Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Kader Muhammadiyah Sejati Itu…….

Kader Muhammadiyah Sejati Itu…….

 

Oleh Muhammad Utama Al Faruqi (Sekretaris PCIM Arab Saudi)

Semakin ke depan, Muhammadiyah membutuhkan kader-kader yang bukan hanya mampu “menggerakkan” tapi juga “mengisi”.

Muhammadiyah adalah gerakan da’wah Islam amar ma’ruf nahi munkar.

Kader IPM bukan hanya yang mampu sukses menggerakkan para pelajar untuk ikut kegiatannya seperti fortasi dan lain-lain. Tapi juga yang mampu menggerakkan para pelajar untuk belajar agama tanpa meninggalkan belajar ilmu umum.

Kader IMM bukan hanya yang mampu menggerakkan massa untuk unjuk rasa dan berkobar dalam berorasi. Tetapi yang mampu menggerakkan massa untuk sholat berjamaah di masjid, menjadi imam sholat dan berkhutbah jumat.

Kader Pemuda Muhammadiyah bukan hanya yang mampu menggerakkan para pemuda, dan berperan dalam memelihara dan menjaga kebangsaan kita, tapi juga yang mampu memelihara dan menjaga keimanan dalam diri masing-masing.

Kader KOKAM bukan hanya yang mampu menjaga keamanan setiap pengajian dan acara persyarikatan yang lainnya, atau yang gagah perwira dengan seragam dorengnya. Tetapi juga yang mampu ikut mendengarkan pengajian, menjaga sholat berjamaah lima waktu di masjid, dan gagah perwira dengan baju taqwa.

Kader Tapak Suci bukan hanya yang mampu melatih diri, memakai dan hafal dengan beragam tekhnik bela diri dengan sempurna, tetapi juga mereka yang mampu melatih diri untuk menjalankan ibadah dan gerak sholat dengan sempurna.

Kader Hizbul Wathan bukan hanya yang hafal sandi morse, siaga setiap ada panggilan baik peluit maupun yang lainnya, dan selalu disiplin dengan aturan yang ada. Tetapi juga mereka yang hafal Al Quran walaupun sedikit demi sedikit, perlahan dan perlahan, dan segera siap siaga memenuhi panggilan sholat, dan disiplin dengan aturan agama.

Maka, jangan Anda pisahkan aktivitas ortom Anda dengan agama. Kader Muhammadiyah adalah kader Islam. Kader Islam adalah muslim yang siap membawa cerahnya Islam ini keseluruh alam, membawa peradaban Islam menjadi lebih baik sesuai dengan peran masing-masing.

Kalau OSIS di sekolah-sekolah negeri memang sudah biasa mengurusi kegiatan sekolah dan menjadi asisten guru-guru sekolah. Tapi IPM bukan hanya sebagai OSIS-nya sekolah Muhammadiyah, bukan hanya asisten guru-guru sekolah Muhammadiyah, tapi juga asisten jauh para da’i dan muballig Muhammadiyah.

Kalau tentara pakai baju doreng jaga – jaga di acara negara itu wajar. Tapi tentaranya Muhammadiyah, bukan hanya jaga-jaga tapi juga ngaji. Bukan cuma dengar ngaji, tapi juga ngisi kajian.

Pakai jas merah IMM orasinya lantang, unjuk rasa itu sudah biasa. Tapi kalau yang pakai jas merah IMM sholat berjamaah indah rasanya. Apalagi khutbah jumat.

Pakai jas kuning IPM pulang sekolah paling telat karena mengurus kegiatan sekolah itu sudah biasa. Tapi kalau yang pakai jas kuning IPM di shaf pertama ketika sholat jamaah tepat waktu, apalagi jadi imam itu luar biasa.

Pakai baju doreng, baret merah, badan tegap dan jaga-jaga itu biasa. Tapi kalau yang pakai baju doreng itu juga bisa duduk baca Al Quran dan ngaji, itu keren, nambah gagahnya.

Pakai baju pandu, di alam bebas, naik gunung dan menjelajahi lembah itu biasa. Tapi kalau yang pakai baju pandu itu juga bisa adzan dan jadi imam itu super. Apalagi naik mimbar jadi khatib jumat.

Pakai baju tapak suci, bertarung, di gelanggang itu mah biasa. Coba dong, pakai baju tapak suci, ngisi pengajian, keren rasanya.

Wahai para kader ! apapun ortom yang engkau ikuti, ingatlah ! Muhammadiyah didirikan bukan karena untuk tulisan “Muhammadiyah” yang berada di tengah Sang Surya yang berkelebat dengan gagahnya sebagai panji hijau dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.

Tetapi didirikan untuk dua kalimat syahadat yang melingkarinya. Maka, jaga dan pertahankan kedua kalimat syahadat itu. Karena itulah tujuan hidup dan menghidupi persyarikatan kita !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *