MUHAMMADIYAH.OR.ID, BALI – Selain menyediakan pengungsian dan melayani para pengungsi erupsi Gunung Agung, lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah atau yang lazim dikenal sebagai MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) wilayah Bali juga melakukan program pemberdayaan ekonomi para pengungsi di pos yang didirikan oleh MDMC Bali di Karangasem.
Keberhasilan MDMC Bali dalam membina pemberdayaan ekonomi para pengungsi itu nampak pada saat acara Rakernas BNPB-BPBD (Rapat Kerja Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana-Badan Penanggulangan Bencana Daerah) yang digelar di Badung, Bali 20-23 Februari 2018.
Dalam rakernas tersebut, MDMC Bali selain mendapatkan penghargaan dari BNPB sebagai lembaga yang berperan aktif dalam Operasi Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, MDMC Bali juga membuka lapak di bazar rakernas yang menjual berbagai makanan ringan dalam kemasan buatan para pengungsi binaan MDMC Bali.
Dihubungi redaksi Muhammadiyah.or.id, Ketua MDMC Bali Suherman Azhari Nasution menjelaskan bahwa dalam merespon erupsi Gunung Agung, MDMC selain membentuk posko bantuan untuk pos sosial anak, balita dan gizi anak, psikososial, tempat bermain dan belajar anak serta kesehatan, MDMC juga memperhatikan tentang pemberdayaan ekonomi para pengungsinya di masjid Al Hikmah Karangasem.
“Pemberdayaan ekonomi di sini adalah tentang bagaimana kita membuat suatu gerakan perubahan terhadap para pengungsi itu agar mereka tidak merasa jenuh hidup di dalam pengungsian. Kita selalu berbicara dengan para pengungsi mengenai pengembangan ekonomi mereka,” ujar Suherman pada Jumat (23/2).
“MDMC diberikan kesempatan untuk membuka pasar di Rakernas BNPB karena dari awal September sampai Desember 2017 kita selalu berkoordinasi dan bersinergi di Pusat Tanah Ampo,” imbuhnya.
Dalam pemberayaan ekonomi yang dilakukan itu, MDMC membentuk suatu organisasi untuk pengembangan dan pemberdayaan ekonomi para pengungsi dan bekerjasama dengan LLHPB (Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana) serta dengan ibunda-ibunda Aisyah dan IGABA serta PDA-PDA lainnya.
“Produk-produk yang kita bina sampai saat ini antara lain kopi, kacang kapri, keladi, kripik tempe, dan abon. Produk-produk itu sampai saat ini kita pasarkan dengan baik sampai pada acara kemarin di rakernas BNPB Nusa Dua. Kita juga pasarkan di kota Denpasar, bersinergi dengan warga Aisyiyah dan Muhammadiyah agar terus membantu produk ekonomi para pengungsi tersebut walaupun mereka nantinya sudah kembali ke rumah masing-masing,” tegas Suherman.
Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh MDMC itu berkisar pada tiga aspek, pendampingan, proses pembuatan produk, dan pemasaran. Suherman berharap, kegiatan pemberdayaan ekonomi yang banyak disponsori oleh MDMC, LLHPB, Pimpinan Wilayah Aisyiah Bali itu kedepannya akan dibantu oleh Lazismu Pusat.
Sambutan Baik Atas Visi MDMC
Suherman mengaku bahwa sambutan para peserta di rakernas BNPB untuk lapak MDMC di luar dugaannya. “Mereka mengatakan MDMC luar biasa,” ujarnya.
Suherman memperkirakan bahwa sambutan yang luar biasa itu terjadi karena MDMC Bali mampu membuat, mengelola, dan mengembangkan ekonomi para pengungsi erupsi gunung Agung dan sampai saat ini pun tetap berkiprah dan bersinergi menjalankan visi dan misinya untuk kemanusiaan.
“MDMC dalam misi di lapangan tidak memandang suku dan agama, kita selalu bersinergi. Jadi mereka sangat mengapresiasi sekali dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh MDMC. Selain melakukan pemberdayaan ekonomi, psikososial di Karangasem, kita juga membuka pos di pasar Seni Manggis, dan membina di pasar Sembung,” ungkapnya.
Sementara itu wakil ketua MDMC pusat, Rahmawati Husein, Ph.D menyatakan bahwa ia sangat mengapresiasi MDMC Bali karena tetap memikirkan masalah ekonomi masyarakat pengungsi di Karangasem, walaupun mereka tetap kembali ke kampung mereka masing-masing.
“MDMC Bali dan MDMC sangat luar biasa, mudah-mudahan tetap bersinergi menjalankan visi dan misi kemanusiaan dengan tangguh dan keren,” ujarnya.
BNPB juga mendukung MDMC Bali untuk tetap melakukan pemberdayaan ekonominya. Meski sampai saat ini BNPB hanya melakukan dukungan moril kepada tim MDMC Bali melalui pemberian penghargaan sebagai lembaga yang berperan aktif dalam Operasi Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, Suherman berharap ke depan MDMC Bali dapat lebih melakukan banyak kerjasama dengan BNPB maupun BPBD.
“Mudah-mudahan BNPB, BPBD dan seluruh unsur pemerintahan di wilayah pemerintahan daerah Karangasem tetap mengutamakan dan memikirkan tentang kehidupan para pengungsi,” pungkasnya. (afandi)