Bandar Lampung- Setelah melalui rapat singkat, 9 formatur hasil Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke XII akhirnya memilih Norma Sari sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah periode 2012-2016. Dalam rapat formatur pertama tersebut hanya memilih ketua umum PP Nasyiatul Aisyiyah, sedangkan untuk sekretaris umum dan kepengurusan lainnya akan ditentukan dalam rapat formatur berikutnya.
Dalam sambutan pertamanya setelah terpilih menjadi ketua umum Norma Sari mengungkapkan rasa terimakasihnya atas amanah yang diterimanya selama 4 tahun mendatang, Saya minta doa restu dan kerja sama rekan NA (Nasyiatul Aisyiyah) semua untuk menjalankan tugas ini,” jelasnya dihadapan ratusan peserta Muktamar yang masih setia menunggu hingga hasil akhir penentuan ketua umum Nasyiah, Jum’at (06/07/2012). Norma Sari menambahkan, Nasyiatu Aiyiyah ke depan akan tetap mengusung agenda advokasi terhadap perempuan dan anak, sesuai dengan hasil keputusan Muktamar ke XII di Bandar Lampung. “Penyadaran terhadap hak-hak perempuan akan menjadikan perempuan Indonesia lebih memahami langkah yang harus dilakukan ketika ada ketidakadilan pada dirinya,” jelasnya. Menurut dosen Universitas Ahmad Dahlan ini, secara internal Nasyiatul Aisyiah harus mulai membenahi pengkaderan yang ada didalamnya. “Saat ini salain Sistem Pengkaderan Nasyiah, PP Nasyiatul Aisyiyah juga telah membuat konsep mengenai Treasure and Transfer System yang akan lebih membantu Nasyiah dalam mendata dan membuat pola transfer kader antar ortom,” ungkapnya.
Sementara itu dalam hasil pemilihan formatur Nasyiatul Aisyiyah, peringkat pertama formatur memperoleh suara sebesar 469 suara yang ditempati oleh Norma Sari yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai sekretaris pengkaderan PP Nasyi’atul Aisyiah. Abidah Muflihati yang merupakan ketua umum PP Nasyiah sebelumnya menduduki peringkat kedua dengan perolehan suara sebesar 458 suara, disusul Ulfah Mawardi 408 suara, Widi Maryati 367 suara, Nahar Miladi 358 suara, Anisia Kumala 350 suara, Rita Pranawati 342 suara, Rosa Kusuma Dewi 275 suara, Diah Puspitarini 235 suara. Dari sejumlah 9 formatur tersebut kesemuanya berasal dari Pimpinan Pusat Nasyi’atul Aisyiyah, dan tidak ada nama dari Nasyiah propinsi yang terpilih menjadi formatur. Menurut salah satu formatur terpilih Nahar Miladi, dalam pemilihan ketua umum Nasyiatul Aisyiyah periode 2012-2016 yang diputuskan oleh formatur nanti, peringkat pertama formatur tidak otomatis menjadi ketua umum PP Nasyiah. “Formatur akan melakukan rapat dan memilih posisi ketua umum PP Nasyiah ke depan, sehingga perolehan suara terbanyak, tidak secara otomatis menjadi ketua umum terpilih,” jelas ketua panitia Muktamar, pemilihan Jamilatus Saudah.
Alot
Sementara itu menurut Jamilatus Saudah ketua panitia pemilihan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah, proses pemilihan yang dimulai dari pukul 8 malam kemarin, sempat a lot, akibat salah satu kontingen peserta dari Jawa Tengah, sempat melakukan walkout dari arena pemilihan. “Mereka melakukan walkout akibat ada beberapa point usulan terkait pemberian waktu untuk menyampaikan visi dan misi calon formatur, tidak diakomodir,”jelasnya. Selanjutnya, pemilihan berakhir pukul 04.00 dinihari setelah kontingen peserta dari jawa tengah menunaikan hak pilihnya.