dimensi menyangkut aspek on farming dan off farming. Dalam hal on farming petani dan peternak perlu dikenalkan dengan teknologi tepat guna pupuk organik dan pakan ternak alternatif yang murah dan efisien, sehingga akan mengurangi biaya produksi peternakan,” jelas Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Nurul Yamin dalam Pembukaan Pelatihan Pertanian Terpadu dan Pembuatan Pakan Ternak Alternatif di Pondok Pesantren Darul Arqam Kompleks Perguruan Muhammadiyah Desa Topoyo Kecamatan Topoyo  Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat pada Ahad (21/1).

Pada sisi lain, lanjut Yamin, petani dan peternak harus juga diberi kesempatan kemitraan dan kebijakan politik yang mendorong usaha mereka.

“Di sinilah dibutuhkan political will pemerintah dan peran organisasi sosial kemasyarakatan seperti Muhammadiyah sebagai civil society yang telah mentasbihkan diri membela kaum yang termarjinalkan,” imbuh Yamin.

Pelatihan yang berlangsung sejak tanggal 20 hingga 21 Januari 2018 diikuti kurang lebih 100 petani dan peternak se- Sulawesi Barat. Bertindak sebagai fasilitator pelatihan diantaranya Konsultan Ahli Peternakan MPM PP Muhammadiyah Ali Agus, dan Hadi Sutrisno.

Dalam paparannya Ali menyatakan bahwa beternak dan bertani merupakan profesi yang dapat memberikan keuntungan, asal tahu ilmunya.

“Untuk itu pelatihan ini menjadi penting bagi para petani,” ujar Ali, pada Ahad (21/1).

Dalam kesempatan tersebut, materi pelatihan yang diberikan MPM kepada petani di samping teori juga praktik pembuatan pupuk organik dan pakan alternatif. (adam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *