MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA -- Sejak awal Muhammadiyah berdiri, bidang pendidikan menjadi salah satu bidang yang sangat krusial. Hal tersebut terlihat dari dibentuknya empat majelis pertama di Muhammadiyah yang salah satunya adalah majelis pendidikan. Majelis pendidikan adalah salah satu cara KH Dahlan untuk menjadikan umat Islam yang punya peradaban tinggi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat mengisi keynote speech pada agenda "Leadership Training Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah" pada Senin malam (22/1) di Hotel Jayakarta.

"Kegiatan training ini menjadi salah satu usaha strategis untuk kemajuan persyarikatan dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah dahulu punya cita-cita ingin memiliki perguruan tinggi, sekarang tugas kita ialah memelihara dan terus membesarkannya," ujar Haedar.

Haedar menyampaikan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus menjadi pusat keunggulan sehingga dasarnya yakni Islam sebagai agama peradaban harus terus dipelihara. Hal tersebut dikarenakan, institusi PTM menjadi pilar strategis untuk membangun khairu ummah. 

"Muhammadiyah punya cita-cita untuk  membentuk kehidupan yang unggul yakni masyarakat utama yang lebih dari yang lain. Cita-cita ini menjadi titik kontruksi Muhammadiyah bergerak ke depan, termasuk dalam menggerakkan PTM," tambahnya.

Haedar menilai, kedudukan PTM selain bekerja sesuai dengan UU pendidikan tinggi, juga harus menjunjung visi yang lain yakni membangun umat dengan peradaban tinggi. 

"Perguruan tinggi harus punya karakter sebagaimana KH Dahlan ingin membentuk pendidikan modern yang serba unggul dan baik. Karakter itu adalah Islam, dan kunci yang harus kuat dalam pendidikan tinggi Muhammadiyah adalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). AIK yang bukan hanya dalam kurikulum, tapi dalam kultur PTM yang harus tampak," ucapnya. (nisa)